1. Katak Surinam
Kodok surinam merupakan binatang amfibi yang banyak ditemukan di kawasan hutan tropis Amazon. Kodok dengan nama lokal ‘pipa-pipa’
ini memiliki ukuran besar, tubuhnya mampu tumbuh hingga 20 cm waduh!
Kodok Amazon bermata kecil dengan tubuhnya yang pipih, memiliki tubuh
pipih berwarna coklat. Berbeda dengan kodok Amazon lainnya, ‘Pipa-pipa’
tidak memiliki lidah dan gigi taring. Uniknya lagi jika kodok jantan
yang lain merayu calon betinanya dengan suaranya, jantan pipa-pipa
menggunakan dua tulang ditenggorokan untuk menghasilkan suara yang
khas. Dua tulang tersebut beradu hingga menghasilkan suara dengan nada
tinggi.
Cara bereproduksinya pun unik, kodo
jantan akan menempel di atas punggung kodok betina yang berada di dalam
air. Kedua pasangan tersebut akan melompat beberapa kali di atas air,
dan setiap lompatan si betina akan melepaskan telur. Dan setiap telur
yang terlepas akan menempel ditubuh mereka, telur tersebut kemudian
bergerak dan memasuki bagian tubuh yang menyerupai kantung. Dan nantinya
anak-anak kodok akan menetas dan keluar dari kantung induk mereka.
2. Glass Frog (Kodok Kaca)
Katak dengan penampilan fisik yang unik ini dikenal dengan sebutan katak kaca atau katak transparan (centrolinadae),
mereka mendiami kawasan basin di hutan tropis Amazon. Sebenarnya katak
kaca ini berwarna hijau, namun karena kulitnya tipis dan transparan
maka organ dalam tubuhnya dapat terlihat dari luar. Dengan kulitnya
yang transparan maka katak kaca ini mudah melakukan kamuflase, sehingga
mereka dapat terhindar dari pemangsa. Sinar matahari akan menembus
bagian kulit mereka, sehingga tubuh mereka akan selaras dengan tempat
yang mereka diami.
3. Turtle Frog (Kodok Kura-Kura)
Katak unik yang satu ini dikenal dengan Myobatrachus gouldii,
mereka ditemukan di kawasan kering Australia Barat. Katak yang satu
memiliki bentuk seperti kura-kura tanpa tempurung, tubuhnya berwarna
pink kecokelatan, kepala kecil dan tubuhnya yang gemuk. Kodok Kura-Kura
memiliki kaki dan tangan yang kuat, sehingga mereka dapat menggali dan
membuat sebuah lubang di atas pasir. Selain untuk berlindung di dalam
lubang, kemampuan mereka menggali juga untuk mencari dan menangkap
rayap.
Uniknya fase kodok kura-kura tidak
mengalami masa berudu, tubuhnya langsung tumbuh sebagai kodok yang
sempurna. Karena tidak mengalami fase berudu, telur kodok kura-kura
lebih besar dari telur kodok yang mengalami metamorfosis.
4. Vietnamese Mossy Frog (Kodok Lumut Vietnam)
Nah Sobat unik kodok yang satu ini
terdapat di kawasan Asia Tenggara, tepatnya di kawasan hutan tropes dan
wilayah rawa di sebelah utara Vietnam. Kodok dengan nama latin
Theloderma corticale, memiliki panggilan ‘kodok lumut’ karena pandai
berkamuflase dengan menggunakan lumut-lumutan dan tumbuhan kecil lainya.
Kodok lumut ini memiliki telapak kaki yang lebar sehingga mereka dapat
menempel baik dan kuat di permukaan batang pohon dan daun-daunan. Kodok
lumut Vietnam menempelkan telurnya di bebatuan ataupun tembok goa yang
di bawahnya terdapat air, sehingga ketika telur menetas anak-anaknya
akan berjatuhan ke dalam air.
5. Morogoro Tree Toad (Katak Pohon Morogoro)
Sobat unik katak pohon yang satu ini
mendiami kawasan hutan tropis dan padang rumput di Tanzania. Katak Pohon
Morogoro yang memiliki nama latin Nectophrynoides viviparus
memiliki kelenjar besar di bagian dekat mata dan keempat kakinya.
Uniknya kelenjar yang dimiliki katak pohon yang satu ini dapat berubah
warna dari oranye, abu-abu, hijau, merah, hingga putih.
Sementara telur-telur mereka menetas di dalam mulut si betina, seperti kodok kura-kura mereka tidak mengalami fase berudu.
6. Goliath Frog (Kodok Goliath)
Sobat unik kodok goliath (Conraua
goliath) merupakan kodok terbesar di muka bumi. Tubuhnya mampu tumbuh
hingga 33 Cm dengan berat tubuh lebih dari 3 Kg, bahkan Bullfrog asal
Afrika saja hanya setengah dari ukuran mereka.
Kodok goliat merupakan amfibi asli yang
mendiami kawasan Afrika bagian barat. Makanan mereka pun luar biasa,
kepiting, ular kecil bahkan kodok yang lebih kecil. Namun karena kodok
goliath tidak memiliki kantung suara, sehingga mereka tidak dapat
berkomunikasi dengan suara. Kodok unik ini memiliki kaki-kaki yang kuat
sehingga mampu melompat hingga 3 meter jauhnya. Namun seperti nasib
hewan-hewan lain di Afrika, kodok goliath pun tidak luput dari perburuan
yang dilakukan oleh manusia, penebangan hutan dan perdagangan hewan,
sehingga jumlah mereka semakin menyusut hingga kelevel binatang yang
langka dan dilindungi.
7. Harlequin Toad (Katak Harlequin)
Katak asal Kosta Rika ini memiliki nama latin Atelopus varius,
namun lebih popular dengan Katak Harlequien. Namun diakibatkan
perubahan iklim dan penyebaran fungus (jamur, cendawan), keberadaan
mereka semakin menyusut dan terisolasi. Saat ini katak harlequin
termasuk kategori diujung kepunahan.
Katak harlequin memiliki beragam warna
ada yang hijau, ungu, hitam ataupun kuning, setiap warna merupakan
sebuah pesan bagi pemangsa yang mencoba mengganggunya. Katak harlequin
dikenal sebagai katak yang berbahaya karena memiliki racun yang sangat
kuat, bahkan 100 kali lebih kuat dari potasium sianida. Uniknya musuh
yang mereka takuti bukanlah manusia ataupun hewan yang lebih besar
melainkan lalat parasit, serangga bersayap itu sangat gemar menempelkan
telur mereka di bagian kaki katak. Sehingga setelah menetas, larvanya
akan masuk ke dalam tubuh dan memakan organ dalam katak harlequin.
8. Helen’s Flying Frog (Kodok Terbang Helen)
Kodok ini merupakan spesies baru yang
ditemukan pada Januari 2013 lalu, sehingga karakter dan pola hidupnya
masih dalam penelitian. Meski demikian kita dapat mengenalnya sebagai
kodok yang memiliki kaki selaput untuk membantunya melayang dan terbang.
Kodok terbang ini terdapat di kawasan kanopi hutan di Vietnam Selatan,
mereka melakukan penerbangan dan hinggap dari satu pohon ke pohon tiada
lain untuk menghindar dari para pemangsa. Bahkan kodok betinanya
memiliki bagian yang dapat digunakan sebagai sayap di tangan mereka,
sehingga membantu mereka melayang cukup lama dan jauh. Kodok terbang
helen memiliki telapak kaki yang lebar, karena itu yang mereka perlukan
untuk dapat melekat erat di atas pohon. Kodok dengan nama latin Rhacophorus helenae
memiliki ukuran tubuh yang besar, bahkan panjangnnya mampu mencapai 10
cm. Nama Helen diambil dari nama ibu dari ilmuwan asal Australia yang
menemukan kodok terbang ini.
9. Brazilian Horned Frog (Kodok Bertanduk Brasil)
Kodok yang memiliki penampilan luar
biasa ini ditemukan di kawasan hutan hujan Amazon di Amerika Selatan.
Katak Bertanduk Brasil atau Ceratophrys aurita memiliki beberapa
perbedaan dengan amfibi lainnya, salah satunya memiliki tanduk di bagian
kepala. Menurut para peneliti tanduk tersebut merupakan akibat evolusi
yang dialami oleh kodok Brasil, mereka pun pandai berkamuflase dan
bersembunyi di antara dedaunan dan pepohonan.
Kodok bertanduk yang satu ini memiliki
ukuran tubuh yang besar, panjangnya hampir 20 cm. mereka sukar ditemukan
karena menyembunyikan tubuh mereka di balik dedaunan dan hanya
menyisakan bagian kepalanya saja. Hal itu dilakukan untuk bersembunyi
dari mangsa dan pemangsanya. Kodok bertanduk ini memiliki sifat yang
agresif, bahkan masyarakat lokal harus menggunakan sepatu boot agar
terhindar dari gigitan mereka. Namun ada pula masyarakat yang memelihara
kodok bertanduk ini sebagai hewan peliharaan.
10. Venezuela Pebble Toad (Katak Batu Venezuela)
Sobat unik katak yang satu ini ditemukan
di kawasan pegunungan pasir berbatu di Venezuela, dikenal dengan nama
latin Oreophrynella nigra memiliki alat pertahanan yang unik. Seperti
ketika berhadapan dengan tarantula ia akan membenamkan kepala dan
keempat kakinya ke dalam tubuh, dan tubuhnya akan membesar seperti
balon. Setelah tubuhnya membesar dan membulat, ia akan bergelinding dan
melompat-lompat menghindari pemangsanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar