Kamis, 23 Juni 2016

Juan Manuel Fangio, Legenda F1 di Logo Google

https://www.google.co.id/logos/doodles/2016/juan-manuel-fangios-105th-birthday-5648614586056704.2-hp.jpg

Juan Manuel Fangio, legenda F1 tampil di google doodle hari ini Jumat, 24 Juni 2016. Pebalap asal Argentina yang berjuluk El Maestro ini ditampilkan dalam doodle bergaya poster-klasik. Fangio yang dahulunya penggemar sepakbola, adalah pebalap terbesar sepanjang sejarah Formula 1. Pasalnya, ia adalah pemegang rekor juara dunia lima kali sebelum disalip oleh Michael Schumacher.

Jika kita melihat halaman utama google hari ini akan muncul sosok pebalap dengan senyum kharismatik dalam kartun doodle. Dialah Juan Manuel Fangio yang lahir pada 24 Juni 1911 di Balrarce, Argentina atau tepat 105 tahun lalu. Pada masa kecilnya, Fangio terkena pneumonia. Akutnya penyakit ini diabaikan, hingga setelah sebuah pertandingan sepakbola, dadanya sakit. Sejak saat itu Fangio harus berbaring di ranjang selama dua bulan, mendapatkan perawatan khusus dari sang ibu.

http://www.colimdo.org/media/SyncCMSMedia/171821/fangio.gif
Namun, bukan Juan Manuel Fangio jika menyerah. Pria ini sempat terjun ke dunia militer di usia 21 tahun. Tidak bertahan lama, setahun kemudian ia dipecat karena kondisi fisik yang tidak memungkinkan. Fangio berniat melanjutkan kembali karier sepakbolanya. Tapi lagi-lagi mandeg. Akhirnya, melalui saran seorang kawan, pemuda ini memilih jalur balap mobil.

Pada 1934, di usia 23 tahun Juan Manuel Fangio memulai debutnya di balapan lokal Argentina. Berbeda dengan balapan yang ada sekarang, race di sana ditempuh dengan rute sangat panjang. Jalanan pun penuh tanjakan-turunan, plus tidaklah mulus. Namun justru dari sanalah, kemampuan membalap Fangio ditempa dengan luar biasa.

Juan Manuel Fangio memulai kariernya di Formula 1 dengan sangat terlambat. Bahkan boleh dibilang ia sudah cukup tua untuk berkiprah di sana, usia 39 tahun. Namun, prestasinya tidak bisa terbendung. Fangio menjadi orang pertama yang berhasil juara dunia lima kali yaitu pada 1951, 1953, 1954, 1956, dan 1957.

Fangio melakukannya dengan empat tim berbeda: Alfa Romeo, Ferrari, Mercedes-Benz, dan Maserati.
Rekor juara lima kali ini sempat nyaris abadi jadi milik Fangio. Barulah 47 tahun kemudian, Michael Schumacher memecahkan rekor tersebut, dengan akhirnya juara tujuh kali.


Sumber : Sidomi  

Senin, 13 Juni 2016

Karl Landsteiner ‘Bapak’ Golongan Darah di Logo Google

https://www.google.co.id/logos/doodles/2016/karl-landsteiners-148th-birthday-5693101206142976-hp.gif

Siapa Karl Landsteiner yang muncul di Google doodle hari ini Selasa, 14 Juni 2016? Namanya mungkin kurang populer untuk sebagian kalangan. Namun jasa Landsteiner tidak tergantikan. Ialah tokoh yang mula-mula menemukan jenis golongan darah, yang pada saat ini dikenal dengan golongan darah O, A, B, dan AB. Penemuan Landsteiner ini telah menyelamatkan jutaan jiwa di kemudian hari.

Jika Anda mengunjungi Google hari ini, maka di halaman utama kita akan melihat seorang bapak-bapak berkumis dengan seragam ala dokter, tengah memegang papan catatan. Di sebelahnya tampak meja berisi mikroskop dan empat tabung. Di atasnya, tercantum jenis-jenis golongan darah yang kita kenal saat ini. Karl Landsteiner, sosok dalam doodle tersebut, lahir d Baden bei Wien, dekat Wina Austria, pada 14 Juni 1868.

Penemuan bersejarah Landsteiner tidak datang begitu saja. Ia melakukan banyak penelitian sebelum pada 1900 berkesimpulan bahwa darah dua orang yang berkontak dapat menggumpal. Setahun kemudian, kesimpulan bertambah, bahwa hal ini terjadi karena kontak darah dengan serum darah. Dari sinilah ia menemukan tiga tipe golongan darah manusia, yaitu A, B, dan O —yang kala itu disebutnya sebagai C—.

http://www.thefamouspeople.com/profiles/images/karl-landsteiner-1.jpg
Landsteiner juga menemukan bahwa, transfusi darah antara orang yang memiliki golongan darah yang sama tidak akan menyebabkan kerusakan sel darah. Sebaliknya, transfusi darah atas orang yang punya golongan darah berbeda, bisa menghasilkan kerusakan. Penemuan Landsteiner ini menjadi titik penting dalam sejarah, yang dilanjutkan oleh transfusi darah pertama oleh Reuben Ottenberg pada tahun 1907.

Kelak di kemudian hari, penemuan Karl Landsteiner ini terus mendapatkan pembaruan demi pembaruan. Misalnya dengan pemahaman baru bahwa orang bergolongan darah AB dapat menerima transfusi darah dari siapa pun, sementara golongan darah O bisa menyumbang darah kepada golongan darah apa pun. Atas penemuan ini sendiri, pada 1930 Landsteiner mendapatkan hadiah Nobel di bidang fisiologi dan kedokteran.


