Kamis, 08 November 2012

Berbagai Ikan Mitologi di Dunia


1. Abaia

Abaia adalah belut ajaib raksasa yang muncul dalam mitologi Melanesia. Dia tinggal di dasar danau di sekitar Solomon, Fiji dan Kepulauan Vanuatu. Abaia menganggap semua makhluk yang menghuni danau tersebut sebagai anaknya, sehingga siapapun yang berani mengusik akan diserang oleh Abaia.

Ada sebuah kisah tentang Abaia yang sangat menarik:"Suatu hari seseorang menemukan sebuah danau dimana ikan-ikan disana sangat melimpah, dan seekor belut ajaib tinggal di dalamnya (namun orang itu belum mengetahuinya). Dia berhasil menangkap banyak sekali ikan. Keesokan harinya dia kembali ke danau tersebut bersama warga desa untuk menangkap ikan-ikan di danau itu lagi. Mereka berhasil kembali menangkap ikan-ikan tersebut ketika seorang wanita tua merampas Abaia, walapun akhirnya Abaia kabur darinya. Pada malam harinya Abaia sangat marah karena ikan-ikannya telah ditangkap. Kemudian dia membuat hujan badai yang mengakibatkan banjir besar. Semua penduduk desa tersebut tewas tenggelam, kecuali seorang perempuan tua yang tidak memakan ikan-ikan tersebut dan meyelamatkan dirinya dengan memanjat pohon."
 
2. Aspidochelone
Menurut tradisi Physiologus, Aspidochelone adalah makhluk laut yang memiliki beberapa deskripsi yaitu berupa seekor paus atau kura-kura dengan ukuran sebesar pulau. Namanya diambil dari penggabungan bahasa Yunani "aspis" (yang bermakna tameng) dan "chelone" yang berarti kura-kura. Dia muncul ke permukaan dari kedalaman laut dan memikat para pelayar untuk beristirahat di punggungnya.

Sebuah kisah dari Physiologus mendeskripsikan sebagai berikut:
"Ada seekor monster di laut dimana bangsa Yunani menyebutnya Aspidochelone. Dia adalah paus raksasa dengan sebuah pulau di punggungnya (lengkap dengan pantai, tanaman, dan lain-lain). Makhluk ini menampakan punggungnya di atas ombak, sehingga siapapun akan melihatnya sebagai sebuah pulau. Menarik para pelaut untuk mendaratkan kapal di sana dan beristirahat. Mereka membuat kemah dan memasak makanan. Akan tetapi ketika monster tersebut merasakan panas oleh api yang dibuat pelaut, dia kembali menyelam ke dalam air serta menenggelamkan semua yang beristirahat di atasnya."
3. Dakuwaqa
Dakuwaqa berasal dari mitologi Fiji sebagai Dewa Hiu. Dia sangat dihormati oleh para nelayan karena dipercaya melindungi mereka dari bahaya. Dia pernah suatu saat berniat untuk menjajah Pulau Kadavu melewati jalur sungai, ketika dewa lain yang dalam bentuk gurita menantangnya. Gurita tersebut berhasil memenangkan pertempuran hebat tersebut. Dakuwaqa berjanji tidak akan pernah menyerang Pulau Kadavu lagi dan berjanji akan melindungi pulau tersebut beserta masyarakatnya. Dakuwaqa dapat berubah wujud menjadi apapun, namun penduduk Fiji percaya bahwa wujud aslinya adalah pria berotot dengan bagian dada ke atas berupa ikan hiu.
 
4. Isonade
Isonade adalah makhluk laut raksasa yang berbentuk seperti ikan hiu dan muncul dalam mitologi Jepang Barat. Tubuhnya tidak pernah terlihat karena dia selalu berenang di bawah ombak dan menyembunyikan ekornya yang berduri. Menurut cerita, Isonade akan mendekati perahu untuk memerangkap pelaut, menenggelamkan kemudian memakannya. Konon, kemunculan Isonade ditandai dengan angin yang kencang.

5. Ka-moho-ali'i
Dalam mitologi Hawaii, Ka-moho-ali'i Dewa Hiu dan kakak dari Kane Miholai, Pele, Kapo, Namaka dan Hi'iaka. Dia berenang di area sekitar Maui dan Kahoolawe. Ketika sebuah kapal tersesat di lautan, Ka-moho-ali'i akan menggoyangkan ekornya di depan para pelaut. Kemudian kahuna (seorang dukun Hawaii) akan memberikan minuman yang disebut "awa". Lalu Ka-moho-ali'i akan menuntun mereka pulang. Disebutkan juga dia terkadang menuntun kapal milik penduduk asli Hawaii dari tempat mereka bermukim ke rumah mereka.

