Jumat, 21 September 2012

10 Film Gagal dengan Budget Besar

Anggaran besar tidak menjamin kejayaan film dalam box office. Paranormal Activity, misalnya hanya bermodalkan USD15.000. Namun, film itu begitu digemari para pencinta horor di seluruh dunia.
Pendapatan totalnya hingga saat ini sudah melebihi USD100 juta. Meski, tentu saja anggaran besar membuat filmmaker lebih leluasa untuk berkreasi. Mulai dari efek spesial, penggunaan aktor kelas A, setting tempat, penulis skenario handal, dan sebagainya. Namun, tak semua film beranggaran mahal bisa balik modal. Nah, berikut ini adalah 10 film beranggaran besar, tapi dianggap gagal dalam satu dekade terakhir.

10. The Spirit

Rilis: 25 Desember 2008. Bujet USD60 juta, pemasukan USD19,8 juta. Frank Miller boleh sukses menggarap 300 dan Sin City. Namun,The Spirit adalah murni bencana. Film tersebut dikritik habis oleh para penggemar komik. Para kritikus film lebih parah lagi. Mereka terang- terangan menyebut The Spirit sebagai film tak bermutu.Akibat respons negatif, rumah produksi Odd Lot Entertainment bahkan sampai memutuskan hubungan kerja dengan Miller, padahal mereka sudah bekerja sama selama 23 tahun.


9. Grindhouse

Rilis 6 April 2007. Bujet USD67 juta, pemasukan USD25 juta. Duet dua sahabat Quentin Tarantino dan Robert Rodriguez boleh jadi sukses meraup uang di From Dusk Till Down I dan II serta Sin City. Tapi, tidak dengan Grindhouse. Film aksi yang merangkum dua film dalam satu judul ini bahkan hanya meraih pemasukan kurang dari USD11,6 juta di pembukaannya. Jelas jauh dari harapan meraih laba.


8. Rollerball
File:Rollerball 2002.jpg
Rilis: 8 Februari 2002. Bujet USD70 juta, pemasukan USD19 juta Jean Reno, Chris Klein, LL Cool J, dan Rebecca Romijn- Stamos ternyata tidak mampu mengangkat film ini dari jurang keterpurukan. Kehadiran mereka malah membuat Rollerball seperti program reality show murahan. Begitu mengenaskannya hasil yang diperoleh Rollerball, sampai-sampai MGM sebagai perusahaan pembuatnya mengambil langkah ekstrem,mengedit ulang film tersebut agar rating klasifikasi penontonnya turun dari R ke PG-13.


7. The Invasion

Rilis: 17 Agustus 2007. Bujet USD80 juta, pemasukan USD15,1 juta. Bahkan, seorang aktris besar macam Nicole Kidman tak mampu mendongkrak popularitas The Invasion. Bisa jadi remake film tahun 1956,Invasion of the Body Snatchers, ini terpuruk karena sutradara Oliver Hirschbiegel tidak mampu meneror penonton dengan ceritanya.


6. Catwoman

Rilis: 23 Juli 2004. Bujet USD100 juta, pemasukan USD40 juta Satu lagi contoh bahwa perempuan- perempuan dalam balutan baju seksi dan jago berkelahi tak selamanya mendatangkan keuntungan. Halle Berry dan Sharon Stone telak-telak membuktikannya. Cerita,juga penampilan Halle Berry sebagai Catwoman dan Sharon Stone sebagai rivalnya,Poison Ivy, sama menyedihkannya hingga membuat film besutan Pitof ini serasa mematikan bakat-bakat besar yang dimiliki keduanya.


5. Town & Country

Rilis: 27 April 2001. Bujet USD90 juta, pemasukan USD6,7 juta Pelajaran penting bagi para produser dan sineas, lakukan syuting hanya jika skenarionya selesai dibuat. Jika tidak, biaya produksi akan membengkak dan semua orang akan merugi. Inilah yang terjadi pada film berlabel komedi dewasa tersebut. Karena skenario terus-terusan diganti, syuting pun tak kunjung selesai walau sudah memakan waktu 10 bulan.Akibatnya, Diane Keaton dan Gary Shandling sebagai pemain pendamping aktor Warren Beatty harus cuti sejenak untuk syuting film lain.


4. Gigli
File:Gigliposter.jpg
Rilis: 1 Agustus 2003. Bujet USD54 juta, pemasukan USD6,1 juta Niatnya menjual nama pasangan selebriti Ben Affleck dan Jennifer Lopez, tapi nyatanya tak berhasil. Pertama, karena judul filmnya yang terasa ganjil,Gigli.Kedua, karena ketika itu, pasangan yang diberi label ”Bennifer”oleh media ini terlalu sering muncul di berbagai media massa hingga masyarakat tampaknya bosan dengan keduanya. Ketiga,ceritanya yang terkesan murahan yaitu tentang pria yang diberi tugas menculik seseorang dengan bantuan seorang perempuan cantik yang lihai membunuh.


3. Land of the Lost

Rilis: 5 Juni 2009. Bujet USD100 juta, pemasukan USD65 juta Judul Land of the Lost sebenarnya adalah program TV anak-anak pada tahun ‘70-an. Produser Sid dan Marty Kroft kemudian menerjemahkannya dalam bentuk film, yang ternyata tak mampu mengembalikan kejayaan serial TV-nya. Pertama, dengan rating PG-13, anak-anak tak bisa menontonnya. Kedua, simpel saja karena cerita film itu sangat buruk.


2. Battlefield Earth

Rilis: 12 Mei 2000. Bujet USD75 juta, pemasukan USD21 juta Film ini diangkat dari novel fiksi ilmiah karya L Ron Hubbard. Saat akan dibuat versi layar lebarnya, produser sekaligus pemainnya, John Travolta, menggadanggadang film ini sebagai film yang akan lebih baik daripada StarWars. Kenyataannya,film ini hanya berisi pertempuran klise antara manusia dan alien. Kritikus film Roger Ebert bahkan dengan sinis mengatakan kalau Battlefield Earth ibarat gerbong kereta yang berjalan di luar jalur. Saking gagalnya film ini, sekuel yang telah disiapkan pun tak jadi diproduksi. Lebih menyedihkan, Franchise Pictures sebagai rumah produksinya dituntut investor film ini karena diduga menggelembungkan dana produksi.


1. The Adventures of Pluto Nash

Rilis: 6 Agustus 2002. Bujet USD100 juta, pemasukan USD4,4 juta Bayangkan fiksi ilmiah komedi dengan gaya ala gangster, ber-setting di bulan, dimeriahkan robot-robot konyol, dan diperankan Eddie Murphy. Sebagian orang mungkin menganggapnya lucu, tapi kebanyakan orang melihatnya sebagai sebuah bencana.

Inilah film ”menyedihkan” lainnya dari Eddie Murphy setelah Meet Dave, Showtime dan I Spy.Tapi uniknya,meski kerap kali berperan di film-film gagal, toh karier Eddie Murphy tetap menjulang.

1 komentar: