Sabtu, 13 Juli 2013

Kisah 5 Milyarder yang Telan Pil Kebangkrutan

Menjadi orang kaya dengan miliaran harta pasti menyenangkan. Anda bisa membeli apapun dan pergi kemana pun sesuai keinginan sendiri. Di titik itu, tak akan terbayang bahwa orang super kaya juga bisa menelan pahitnya kebangkrutan dan kemiskinan.
Seperti dilansir dari International Business Times, Kamis (27/6/2013), banyak miliarder kaya dan sukses yang kemudian harus rela menerima nasib buruk yang akibat tak bisa menahan badai ekonomi. Tak hanya itu, keserakahan justru malah menjerumuskan Anda masuk pada kelamnya kemiskinan. Yang lebih parah, sebagian dari miliarder ini bahkan harus menjalani sisa hidupnya di balik jeruji besi.
Berikut kisah 5 miliarder kaya yang harus kehilangan seluruh hartanya:

1. Allen Stanford
http://a.abcnews.go.com/images/Health/ap_r_allen_stanford_jef_111216_wg.jpg
Pria ini merupakan mantan pimpinan Stanford Financial Group hingga akhirnya dihukum setelah diketahui dirinya mengorganisir sebuah konspirasi keuangan. Dia mencuri uang dari para investor dan menyalahgunakan dana tersebut hanya untuk menyokong gaya hidupnya yang super mewah.
Saat ini dirinya tengah menjalani hukuman selama 110 tahun setelah terbukti bersalah pada 6 Maret 2012 atas tuduhan kuat aksi penipuan. Skema Ponzi secara keseluruhan tercatat bernilai US$ 7 miliar dalam bentuk sertifikat deposito. Salah satu narapidana sempat menyerangnya dan membuatnya jadi setengah buta.

2. Sean Quinn
http://static.guim.co.uk/sys-images/Guardian/About/General/2012/10/19/1350657055070/Sean-Quinn-010.jpg
Miliarder yang pernah menempati peringkat ke-164 orang terkaya versi Forbes ini kehilangan seluruh kekayaannya akibat hantaman krisis ekonomi pada 2008. Sebesar US$ 6 miliar kekayaan yang dihasilkannya dari kerajaan bisnis mata uang, manufaktur dan asuransi, The Quinn Group.
Dia kehilangan semuanya setelah menginvestasikan 25% dananya di Anglo Irish bank, menggunakan dana pinjaman dari Anglo. Saham-sahamnya anjlok dan jadi tak berharga, menyebabkannya berhutang US$ 3,85 miliar ke lembaga milik Anglo Irish Bank, Irish Bank Resolution Corporation. Dia diketahui sebagai miliarder ternama sejak 1970, dan saat ini dikenal sebagai pengusaha paling bangkrut sejak krisis ekonomi global 2008.

3. Patricia Kluge
http://thesteepletimes.com/wp-content/uploads/2012/11/Patricia-Kluge.jpg
Salah satu korban krisis ekonomi 2008 adalah Patricia Kluge. Istri dari mendiang miliarder John Kluge ini membeli kebun anggur seluas 960 hektare, setelah bercerai pada 1990. Dia meminjam hampir US$ 70 juga untuk melengkapi fasilitasnya.
Namun dia bangkrut saat kiris real estate melanda. Properti yang dimilikinya terpaksa harus ditutup. Tebak siapa yang membeli properti tersebut? Donal Trump.

4. Bjorgolfur Gudmundsson
http://static.guim.co.uk/sys-images/Football/Pix/pictures/2009/1/6/1231284728794/Bjorgolfur-Gudmundsson-002.jpg
Sebelumnya Gudmundsson menjabat sebagai pemilik sekaligus CEO West Ham United FC. Dia dan anaknya Thor pernah menjadi dua orang paling kaya di Islandia, Thor berada di peringkat pertama. Dirinya pernah memiliki pendapatan sebesar US$ 1,1 miliar namun menyusut hingga ke titik nol saat mitra bisnis Thor dihantam krisis kredit di negaranya.
Gudmundsson ditunjuk sebagai salah satu penyebab bencana tersebut karena keterlibatannya pada kegiatan-kegiatan ilegal seperti penipuan dan penggelapan uang di masa lalu. Dia diumumkan bangkrut oleh pengadilan Islandia dengan tumpukan hutang sebesar 96 miliar ISK (Krona Islandia)

5. Alberto Vilar
http://assets.nydailynews.com/polopoly_fs/1.194234!/img/httpImage/image.jpg_gen/derivatives/landscape_635/alg-vilar-jpg.jpg
Investor Kuba, Amerika dan dermawan ini dikenal sebagai figur pelindung opera karena sumbangannya pada perusahaan-perusahaan opera, organisasi-organisasi seni, dan lembaga-lembaga pendidikan di beberapa wilayah dunia. Pada 1979, dia mendirikan perusahaan investasi Amerindo dengan mitranya Tanaka.
Kekanyaannya mencapai US$ 1 miliar pada 2001. Setelah itu, dia dihukum atas tuduhan pencucian uang, penipuan dana investasi penipuan sekuritas, dan berbagai penipuan lainnya. Sebagaian hasil kejahatannya tersebut digunakan sebagai dana sumbangan. Pada November 2009, dia akhirnya dihukum 9 tahun penjara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar