Kamis, 29 Juni 2017

Victor Hugo, Penulis Romantis yang Muncul di Logo Google

http://assets.kompas.com/crop/0x0:1000x667/750x500/data/photo/2017/06/29/3232148148.JPG

Google Doodle hari ini, Jumat 30 Juni 2017 merayakan Victor Hugo yang bernama lengkap, Victor-Marie Hugo. Jika Anda klik panah yang mengarah ke kanan, Google akan menampilkan beberapa gambar pada tahun-tahun penting hidup Victor. Di antaranya, 1831, 1856, 1862.

Victor lahir 26 Februari 1802, di Besançon, Prancis, kemudian meninggal 22 Mei 1885 di Paris. Seperti dikutip dari Britannica.com, Jumat, 30 Juni 2017, Victor Hugo seorang penyair, novelis, dan penulis drama yang tergolong paling penting di antara para penulis romantis Prancis. Namun, dia jauh lebih terkenal di luar negeri daripada di Prancis. Karya-karyanya seperti novel "Notre-Dame de Paris" (1831) dan "Les Misérables" (1862) masih terus dibaca.

Lalu, siapa sebenarnya Victor Hugo? Dia anak ketiga dari Joseph-Léopold-Sigisbert Hugo. Sejak kecil, ayah Victor terus-menerus bepergian dengan tentara kekaisaran. Ayahnya memang sorang mayor yang kemudian menjadi jenderal di tentara Napoleon. Namun, adanya perselisihan dan perbedaan pandangan membuat orang tua Victor terpisah. Kondisi ini membuat hidup Victor berantakan.

https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/8/88/Victor_Hugo_by_%C3%89tienne_Carjat_1876.jpg
( Sumber gambar : Wikipedia )
Dia terpaksa pergi dari Paris ke Elba atau Napoli atau Madrid. Namun dia selalu kembali lagi ke Paris bersama ibunya. Kejatuhan kekaisaran sekitar tahun 1815 sampai 1818, menjadi momen Victor belajar tanpa gangguan di Pension Cordier dan Lycée Louis-le-Grand.

Dia pun lulus dari fakultas hukum di Paris. Walaupun memang, studinya ini tampak kurang berhubungan dengan tujuannya. Justru, kenangan hidupnya sebagai siswa miskinlah yang mengilhaminya menulis sosok Marius dalam novelnya "Les Misérables". Sejak 1816, Victor Hugo mulai punya ambisi selain hukum. Dia mulai mencatat, menulis ayat atau prosa, dan membuat ulasan.

Pada 1821, ibunya meninggal dan Victor menikah dengan Adèle Foucher. Dari pernikahan itu, mereka punya lima anak. Pada tahun yang sama dengan pernikahannya, Victor Hugo menerbitkan buku tentang puisi, "Odes et poésies diverses". Puisi ini cukup menunjukkan sisi pribadi Victor Hugo.

Pada 1823, dia menerbitkan novel pertamanya, "Han d'Islande", yang lalu pada 1825 muncul dalam terjemahan bahasa Inggris "Hans of Iceland". Dia pun mulai terlibat dengan penulis lain yang memuja romantisisme dan mereka pun bertemu secara teratur di Bibliothèque de L'Arsenal. Victor Hugo terus-menerus tanpa henti menghasilkan karya dan memperbaiki karya-karya terdahulunya.

Victor Hugo benar-benar eksis sebagai pemuja romantisisme yang sejati. Dia mampu membuat karya yang memiliki banyak kontradiksi dan memasukkan unsur yang tragis. Sehingga secara intelektual, karyanya yang rumit memang sangat berbeda dengan karya-karya pengarang sebelumnya.

Victor Hugo juga dekat dengan para penganut liberalisme, terutama setelah ada pembatasan kebebasan pers. Raja Prancis Charles X kala itu melarang pertunjukan panggung karyanya "Marion de Lorme" (1829). Namun, Victor Hugo semakin ternama dengan karya-karyanya. Salah satunya, melalui novel historisnya "Notre-Dame de Paris" pada tahun 1831.

Dia tidak puas hanya mengekspresikan emosi pribadi. Sehingga keresahannya tentang politik, sosial, agama pun diintegrasikan dalam karyanya. Aktivitas dramanya pun terus dicurahkan. Memang ada dua motivasi kala itu, pertama untuk menyuarakan gagasan politik dan sosialnya. Kedua, dia ingin menulis untuk aktris cantik Juliette Drouet, yang kemudian menjadi teman dekatnya.

Prestasi sastranya diakui
Prestasi sastra Hugo diakui dan dipilih pada tahun 1841, setelah tiga kali gagal terpilih dalam Akademi Prancis. Lalu, pada 1845, dia juga masuk nominasi ke Chamber of Peers. Sejak saat itu, Victor Hugo hampir berhenti mempublikasikan karyanya. Selain karena tuntutan masyarakat dan kehidupan politik, persoalan juga datang dari masalah pribadi.

Dia kehilagan Putrinya, Léopoldine, yang baru saja menikah. Putrinya secara tidak sengaja tenggelam dengan suaminya pada bulan September 1843. Luka yang dirasakan Victor dituangkan dalam puisi yang kemudian dikenal "Les Contemplations". Puisi itu terbagi menjadi "Autrefois" dan "Aujourd'hui", momen kematian putrinya menjadi tanda antara kemarin dan hari ini.

Victor menemukan kembali kelegaan saat mengerjakan sebuah novel baru, yang kemudian menjadi "Les Misérables", yang diterbitkan pada tahun 1862. Karya literatur Prancis Victor Hugo yang luar biasa sangat unik. Dia dikenal selalu menulis 100 baris ayat setiap pagi atau 20 halaman prosa. Dia sangat kuat dalam karya-karya romantisisme.

Beberapa karyanya terus diingat, seperti "Les Misérables" yang dibaca secara luas. Hugo memang penyair dari kalangan orang biasa tetapi tahu bagaimana menulis dengan kesederhanaan dan menggambarkan kekuatan kegembiraan dan kesedihan secara bersamaan.


Sumber : http://www.pikiran-rakyat.com

Kamis, 22 Juni 2017

Oskar Fischinger Sang Pencipta Animasi Musik di Logo Google

https://www.google.co.id/logos/2017/fischinger/bg_cta.jpg

Oskar Fischinger sang pencipta animasi musik abstrak dirayakan ulang tahunnya yang ke-117 di Google Doodle hari ini tanggal 22 Juni 2017. Pria bernama lengkap Oskar Wilhem Fischinger ini lahir di Gelnhausen, Kerajaan Jerman pada 22 Juni 1900. Sepanjang hidupnya hingga meninggal pada usia 66 tahun, Fischinger dikenal karena kejeniusannya yang melewati zaman, bukan hanya sebagai pelukis dan pembuat film, tetapi juga sosok yang ‘menampilkan wujud’ musik.

Jika Anda mengunjungi halaman utama Google hari ini, ada yang unik. Yaitu tampilan doodle animasi yang penuh warna. Jika diklik, alih-alih membawa kita ke halaman pencarian ‘Ulang Tahun Oskar Fischinger ke-117′ tetapi ke dalam sebuah permainan membuat komposisi musik sederhana, lengkap dengan penampilan visual sesuai dengan musik yang kita ciptakan. Ini ditambah dengan kata mutiara Fischinger, ‘”Musik tidak hanya berupa suara. Dalam dunia visual, musik hadir dalam bentuknya sendiri.”

Sosok Oskar Fischinger memang tidak biasa. Ia menciptakan animasi musuk abstrak beberapa dekade sebelum adanya video musik dan grafik komputer. Hal ini bisa dilihat dari salah satu karya terbaik pria Jerman-Amerika itu, yaitu film pendek Motion Painting No. 1 (dirilis pada 1947). Dikutip dari Kompas, ia memadukan musik klasik berjudul Brandenburg Concerto no. 3, BWV 1048 dengan gambar-gambar bergerak dalam tumpukan kaca akrilik.

http://www.centerforvisualmusic.org/CVM_OF_B0011_c.jpg
Sepanjang hidupnya, Fischinger menciptakan 50 film pendek, juga sekitar 800 lukisan yang tersebar di berbagai penjuru dunia. Penemuannya yang tidak kalah penting terjadi pada akhir 1940-an, kala Fischinger menemukan Lumigraph, yang kemudian dipatenkannya pada tahun 1955.
 
Lumigraph ini adalah instrumen yang menghasilkan citra gambar yang dioperasiikan oleh dua orang.

Seseorang bertugas untuk ‘memanipulasi layar’ untuk menciptakan citra gambar sementara yang lain mengubah warna lampu pada isyarat. Lumigraph sendiri tidak berbunyi. Tetapi, ketika Fischinger menampilkannya, Lumigraph ditemani berbagai musik sehingga lebih hidup. Dengan Lumigraph inilah, Fischinger tampil  di Los Angeles dan San Francisco pada awal 1950-an.

Menekuni bidang film tidak membuat Oskar Fischinger berbahagia selamanya. Ada masa-masa sulit yang ditempuhnya sehingga meninggalkan Jerman pada 1936. Namun, tiba di Amerika Serikat, peruntungannya berubah. Pelaku film di Hollywood lebih ampu mengapresiasi karya-karyanya.
Oskar Fischinger yang pindah ke AS, tmeninggal pada usia 66 tahun pada 31 Januari 1967.


Sumber : Sidomi