Klub Indonesia kini sudah sangat jarang memainkan pola permainan dengan
tiga pemain belakang. Sejak awal tahun 2000-an, era 4-4-2 diterapkan di
hampir semua tim, dengan berbagai modifikasi lini tengah dan depan.
Sementara
itu, lini belakang umumnya menggunakan formasi empat bek sejajar. Dua
bek tengah dan dua bek sayap, di kanan dan kiri, yang biasanya juga
aktif membantu serangan.
Jadi, untuk mengetahui pemain lini
belakang terbaik Liga Super Indonesia 2012/2013, kita bisa menganalisis
tiga posisi tersebut - hingga tulisan ini diturunkan. Dua pemain untuk
posisi bek tengah, satu bek di sisi kanan, dan satu bek di sisi kiri —
dengan mempertimbangkan tipe permainan bek tengah maupun bek sayap.
1. Otavio Dutra
Otavio Dutra,
pemain yang kini memperkuat Persipura layak untuk dikedepankan sebagai
salah satu menara di jantung pertahanan. Dutra yang sebelumnya
memperkuat Persebaya Surabaya, memiliki tinggi 190 cm, terhitung tinggi
untuk pemain yang berlaga di Indonesia. Dengan postur yang tinggi ini,
wajar jika Dutra unggul dalam duel bola atas.
Data Lab Bola
menunjukkan, Dutra punya rata-rata 11,2 sundulan per pertandingan,
paling tinggi di antara pemain belakang lain. Sundulan suksesnya pun
masuk tiga besar dengan persentase berhasil mencapai 95,18 persen.
Berkat kehadirannya, gawang Persipura hanya dibobol 11 gol (sampai 11 Juni 2013).
Pemain
yang lahir di Fortaleza, Brazil, 29 tahun lalu ini bergabung di
Persipura di tahun 2012. Sejauh ini dia sudah bermain di 16 pertandingan
dan mencetak empat gol. Dutra juga algojo penalti ulung. Jika Boaz
tidak bermain atau sedang tidak siap, Dutra mengemban tanggung jawab itu.
Untuk mendampingi Dutra ada beberapa kandidat, seperti Victor Igbonefo (Arema Indonesia), Roman Golian (Persela), Naser Al Sebai (Persib), Hamka Hamzah (Mitra Kukar), dan Henry Njobi Elad (Barito Putera). Kelima pemain tersebut memiliki statistik yang lumayan.
Victor
Igbonefo mampu menghalau bola sebanyak 111 kali (kedua terbanyak). Dia
bermain konsisten sepanjang pertandingan dan terlibat dalam seluruh
pertandingan Arema Indonesia musim ini. Sebelum memperoleh kartu merah
saat menghadapi Persela Lamongan, dia terhitung pemain yang bersih
dengan hanya memperoleh dua kartu kuning.
2. Roman Golian
Roman Golian,
yang menjadi pemimpin di jantung pertahanan Persela merupakan yang
memotong bola 112 kali (terbanyak) dan menyapu bersih 134 kali. Persela
begitu begantung padanya. Sayang kerja kerasnya tetap tidak mampu
berbuat banyak dan gawang Persela bisa dijebol 31 kali (hingga 11 Juni
2013).
3. Naser Al Sebai
Naser Al Sebai, walaupun sempat
kesulitan bersaing dengan Maman Abdurrahman untuk mendampingi Abanda
Herman, kini mulai secara reguler dimainkan oleh Djajang Nurjaman.
Sejauh ini sudah sukses menyingkirkan bola 54 kali. Yang menarik,
menurut data Lab Bola, dia memiliki akurasi operan tertinggi 95,64
persen. Bagus untuk seorang bek.
4. Hamka Hamzah
Hamka Hamzah,
yang bermain di Mitra Kukar, memiliki catatan bagus di duel bola udara.
Catatannya 113 kali sundulan berhasil dan rata-rata 8,7 sundulan per
pertandingan. Sayang, Dutra yang lebih dulu dipastikan di tim ini hampir
punya keunggulan yang mirip. Sehingga Hamka tidak dipilih untuk
menemani Dutra di jantung pertahanan.
5. Henry Njobi Elad
Satu kandidat lagi adalah Henry Njobi Elad.
Dia rata-rata menghalau 10,9 kali per pertandingan, yang merupakan
empat terbaik. Dia juga melakukan sundulan sukses 10,7 per pertandingan,
juga yang keempat terbaik.
Dengan berbagai pertimbangan, Victor
Igbonefo layak dikedepankan berkat konsistensinya menggalang pertahanan
Arema yang hingga kini baru kebobolan 18 gol (sampai 11 Juni 2013).
Fisik dan keunggulan di bola bawah akan menjadikannya duet yang pas
untuk Dutra.
6. Supardi
Hanya ada dua nama yang pantas ditempatkan sebagai kandidat bek kanan terbaik. Pertama, Supardi Natsir,
bek kanan Persib yang sejauh ini sudah membuat 6 assist (bek dengan
assist terbanyak) dan memiliki akurasi umpan silang 39,71 persen. Pria
bertinggi 173 cm ini juga unggul dalam kecepatan. Sebelum di Persib,
Supardi bermain di Sriwijaya dan memenangi Liga Super Indonesia
2011/2012.
Pemain kedua adalah bek kanan timnas di Piala AFF 2010, Zulkifli Syukur.
Pemain Mitra Kukar ini memiliki akurasi umpan silang 25 persen. Dia
juga bek yang mampu menggiring sukses sebanyak 19 kali dari 36 percobaan
(53,78 persen).
Dilihat dari statistik, jelas Supardi layak disebut sebagai bek kanan terbaik yang beredar di Indonesia saat ini.
Posisi bek kiri nampaknya yang krusial untuk ditentukan siapa yang paling berhak disebut sebagai yang terbaik. Ada tiga nama, Mahyadi Panggabean (Sriwijaya FC), Tony Sucipto (Persib Bandung), dan Michael Orah (Persepam MU).
7. Mahyadi Panggabean
Mahyadi Panggabean sudah
terbiasa bermain di sayap. Entah sebagai bek maupun gelandang sayap. Di
Sriwijaya musim lalu dan sekarang, dirinya biasa beroperasi di bek
kiri. Sejauh ini, Mahyadi telah memberikan empat assist (hanya kalah
dari Supardi), memotong bola 67 kali (empat terbaik), dan punya akurasi
giringan bola sukses yang bagus, 78,57 persen.
8. Tony Sucipto
Sementara Tony Sucipto,
bukanlah pemain yang biasa bermain di bek kiri. Walaupun dikenal
sebagai pemain serba bisa, baru musim ini dia reguler bermain di bek
kiri. Posisi yang musim lalu ditempati oleh Jajang Sukmara. Walaupun
bukan posisi asli (posisi utamanya gelandang bertahan), Tony bisa
bermain cukup baik dengan memotong bola 4,35 kali per pertandingan. Tony
juga mampu memosisikan dirinya sebagai bek sayap dengan jumlah operan
terbanyak dengan akurasi 80,97 persen (477/590).
9. Michael Orah
Michael Orah,
pemain yang musim lalu memperkuat PSPS Pekanbaru ini menjalani salah
satu musim terbaik dalam karirnya bersama Persepam MU. Penampilannya
cukup menonjol di klub asal pulau Madura tersebut. Orah mencetak tekel
sukses 54 kali dan bek dengan giringan terbanyak dengan keberhasilan
56,7 persen (21/37).
Ketiganya cukup kompeten untuk menyandang
status sebagai bek kiri terbaik. Namun, jika hanya boleh memilih salah
satu maka Mahyadi tetap yang mungkin dipilih. Tony bagus tapi terkadang
dia bermain tidak di posisi bek kiri. Untuk kebutuhan tim jelas Mahyadi
lebih layak jadi pilihan di sisi kiri.
Inilah empat bek terbaik
di Liga Super Indonesia. Ada Supardi di sisi kanan, duet Dutra dan
Igbonefo di jantung pertahanan, dan Mahyadi di sisi kiri. Komposisi ini
bisa saja berubah di akhir musim. Kini, tergantung setiap pemain menjaga
konsistensinya.
Kabar untuk pencinta Game android
BalasHapusBulan ini adalah Bulan special Terliris Game baru Action Mobile
untuk download dan mendapatkan Aplikasinya silahkan klik link ini
Http://bit.do/game-tebaru