Senin, 29 Januari 2018

Ulang Tahun ke-65 Teresa Teng di Logo Google

 https://www.google.co.id/logos/doodles/2018/teresa-tengs-65th-birthday-4912312048680960-l.png

Penyanyi legendaris asal Taiwan, Teresa Teng, berulang tahun pada hari ini, Senin 29 Januari 2018. Google pun merayakannya melalui sebuah doodle pada laman mesin pencari.

Teresa Teng digambarkan memakai gaun putih sembari bernyanyi dengan microphone yang masih berkabel.
Nuansa warnanya dibuat keunguan, mendeskripsikan suasana syahdu dan klasik dari tembang-tembang Teresa Teng yang romantis.

https://images-na.ssl-images-amazon.com/images/M/MV5BZmVkOTM4Y2UtNGFmNS00MDY4LTkzY2QtMjZjMjRhYTUyM2VlXkEyXkFqcGdeQXVyMjg0MTI5NzQ@._V1_UY317_CR10,0,214,317_AL_.jpg
(sumber gambar: images-na.ssl-images-amazon.com)
Salah satu lagunya yang paling terkenal berjudul “Hé Rì J?n Zài Lái” atau dalam Bahasa Indonesia “Kapankah Kau Akan Kembali”. Ia berkarya selama lebih kurang 30 tahun dan sohor di kalangan masyarakat Asia.

Teresa Teng meninggal dunia akibat serangan asma akut pada 8 Mei 1995 saat berusia 42 tahun. Ia dimakamkan sebagai pahlawan Taiwan. Presiden Taiwan kala itu, Lee Teng-hui, bahkan hadir ketika ia dikebumikan.


Kendati sudah meninggal, nama Teresa Teng masih besar hingga sekarang berkat karya-karyanya yang berkarakter kuat. Ada beberapa monumen yang dibuatkan khusus untuk mengenang dia.

Pertama adalah patung dirinya yang diletakan di area pemakaman. Kedua adalah rumahnya di Hongkong yang menjadi tempat berkunjung para penggemarnya. Rumah itu belakangan dijual untuk membiayai sebuah museum di Shanghai pada 2002 lalu.

Pada tahun yang sama, patung lilin Teresa Teng dipajang di museum “Madame Tussauds” Hongkong.
Barang-barang Teresa Teng, mulai dari gaung hingga perhiasan, sempat pula dipamerkan dalam sebuah eksebisi di Yuzi Paradise, yakni taman kesenian di China.

Dalam peringatan kematiannya yang ke-10, “Teresa Teng Culture and Education Foundation” menginisiasi sebuah kampanye berjudul "Feel Teresa Teng". Mereka menggelar konser di Hongkong dan Taiwan sebagai tribute untuk Teresa Teng.


Penulis   Fatimah Kartini Bohang
Editor    Reza Wahyudi


Sumber : http://tekno.kompas.com

Jumat, 26 Januari 2018

Ulang Tahun ke-127 Wilder Penfield di Logo Google

https://www.google.co.id/logos/doodles/2018/wilder-penfields-127th-birthday-6477703409565696.6-law.gif

Tanggal 26 Januari 2018, Google lagi-lagi hadirkan doodle sosok ternama di dunia dalam laman utama pencariannya. Kali ini, Google menampilkan animasi yang ketika di klik muncul sesosok pria tua yang di sampingnya terlihat ilustrasi otak, mata, hidung yang sedang melihat roti terbakar.

Jika kursor diletakkan di atas doodle tersebut, tulisan yang memperingati hari ulang tahun Wilder Penfield ke-127 pun muncul. Siapakah dia?
Dikutip dari laman Google Doodle, Wilder Penfield, adalah seorang ahli bedah saraf yang memiliki prestasi luar biasa hingga membuat dirinya dijuluki sebagai "orang Kanada paling hebat".

Wilder Penfield dikenal sebagai sosok brilian yang mengembangkan sebuah perawatan bernama Montreal Procedure (Prosedur Montreal) bersama dengan rekannya, Herbert Jasper pada 1950.

Adapun Montreal Procedure adalah perawatan bagi pasien yang memiliki kondisi kejang otak, dengan cara menghancurkan sel saraf bermasah dengan menariknya menggunakan alat beraliran listrik dengan kondisi pasien masih tersadar.