Sumber : Sidomi

Rabu, 08 Juni 2016

Ultah Ke-85 Phoebe Snetsinger di Logo Google

https://www.google.co.id/logos/doodles/2016/phoebe-snetsingers-85th-birthday-5179281716019200-hp.gif

Siapa Phoebe Snetsinger yang muncul di Google Doodle hari ini Kamis, 9 Juni 2016? Perempuan ini jelas bukan orang biasa sehingga Google merayakan ulang tahunnya yang ke-85. Sepanjang hidup hingga 1999 lalu, Snetsinger rela menyeberangi samudera dan melintasi benua, demi mendokumentasikan burung-burung di seluruh dunia.

Jika kita melihat Google hari ini, ada animasi unuk yang menggambarkan dunia burung yang penuh warna warni di sebuah hutan. Lalu tampak seseorang yang mengenakan topi, memakai teropong, lalu mencatat semua burung yang diamatinya dengan rapi. Dialah Phoebe Snetsinger yang lahir di Lake Zurich, Illionis, Amerika Serikat pada 9 Juni 1931.

Snetsinger mulai tertarik untuk meneliti dunia burung setelah melihat Blackburnian warbler melalui teropong milik sang tetangga pada 1965. Namun hobinya tersebut belum benar-benar digandrungi hingga Snetninger didiagnosis menderita melanoma di usia 50 tahun. Kala itu dokter menyebut, dirinya cuma bisa bertahan hidup setahun lagi.

http://america.pink/images/3/5/0/0/6/7/7/en/3-phoebe-snetsinger.jpg
Didorong hal inilah, Phoebe Snetsinger lantas tergugah untuk mengenal burung di seluruh dunia. ‘Bersenjatakan’ teropong dan teleskop, perjalanan Snetsinger melewati lingkungan berbahaya hingga negara dengan sitausi politik rawan, terus berlanjut. Di Kenya sendiri, ia melihat lebih dari 500 spesies burung yang berbeda.

Pengorbanan Snetsinger sendiri luar biasa. Ia mengalami berbagai cedera, hingga lengan yang lumpuh. Namun, bagi perempuan tangguh ini, meneliti burung adalah gambaran kehidupan yang rumit dan mengajarkan cara bertahan hidup. Nyatanya, Snetsinger baru meninggal di usia 68 tahun, atau 17 tahun lebih lama dari dugaan dokter.

Phoebe Snetsinger sendiri meninggal pada 23 November 1991, bukan karena penyakit yang diderita. Melainkan ketika van yang ditumpanginya terbalik di Madagascar. Google sendiri menyebutkan, “Hari ini kita merayakan keberanian Nyonya Snetsigner dan keindahan hidup, entah betapa tersembunyinya hal tersebut.”


Sumber : Sidomi

Rabu, 01 Juni 2016

Ultah ke 177 tahun Lotte Reiniger di Logo Google

https://www.google.com/logos/doodles/2016/lotte-reinigers-117th-birthday-5079873255112704.2-hp2x.gif

Siapa Lotte Reiniger yang muncul di Google doodle hari ini Kamis, 2 Juni 2016? Perempuan asal Jerman ini dikenal sebagai pionir animasi siluet. Bahkan Reiniger mendahului Walt Disney dalam rentang lebih dari satu dekade. Atas dasar inilah Google hari ini merayakan ulang tahun ke-117 Reiniger.

Lahir di Berlin-Charlottenburg pada 2 Juni 1899, Lotte Reiniger yang bernama asli Charlotte Reiniger sudah jatuh cinta pada sesi boneka siluet dari Cina sejak kecil. Kecintaan inilah yang membawanya sukses di kemudian hari, sebagai animator siluet sekaligus sutradara film.

Di usia 19 tahun, tepatnya pada 1918, Lotte Reiniger sudah melakukan terobosan ketika membuat versi animasi atas legenda terkenal Peniup Seruling dari Hamelin. Berkat hal ini, ia kemudian bisa masuk ke Institut für Kulturforschung dan bertemu dengan suaminya kelak, Carl Koch. Ditambah sekian seniman besar yang semakin memperkaya wawasan Reiniger.

http://www.animationresources.org/pics/achmedreiniger.jpg
Sepanjang kariernya, Lotte Reiniger membuat lebih dari 60 film animasi dalam kurun waktu 1910 hingga 1970-an. Namun sayangnya kini hanya 40 di antaranya yang terdokumentasikan dengan baik. Jika Anda penasaran, sebagus apa karya Reiniger ini, Telegraph. co.uk mencontohkan Cinderella versi Reiniger yang disebut ‘menggugah dan mengasyikkkan’.

Sudah menjadi kebiasaan Reiniger untuk mengangkat cerita rakyat Eropa ke dalam film animasi. Beberapa yang dibuatnya adalah Pangeran Katak (1954), Putri Tidur (1954), Putri Salju (1954), Hansel dan Gretel (1954), Thumbelina (1954), bahkan hingga Aladin dan Lampu Ajaib (1954). Karya featurenya, The Adventures of Prince Achmed, dibuat selama tiga tahun, dan dirilis pada 1926. Film ini disebut sebagai film animasi penuh pertama dalam sejarah dunia.

Begitu totalnya Lotte Reiniger dalam dunia film, hingga ia memiliki kata mutiara yang menyentuh, “Saya lebih percaya kebenaran dongeng daripada kebenaran yang tercantum di surat kabar”. Ucapannya ini juga terpengaruh oleh keadaan di tanah Jerman, yang kala itu dikuasai oleh Adolf Hitler dengan kampanye anti Yahudi, yang membuat Reiniger meninggalkan Jerman pada 1930-an.


Sumber : Sidomi