Tapi tahukah kamu kalau aborsi justru sudah dianggap legal dan menjadi salah satu metode kedokteran. Pertanyaannya, bagaimana dengan janin-janin yang berhasil selamat dari aborsi yang gagal. Tak usah banyak omong, ini beberapa di antaranya orang-orang yang selamat.
1.
Finley Crampton
Finley Crampton berasal dari keluarga dengan sejarah medis bermasalah. Ibunya, Jodie Percival membawa gen yang menyebabkan masalah ginjal pada janin di rahim. Sampai akhirnya dia mengandung Finley namun dalam kondisi kontrol kelahiran yang membuat Jodie melakukan aborsi saat Finley masih janin berusia 8 minggu. Namun rupanya beberapa bulan kemudian diketahui janin itu berkembang dan terlahir dengan bobot lebih dari 6 kg, bobot bayi yang diketahui bermasalah dengan ginjal.
2.
Claire Culwell
Ibu kandung Claire Culwell hamil saat masih berusia 13 tahun. Karena usia yang masih sangat muda dan belum mapan ekonomi serta pemikiran, sang ibu berniat melakukan aborsi untuk Claire yang masih janin. Aborsi itu disangka berhasil sampai sang ibu merasa beberapa minggu kemudian kandungannya tetap berkembang yang ternyata itu adalah janin kembar sampai akhirnya Claire dilahirkan dengan kondisi prematur dan sangat lemah dengan kondisi tubuh buruk. Kini Claire menghabiskan hidup bahagia dengan sang ibu yang hampir saja membunuhnya.
3.
Brandi Lozier (tengah)
Brandi Lozier adalah penduduk asli Losiana yang pernah begitu dekat dengan kematian saat sang ibu memutuskan mengaborsi dirinya ketika hamil 4 bulan. Setelah prosedur aborsi berjalan dan Brandi dinyatakan meninggal, staff klinik itu siap untuk membuang tubuhnya. Namun ketika itu keajaiban terjadi ketika Brandi yang masih janin itu berhasil mengangkat lengannya dan dia bisa bertahan hidup sampai saat ini.
4.
Carrie Holland-Fischer
Carrie Holland-Fischer menghabiskan masa kecilnya dengan mengalami penindasan dan ejekan dari temannya karena kondisi tubuhnya yang tak normal sehingga membuat dia selalu ingin mencoba bunuh diri. Tahukah kamu kalau Carrie rupanya adalah salah satu dari sekian bayi yang bertahan hidup dari usaha aborsi yang menyebabkan kondisi tubuhnya buruk. Menyadari keajaiban yang dia miliki, Carrie akhirnya bangkit dan kini hidup bahagia bersama sang suami meski kemungkinan hamil cukup kecil.
5.
Keira Harmsworth
Keira terlahir dari ibunya, Chelsea yang masih berusia 16 tahun ketika memutuskan untuk melakukan aborsi saat Keira masih berusia 10 minggu. Pasca melakukan aborsi, Chelsea mengira janinnya sudah gugur namun rupanya kandungannya tetap berkembang normal sampai berusia 5 bulan. Chelsea yang menyadari usaha itu salah memutuskan untuk membiarkan Keira hidup dan akhirnya Keira lahir meskipun ada sedikit kerusakan dalam perkembangan tangannya.
6.
Gianna Jessen
Gianna Jessen mengalami usaha pembunuhan saat sang ibu yang saat itu masih berusia 17 tahun melakukan aborsi suntikan maut saat dirinya masih menjadi janin berusia 7 bulan. Gianna menghabiskan 18 jam dalam larutan maut di rahim sampai akhirnya terpaksa dilahirkan dengan berat 2 kg. Saat masih anak-anak, Gianna divonis menderita Celebral Palsy (Lumpuh Otak) akibat usaha aborsi saat dia masih bayi. Meskipun otot tubuhnya lemah, Gianna membuktikan dia bisa hidup normal sampai saat ini.
7.
Melissa Ohden
Melissa Ohden terlahir dalam kondisi kehamilan kurang ideal pada 1977. Ibunya ingin melakukan aborsi padanya saat Melissa masih menjadi janin usia 7 bulan. Sang ibu memilih metode aborsi dengan suntikan maut, namun saat usaha itu gagal, Melissa yang masih janin itu dibuang. Ajaib, dia ditemukan perawat menangis di tong sampah sampai akhirnya bertahan hidup sampai saat ini dan melahirkan pada 2008 silam.
8.
Josiah Presley
Josiah adalah pria muda yang tinggal di Oklahoma yang aktif dalam gerakan menolak aborsi. Apa yang dilakukan Josiah itu beralasan lantaran dia lahir sebagai hasil kegagalan aborsi di Korea Selatan dan hidup dengan lengan tidak normal. Josiah diadopsi dan berhasil tumbuh sehat sampai saat ini.
9.
Dr. Imre Teglasy
Kisah bertahan hidup Teglasy sangatlah unik lantaran dia selamat dari metode aborsi yang saat itu belum memiliki prosedur standart. Hal itu terjadi ketika orangtuanya mengalami deportasi dari negara asalnya sehingga sang ibu yang hamil melakukan aborsi sendiri namun gagal. Kini Teglasy berhasil hidup meskipun hubungannya dengan sang ibu buruk, Teglasy berhasil meraih gelar doktor dalam bidang kehamilan.
10. Sarah Brown
Sarah Elizabeth Brown masih berusia 36 minggu saat ibunya tidak menginginkan kehadirannya di dunia. Sang ibu mengunjungi dokter ahli aborsi, Dr. George Tiller di Kansas. Sang dokter bukannya menggunakan suntikan kalium klorida ke Sarah yang masih janin itu, namun menusuk jantungnya. Sarah akhirnya dilahirkan. Namun dia terlahir dalam kondisi buta dan mengalami stroke di usia 6 bulan sampai akhirnya meninggal karena gagal ginjal saat 5 tahun. Dokter Tiller yang melakukan hal itu dihukum oleh sekelompok orang yang main hakim sendiri beberapa tahun kemudian.
Agen Judi Online
BalasHapusDaftar Agen Bola Online
Agen Bola Terbaik
Agen Judi Bola
Agen Judi Kasino
Berita Bola
Berita Ac Milan
Berita Bola Terupdate
Berita Terkini
Berita Terupdate