Eksperimen Penfield pun semakin terkenal, di mana dirinya berhasil memetakan korteks sensorik dan motorik otak. Ia juga mendapati, kalau bagian fisik otak dapat distimulasi untuk membangkitkan kenangan, seperti mengingat bau roti bakar.

Berkat temuannya tersebut, negara Kanada pun dianggap sebagai salah satu negara paling maju di dunia pasca perang dalam bidang ilmu saraf dan perawatan kesehatan, khususnya bagi mereka yang menderita epilepsi.

https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/b/b6/Wilder_Penfield.jpg/220px-Wilder_Penfield.jpg
(sumber gambar : Wikipedia)
Berkat karya-karya Penfield, banyak pihak yang lebih memahami berbagai macam fenomena seperti halusinasi, ilusi, dan deja vu.

Meski dianggap sebagai "orang Kanada paling hebat", Penfield sebenarnya lahir di Spokane, Washington, Amerika Serikat. Ia tumbuh besar di Hudson, Wisconsin, sebelum akhirnya mengenyam pendidikan di Princeton dan mendapatkan beasiswa kuliah di Merton College, Oxford, pada 1915 untuk belajar neuropatologi.
Usai menyelesaikan gelar kedokterannya, ia kemudian menjadi ahli bedah saraf Montreal dan mendirikan Institut Neurologis Montreal pada 1934. Di tahun inilah ia resmi menjadi warga negara Kanada.

Pensiun pada 1960, ahli bedah saraf terampil ini mengabdikan tahun-tahun terakhir hidupnya untuk memberikan dukungan terhadap pendidikan di universitas dan kepentingan publik lainnya.

Namun karena kanker perut yang dideritanya, Penfield pun mengembuskan nafas terakhirnya pada 5 April 1976 di Rumah Sakit Royal Victoria, Montreal pada usia 85 tahun.

Guna mengenang jasanya di bidang kesehatan dan merayakan ulang tahunnya yang ke-127, Google pun menghadirkan sosok luar biasa ini ke dalam bentuk Google Doodle di hari ini.


(Ysl/Isk)


Sumber : http://tekno.liputan6.com

Rabu, 24 Januari 2018

Ulang Tahun ke-136 Virginia Woolf di Logo Google

https://www.google.co.id/logos/doodles/2018/virginia-woolfs-136th-birthday-5857012284915712.6-l.png

Google Doodle menampilkan gambar wajah seorang perempuan dalam bingkai berbentuk elips. Di sekeliling ada daun-daun yang jatuh berguguran. Sebuah tulisan disusun membentuk nama "Google" dengan frame gambar sebagai huruf "o" kedua.

Sang perempuan adalah Virginia Woolf, seorang penulis kenamaan asal Inggris. Google Doodle hari ini tanggal 25 Januari 2018 yang dibuat oleh ilustrator Louise Pomeroy dimaksudkan untuk merayakan ulang tahun ke-136 Virginia Woolf.

Lahir di London pada 1882 dari pasangan Julia Prinsep Duckworth Stephen dan Sir Leslie Stephen, Virginia Woolf tumbuh di rumah yang memiliki sebuah perpustakaan besar. Ayahnya juga seorang penulis yang dekat dengan komunitas sastra di Inggris.

https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/0/0b/George_Charles_Beresford_-_Virginia_Woolf_in_1902_-_Restoration.jpg
(sumber gambar : wikipedia )
Di awal abad ke-20, bersama dengan suaminya, Leonard yang dinikahinya pada 1912, Virginia Woolf menjadi bagian dari Bloomsbury Group, lingkaran tokoh intelektual dan seniman berpengaruh di Inggris.

Novel pertama Virginia Woolf, The Voyage, diterbitkan pada 1915. Karya-karyanya setelah itu terus mengalir, terutama dalam periode interwar antara dua Perang Dunia, sehingga melambungkan namanya.
Virginia Woolf kemudian beken sebagai salah satu novelis terhebat dari Inggris.


Sebagaimana dirangkum KompasTekno dari laman doodle Google, Virginia Woolf adalah salah satu pionir narasi stream of consciousness (aliran pemikiran) yang menggambarkan perasaan dan isi pikiran dari para tokoh dalam sebuah pembicaraan dengan diri sendiri.

Virginia Woolf turut dikenal sebagai feminis yang menginspirasi para perempuan di kemudian hari. Beberapa karya sastranya didedikasikan untuk isu feminisme, seperti A Room of One's Own dan Three Guineas.

Novel-novelnya antara lain menyoroti kesulitan yang dialami penulis dan intelektual perempuan, karena kaum lelaki memegang kekuasan besar atas hukum dan ekonomi, selain juga bisa mementukan masa depan perempuan soal edukasi dan peranan di masyarakat.

Pada 1941, Virginia Woolf mengalami depresi. Setelah menulis surat perpisahaan kepada sang suami, dia lantas melakukan bunuh diri dengan tenggelam di sungai. Sebelum meninggal, Virginia Woolf telah menelurkan sembilan novel, berikut karya-karya lain seperti non-fiksi dan esai.


Penulis Oik Yusuf
Editor   Reska K. Nistanto


Sumber : http://tekno.kompas.com

Minggu, 21 Januari 2018

Ulang Tahun ke-120 Sergei Eisenstein di Logo Google

https://www.google.co.id/logos/doodles/2018/sergei-eisensteins-120th-birthday-5380775741489152-law.gif

Google Doodle hari ini tanggal 22 Januari 2018 menampilkan sosok seseorang yang berada di tengah-tengah guntingan film hitam putih. Masing-masing frame dalam untaian film yang membentuk nama “Google" tersebut memiliki sebuah animasi singkat.

Sang sosok tersebut adalah Sergei Eisenstein. Lahir tepat 120 tahun lalu pada 22 Januari 1898 di Uni Soviet, Eisenstein adalah sutradara film yang aktif di dekade-dekade awal abad ke -20. Film-film yang disutradarai oleh Eisenstein antara lain Batleship Potemkin, Strike, dan The General Line.

Di dunia sinema, Eisenstein dikenal sebagai pelopor teknik montase, di mana serangkaian shot berdurasi pendek disusun membentuk sebuah sekuens utuh untuk memadatkan ruang, waktu, dan informasi, sekaligus meneruskan kesan tertentu.

Salah satu contoh penerapan teknik montase oleh Eisenstein yang terkenal adalah adegan Odessa Step di film bisu Battleship Potemkin, seperti bisa dilihat di bawah.

Dalam adegan yang dibuat untuk keperluan propaganda itu, tentara Tsaris Rusia digambarkan membantai sekelompok pemrotes yang sebagian terdiri dari wanita dan anak-anak.

https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/2/26/Sergei_Eisenstein_03.jpg
(sumber gambar : wikipedia)
Potongan-potongan shot para tentara yang menyerbu digabungkan dengan para pemotes yang berusaha kebur dengan menuruni tangga sehingga penonton merasakan kesan terdesak dari pemrotes.

Ditambah dengan jukstaposisi seperti seorang ibu memangku anaknya yang cedera dihadapkan dengan para tentara yang memegang bayonet, penonton mendapat kesan bahwa tentara Tsaris berlaku kejam, sesuai dengan fungsi film sebagai sarana propaganda Soviet ketika itu.

“Film-filmnya (Eisenstein) juga revolusioner dalam hal lain, yakni dia kerap menggambarkan perjuangan para pekerja melawan kelas penguasa,” sebut Google dalam keterangan di laman doodle.

Meski demikian, adegan Odessa Step Adegan di film Battleship Potemkin ini tetap terkenal, lalu mendunia dan mempengaruhi para pembuat film lain sehingga mulai melakukan editing dengan gaya montase seperti Eisenstein.

Film-film yang terinspirasi oleh teknik ini antara lain The Godfather, Requiem for a Dream, dan The Untouchables. Eisenstein tutup usia pada 11 Februari 1948 di Moskow, Rusia.


Penulis  Oik Yusuf
Editor    Reza Wahyudi
Sumber : http://tekno.kompas.com

Senin, 15 Januari 2018

Ulang Tahun ke-94 Katy Jurado di Logo Google

https://www.google.co.id/logos/doodles/2018/katy-jurados-94th-birthday-5562889569042432-l.png

Seperti biasa, Google selalu menampilkan peringatan peristiwa penting atau seseorang dalam laman pencariannya. Dikenal dengan nama Google Doodle, tampilan awal pencarian ini selalu berhasil menarik perhatian para pengguna internet.

Kali ini, Google menampilkan sosok Katy Jurado dalam laman pencariannya. Dikutip dari Google, Selasa 16 Januari 2018, hari ini merupakan peringatan ulang tahun ke-94 dari aktris kelahiran Meksiko tersebut.

