Kompetisi sepak bola Italia adalah kompetisi yang terkenal dengan
pertahanan kokohnya. Sejak dahulu, kompetisi Seri A menghasilkan
kombinasi pertahanan yang apik tidak hanya menonjolkan individu, tetapi
juga sistem. Italia pernah memiliki seorang penjaga yang garang seperti
Claudio Gentile dan pemimpin pertahanan yang cerdas seperti Franco
Baresi.
Bagi tim-tim Italia, memiliki pertahanan yang kokoh
adalah salah satu syarat untuk dapat merebut gelar juara. Tim yang
merebut gelar di akhir musim kemungkinan besar adalah tim dengan
pertahanan yang kokoh. Berikut barisan pertahanan yang berpotensi
menjadi yang terbaik di kompetisi ini:
1. Juventus
Lini
belakang yang kokoh adalah salah satu alasan mengapa Juventus begitu
dominan di Seri A dalam dua musim terakhir. Trio
Barzagli-Bonucci-Chiellini begitu tak tertandingi di Italia hingga tim
nasional Italia di bawah asuhan Cesare Prandelli juga mengandalkan
mereka. Meski trio pemain ini bukanlah pemain berkelas dunia, mereka
mampu bermain sebagai unit yang solid dan kolektif sehingga menghadirkan
pertahanan yang sulit ditembus.
Satu kekhawatiran terjadi jika
salah satu dari mereka absen. Musim lalu, Chiellini sempat menepi selama
sebulan dan hal ini berakibat Juve mengalami serangkaian hasil minor.
Untuk itulah kehadiran Angelo Ogbonna dari rival sekota Torino terasa
sangat melegakan bagi Juventini. Ogbonna akan menciptakan kompetisi yang
positif bagi lini belakang Juventus, sehingga trio
Barzagli-Bonucci-Chiellini tidak merasa tempatnya tak tersentuh.
Ditambah
dengan masih bercokolnya Gianluigi Buffon di bawah mistar gawang,
pertahanan Juventus akan tetap menjadi yang terbaik di Italia.
2. Internazionale
Musim
lalu, pertahanan adalah titik lemah Inter. Kombinasi inkonsistensi
permainan dan cederanya para pilar melemahkan pertahanan Inter.
Nerazzuri kebobolan 57 gol, atau kedua terbanyak setelah Pescara. Meski
Andrea Ranocchia dan Juan Jesus memiliki talenta besar, namun permainan
mereka belum mencapai tahap optimal.
Kedatangan Hugo Campagnaro
dari Napoli akan krusial mengingat pemain ini telah 7 musim bekerja sama
dengan Walter Mazzarri. Pemahaman taktik bek asal Portugal ini akan
menjadi elemen penting skema tiga pemain belakang yang akan dikembangkan
Mazzarri di Inter. Inter juga masih memiliki dua bek senior, Walter
Samuel dan Cristian Chivu. Pengalaman kedua pemain sangat dibutuhkan
guna mengarungi kompetisi yang panjang.
Inter juga patut
mensyukuri keputusan Samir Handanovic untuk bertahan. Seperti diketahui,
performa cemerlang Handanovic musim lalu memikat banyak klub besar
Eropa, termasuk Barcelona.
3. Fiorentina
Musim
lalu, pelatih Vincenzo Montella memberi kepercayaan pada tiga bek
debutan, Facundo Roncaglia, Gonzalo Rodriguez dan Stevan Savic untuk
mengawal lini pertahanan Si Ungu. Meski baru mencicipi atmosfer panas
Seri A, ketiga pemain ini tampil konsisten dan berperan penting dalam
membawa Fiorentina ke papan atas.
Musim ini adalah musim kedua
trio ini bermain bersama. Berbekal kekompakan yang telah terjalin musim
lalu, trio ini akan membentuk batu karang kokoh di lini pertahanan
Fiorentina. Tidak hanya kokoh dalam bertahan, trio bek ini adalah
penyusun serangan yang baik. Kemampuan mereka dalam mengolah bola dan
mengumpan turut berperan menjadikan permainan umpan-umpan pendek
Fiorentina begitu mengalir.
4. AC Milan
Kualitas
individu duet Philippe Mexes-Cristian Zapata masih jauh dibandingkan
dengan para pendahulu mereka seperti Alessandro Nesta, Paolo Maldini
maupun Thiago Silva. Sebelum memantapkan duet ini dalam skema empat
pemain belakang, pelatih Max Allegri juga telah mencoba banyak
kombinasi. Meski bukan yang terbaik di Italia, namun kolaborasi keduanya
ini adalah yang terbaik dimiliki Milan saat ini.
Milan
mendapatkan pelapis yang cukup mumpuni, yaitu Matias Silvestre. Bek asal
Argentina ini kurang mendapat kesempatan musim lalu di Inter dan
sekarang memiliki kesempatan untuk unjuk kemampuan di Milan. Permainan
Silvestre dalam laga pramusim cukup solid.
Milan memiliki
kelebihan di sisi bek sayap. Ignazio Abate dan Mattia De Sciglio adalah
penghuni tetap tim nasional Italia. Milan juga masih memiliki Kevin
Constant, Luca Antonini, Cristian Zaccardo dan Urby Emanuelson yang
mampu bermain di posisi ini.
5. Napoli
Kehadiran
Rafa Benitez ke kubu Napoli membawa perubahan mendasar pada pola
permainan. Benitez terkenal menyukai pola empat pemain belakang,
sementara Napoli pada era Walter Mazzarri terbiasa menggunakan tiga
pemain. Saat ini Napoli memiliki banyak pilihan untuk duet bek sentral.
Mereka adalah Paolo Cannavaro, Alessandro Gamberini, Miguel Britos,
Federico Fernandez dan Raul Albiol.
Mengingat hanya dua yang
dipasang, Benitez dihadapkan pada pilihan yang sulit, apalagi kualitas
kelima bek ini cukup setara. Namun kemungkinan besar, Benitez memilih
sosok Federico Fernandez, bek muda asal Argentina yang musim lalu sempat
dipinjamkan ke Getafe.
Satu pemain yang dijagokan untuk menjadi
rekan Fernandez adalah Raul Albiol. Beberapa faktor layak dikedepankan
antara lain adalah pengalaman internasional sang pemain. Meski ia
bukanlah pilihan utama Jose Mourinho musim lalu di Real Madrid, namun
kualitas Albiol tidak perlu dipertanyakan.
Disamping lima klub
di atas, beberapa tim lain memiliki barisan pertahanan yang cukup kokoh.
Sebut saja Parma yang masih diperkuat pemain yang musim lalu tampil
gemilang, Gabriel Paletta atau Genoa yang masih diperkuat Andreas
Granqvist. Selain mereka, AS Roma juga memiliki calon duet baru dalam
diri Mehdi Benatia dan Nicolas Burdisso. Nantikan kiprah mereka musim
ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar