Holocaust denial sangat populer dalam penentang-penentang Israel dari kaum Muslim karena memang banyak bukti yang dikeluarkan oleh ilmuwan barat sendiri yang menjelaskan kebohongan holocaust ini.
Di Eropa sendiri ada aturan bahwa mereka yang menolak atau mengingkari Holocaust dihukum. Seperti dilansir dari eramuslim.com, pada tahun 2007, Jerman mengajukaninisiatif agar penolakan terhadap tragedi Holocaust dan penggunaan simbol Nazi dijadikan kasus kriminal di Eropa. Saat ini, sepuluh dari 27 negara anggota Uni Eropa, termasuk Jerman sudah menerapkan undang-undang yang melarang penolakan terhadap tragedi Holocaust.
Sudah ada beberapa orang yang menjadi korban aturan tersebut, antara lain sejarawan asal Inggris, David Irving yang dijatuhi sangsi tiga tahun penjara karena membantah tragedi Holocaust, meski Irving akhirnya mencabut bantahannya itu. Hal serupa juga menimpa penulis asal Perancis, Georges Thiel, yang dinyatakan bersalah oleh pengadilan Perancis karena menolak tragedi Holocaust.
Italia adalah negara yang selalu menolak upaya untuk mengkriminalkan penolakan atas Holocaust, dengan alasan tindakan itu melanggar kebebasan berbicara.
Lantas, siapa saja para holocaust denier dari dunia Arab. Berikut uniknya.com, bertepatan dengan mengenang peristiwa Holocaust tanggal 9 Mei 1942, berikut 5 tokoh Arab yang mendukung Holocaust Denial.
1. Mahmoud Ahmadinejad
Dilansir dari time.com, Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, telah menyebut Holocaust adalah sebuah “mitos” dan menyatakan bahwa Jerman dan negara-negara Eropa, selain Palestina, menyediakan lahan untuk negara Yahudi.
Pada sebuah pidatonya bulan Desember 2005, Ahmadinejad berkata bahwa legenda tersebut dipalsukan dan telah dipromosikan untuk melindungi Israel. Diambil dari wikipedia.org, ia berkata, “Mereka telah mengarang-ngarang sebuah legenda, di bawah nama Pembantaian Yahudi, dan mereka memegangnya lebih tinggi dari Tuhan itu sendiri, agama itu sendiri dan para nabi mereka sendiri… Jika seseorang di dalam negara tersebut mempersoalkan Tuhan, tak seorang pun yang berucap, namun jika seseorang mengingkari mitos pembantaian Yahudi, para Zionis dan para pemerintah yang membayar Zionisme akan mulai berteriak.”
Pemimpin organisasi oposisi Mesir Muslim Brotherhood, Mohammed Mahdi Akef, telah bergabung dengan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad dalam menyebut Holocaust Nazi sebagai sebuah “mitos.” Mohammed Mahdi Akef menuduh Barat telah menyerang siapa pun yang mempertanyakan bahwa Nazi membunuh enam juta orang Yahudi. Keterangan-keterangan Tuan Akef muncul hanya beberapa minggu setelah kelompoknya memenangkan 19% kursi dalam pemilihan parlementer di Mesir.
Sebuah kelompok anjing penjaga Nazi mengingatkan bahwa “gelombang pengingkaran Holocaust sedang menyapu dunia Arab.”
Dengan mengutuk komentar-komentar Tuan Akef, direktur cabang Simon Wiesenthal Center di Israel, Efraim Zuroff mengatakan kepada pers Arab:
“Sejauh ini masalahnya ada pada di dunia Arab, hanya beberapa pemimpin yang tanpa ragu memberitahu masyarakatnya untuk mengerti bagaimana Holocaust terjadi.”
3. Abdel Aziz al-Rantissi
Rantissi adalah pemimpin Hamas yang paling vokal mengingkari Holocaust, mengklaim bahwa Holocaust tidak pernah terjadi seperti yang digambarkan oleh para sejarawan Barat dan bahwa para Zionis pada satu waktu mendukung dan mendanai aktifitas-aktifitas Nazi. Ia dianggap teroris oleh Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Israel atas pengorganisasian bom-bom bunuh diri dari para warga sipil.
4. Mahmoud Abbas
Abu Mazen (alias Mahmoud Abbas) adalah perdana menteri yang baru dipilih di Pemerintahan Palestina. Ia memiliki masa lalu yang kontroversial. Di dalam tesis doktoralnya “The Secret Connection between the Nazis and the Leaders of the Zionist Movement” ia mengingkari bahwa Holocaust telah membunuh 6 juta orang Yahudi.
Dalam tesisnya, Abbas menulis bahwa jumlah perkiraan orang Yahudi yang dibunuh selama Perang Dunia II adalah “kurang dari satu juta.” Abbas menyatakan bahwa pemimpin Zionis bekerja sama dengan rejim Nazi untuk “menfasilitasi penghancuran luas dan menyebar” terhadap orang-orang Yahudi.
Pada bab pendahuluan dari karyanya yang diterbitkan tahun 1984, Abbas memunculkan keraguan perihal keberadaan ruang-ruang bergas. Ia menegaskan lagi bahwa jumlah orang Yahudi yang dibunuh selama perang tersebut adalah sekitar satu juta.
5. Ahmed Rami
Ahmed Rami (lahir 12 Desember 1946) adalah penulis dan pengingkar Holocaust keturunan Swedia dan Moroko. Ia terkenal karena telah mendirikan stasiun Radio Islam, yang kini berfungsi sebagai situs.
Tahun 1987, Rami mulai menggunakan akses publik stasiun radio Swedia untuk menyiarkan Radio Islam, dengan berpura-pura sebagai programhumas untuk Muslim di Swedia namun nyatanya sebuah wahana untuk anti-Semitisme yang tak dipolitur. Rami pernah menghadiri forum-forum yang dibawakan oleh David Irving (Pengingkar Holocaust dari Inggris); berbicara di konferensi IHR tahun 1992, dan sering dipuji oleh Ingrid Rimland (penulis Amerika yang lahir di Ukraina), di antara lainnya.
Agen Judi Bola Casino
BalasHapusBandar Bola Terpercaya
Agen Bola Terbaik
Agen Judi Bola
Agen Judi Kasino
Berita Bola Juventus
Berita Sepakbola
Berita Terbaru
Berita Terkini
Berita Terupdate