Lantas, siapakah Katy Jurado yang tampil di Google Doodle hari ini? Katy dikenal sebagai aktris yang berhasil menuai kesuksesan di industri film Amerika Serikat dan Meksiko sekitar tahun 1940-an.

Jurado kerap memainkan karakter wanita kuat atau dikenal sebagai 'femme fatale'. Ia berhasil mencuri perhatian ketika bermain dalam masa keemasan film Meksiko, termasuk La vida inútil de Pito Pérez yang menuai kesuksesan.

Meski ketika awal karirnya, ia sempat ditentang oleh keluarga, wanita yang memiliki nama asli Maria Cristina Jurado Garcia ini ternyata memilih untuk menandatangi kontrak secara diam-diam dan memulai karir.

http://www.nndb.com/people/579/000092303/katy-jurado-1-sized.jpg
(sumber gambar :  http://www.nndb.com)
Karir Hollywood pertamanya, dimulai di film Bullfighter and the Lady pada 1951. Ketika itu, karena tak fasih berbahasa Inggris, Katy mengucapkan dialog dengan menghafal bunyi dari kata-kata tersebut.

Terlepas dari pendekatan tak biasa itu, aksinya berhasil menarik perhatian seorang produser Hollywood kenamaan. Ia pun berhasil berperan dalam film bertema western klasik, yakni High Noon.

Katy memainkan karakter penting bernama Helen Ramirez dengan sangat apik. Karenanya, ia diganjar penghargaan untuk Aktris Pendukung Terbaik dalam ajang Golden Globe Awards.

Penghargaan lain yang juga diterimanya termasuk tiga Silver Ariel Awards dan beberapa nominasi untuk ajang Academy Awards. Hingga akhir hayatnya, ia sudah membintangi 71 film.

Di luar karirnya sebagai aktris, Katy juga dikenal sebagai wanita pemberani dan menarik bagi sekelilingnya. Aktor Marlon Brando dan novelis Louis L'Amour adalah beberapa orang yang dikenal dekat dengannya.

Menurut sejumlah pihak, aktingnya berhasil melampaui gambaran umum dari seorang wanita Meksiko pada masa itu. Bakatnya itu pula yang disebut mampu membuka pintu bagi aktris Meksiko untuk berakting di Hollywood hingga saat ini.

Menjelang akhir hayatnya, ia diketahui sempat mengidap penyakit jantung dan paru-paru. Ia meninggal karena gagal ginjal dan penyakit paru-paru pada tanggal 5 Juli 2002 di usia 78.

Sama seperti aktris kenamaan lain, nama Katy Jurado juga terpampang di Hollywood Walk of Fame Hollywood Boulevard 7065. Ia dianggap telah berkontribusi dalam industri film Amerika Serikat.

Sumber : http://tekno.liputan6.com

Jumat, 12 Januari 2018

Ulang Tahun ke-112 Zhou Youguang di Logo Google

 https://www.google.co.id/logos/doodles/2018/zhou-youguangs-112th-birthday-5826412689752064-law.gif

Google hari ini, Sabtu 13 Januari 2018, kamu bakal melihat animasi sosok pria berkacamata didampingi dengan beberapa buku dan aksara Mandarin.

Jika kursor diletakkan di atas doodle tersebut, muncul tulisan yang memperingati hari ulang tahun Zhou Youguang ke-112. Siapa dia?

Dikutip dari laman Wikipedia, Zhou Youguang, adalah seorang ekonom, bankir, ahli linguistik, sinologi, penerbit, dan supercentenarian Tiongkok, yang dikenal sebagai "Bapak Pinyin".

Pinyin merupakan sebuah sistem romanisasi bahasa Mandarin yang resmi dipergunakan oleh pemerintah Tiongkok sejak 1958, Organisasi Internasional untuk Standarisasi (ISO) (1982), dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (1986).

https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/f/f9/Zhouyouguang2012_%28portrait_crop%29.JPG/220px-Zhouyouguang2012_%28portrait_crop%29.JPG
(sumber gambar : wikipedia)
Lahir di Changzhou pada 1906, Zhou sudah menunjukkan minatnya pada linguistik. Ia pun berhasil lulus dari sekolah menengah dengan prestasi yang luar biasa.

Meski cerdas, Zhou harus menghadapi kenyataan dirinya tak akan mampu meneruskan pendidikan ke perguruan tinggi di Universitas St Johns di Shanghai karena tidak memiliki uang.

Beruntung, keluarga dan teman-temannya mampu membantu dengan mengumpulkan sejumlah uang untuk Zhou. Di sekolah, dia mengambil jurusan ekonomi dan mengikuti kursus linguistik.

Usai ikut berjuang selama Perang Dunia ke-2, Zhou memutuskan untuk tinggal di kota New York dan London, dimana ia bekerja di sebuah bank Tiongkok.

Baru pada 1955, Zhou mulai serius mengerjakan romanisasi bahasa Mandarin. Saat itu, pemerintah menempatkan Zhou sebagai kepala komite bahasa Mandarin dalam rangka meningkatkan melek huruf.
Meski sempat menolak dengan mengatakan linguistik hanya sebatas hobi, Zhou akhirnya mengabadikan diri selama 3 tahun untuk 'mengodok' bahasa Mandarin hingga menjadi bahasa nasional dan berhasil menciptakan aksara yang sederhana.

Berkat Zhou jugalah, bahasa Mandarin kini menjadi lebih mudah dipahami. Tak hanya digunakan oleh anak-anak sebagai cara pengenalan aksara, Pinyin nyatanya juga digunakan untuk mengetik bahasa Mandarin di smartphone maupun perangkat komputer.

Tak hanya itu, Zhou juga sudah menulis lebih dari 40 judul buku. Ia juga menerjemahkan Encyclopedia Britannica ke dalam bahasa Mandarin yang mendapat julukan “Ensiklopedia Zhou”.

Diketahui, Zhou Youguang meninggal di rumahnya di Beijing pada 14 Januari 2017. Tepat sehari setelah ulang tahunnya yang ke-111.
    

Sumber : tekno.liputan6.com

Senin, 08 Januari 2018

Peringatan Puspa Langka Rafflesia Arnoldii ke-25 di Logo Google

https://www.google.co.id/logos/doodles/2018/25th-anniversary-of-rafflesia-arnoldii-5911724094914560-law.gif

Google hari ini, Selasa 9 Januari 2018, menampilkan doodle berupa tiga bunga Rafflesia arnoldii berwarna merah dengan berbagai ukuran. Doodle bunga Rafflesia arnoldii bergerak dan lalu mengeluarkan efek gas.

Ketika doodle diklik akan membawa ke situs hasil pencarian tentang bunga bangkai dengan kata kunci teratas Rafflesia arnoldii. Lalu, mengapa Google menampilkan doodle bunga Rafflesia arnoldii di laman utama mereka?

Dikutip dari laman Google, ternyata hari ini merupakan tahun ke-25 ditetapkannya bunga Rafflesia arnoldii sebagai bunga nasional Indonesia. Penetapan itu berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 4 Tahun 1993 tentang Satwa dan Bunga Nasional yang ditandatangani Presiden Soeharto. 

Sesuai Keppres tersebut, ada tiga jenis bunga dinyatakan sebagai Bunga Nasional, yakni melati (Jasminum sambac) sebagai puspa bangsa, anggrek bulan (Palaonopsis amabilis) sebagai puspa pesona, dan padama raksasa atau Rafflesia arnoldii sebagai puspa langka.

https://worldoffloweringplants.com/wp-content/uploads/2017/04/Rafflesia-arnoldii-Corpse-Flower2.jpg 
(sumber gambar : worldoffloweringplants.com)
Rafflesia arnoldii merupakan salah satu puspa langka berukuran besar dengan ukuran diameter sekitar 1 meter. Hal itu menyebabkan Rafflesia arnoldii disebut sebagai padma raksasa.

Bunga Rafflesia arnoldii tumbuh merambat dan tak berdaun sehingga tak mampu melakukan fotosintesis seperti bunga lainnya. Rafflesia arnoldii disebut bunga bangkai lantaran bunganya berbau seperti daging membusuk.

Kelopak bunganya yang merah montok dan dihiasi bintik-bintik putih hanya muncul dari Tetrastigma, tanaman mirip pohon anggur yang menjadi inangnya, saat siap bereproduksi. Di tempat terbuka, Rafflesia arnoldii bisa tumbuh dengan diameter 1 meter dan mekar beberapa hari.

Bunga Rafflesia arnoldii banyak ditemukan di Provinsi Bengkulu dan menjadi daya tarik wisata di Bengkulu.


Editor : Wahyu Adityo Prodjo
Sumber : http://travel.kompas.com