6. Matsya
Matsya diambil dari bahasa Sansekerta yang berarti ikan. Dia adalah avatar pertama Dewa Wisnu dalam kepercayaan Hindu. Digambarkan seperti orang dengan empat lengan dan dari pinggang ke bawah berupa tubuh ikan. Menurut text kuno Matsya Purana, seorang raja Dravida kuno yang bernama Satyavrata (selanjutnya dikenal sebagai Manu) sedang mencuci tangan di sebuah sungai. Tiba-tiba seekor ikan kecil datang menghampiri untuk meminta Manu menyelamatkan hidupnya. Manu membawanya pulang dan meletakan ikan tersebut di sebuah guci. Ikan itu terus tumbuh besar, kemudian dipindahkan ke kolam. Namun ikan tersebut tetap tumbuh. Manu meletakannya ke sungai, kemudian laut, namun itu tidak banyak membantu.

Akhirnya ikan tersebut menampakan diri menjadi Dewa Wisnu dan mengabarkan kepada Manu bahwa akan ada akan ada banjir besar yang akan memusnahkan semua kehidupan dalam tujuh hari ke depan. Kemudian Manu ditugaskan untuk mengambil semua jenis biji-bijian dan tanaman obat. Dia juga akan ditemani oleh tujuh orang suci serta ular Vasuki dan binatang-binatang lain.

7. Namazu
Dalam mitologi Jepang, Namazu adalah ikan lele raksasa yang dapat mengakibatkan gempa bumi. Dia hidup di dalam lumpur di bawah kepulauan Jepang dan dijaga oleh Dewa Kashima yang menyegelnya dengan sebuah batu. Ketika Dewa Kashima lalai dari penjagaannya, Namazu mengamuk dan mengakibatkan gempa bumi besar. Beberapa gempa besar di Jepang dipercaya sebagai ulah Namazu. Pada faktanya, ikan lele dapat merasakan getaran kecil jika akan terjadi gempa bumi.

8. Mermaid / Merman
Mermaid adalah nama umum yang diberikan untuk sebuah makhluk mitologi berbentuk manusia dengan tubuh ikan. Mermaid muncul di berbagai literatur, dongeng, hingga budaya modern di seluruh dunia. Merman adalah sebutan untuk berkelamin pria, mermaid untuk wanita, merboy untuk anak-anak, sedangkan untuk keseluruhan disebut merfolk atau merpeople. Nama Mermaid sendiri berasal dari bahasa Inggris Tua untuk mere yang berarti laut dan maid berarti wanita muda. Penggambaran asli Mermaid adalah wanita cantik tanpa busana. Namun karena sering diangkat ke dalam film, maka pada bagian aurat disensor. Dalam mitologi Yunani, Siren identik dengan para Mermaid. Pada umumnya mereka suka memikat orang-orang dengan kecantikan atau suaranya. Sejarah awal Mermaid sendiri muncul sekitar 1000 SM di daerah Assyria

9. Fintan, the Salmon of Knowledge
Fintan adalah ikan salmon yang muncul di Siklus Fenian dari mitologi Irlandia. Nama Fintan sendiri sering disalahpahami sebagai Fintan Mac Bochra-The Wise, yang berubah menjadi ikan. Kisahnya juga berbeda antara ikan salmon biasa atau ikan salmon abadi. Bagaimanapun juga, kisah mengenai Fintan yang paling terkenal terdapat pada The Boyhood Deeds of Fionn. Berikut kisahnya:

"Ada seekor ikan salmon biasa memakan 9 buah hazelnut (kacang hazel) yang terjatuh di Well of Wisdom. Kacang tersebut berasal dari 9 buah pohon hazelnut yang mengelilingi sumur tersebut. Oleh karena tindakan tersebut, salmon itu mendapatkan semua ilmu pengetahuan di dunia ini. Selebihnya, orang pertama yang memakan dagingnya akan mendapat semua pengetahuan.
Suatu hari seorang pengarang puisi yang bernama Finn Eces menghabiskan waktu 7 tahun untuk memancing ikan ini dan berhasil. Dia menyuruh pelayannya yang bernama Fionn untuk memasaknya dengan catatan tidak boleh dicicipi terlebih dahulu. Fionn memasak salmon tersebut, membaliknya berulang-ulang. Karena penasaran apakah ikan tersebut sudah matang, dia menyentuh ikan itu dengan jempolnya. Jempolnya terbakar karena lemak Fintan yang masih panas. Secara reflek, dia mengisap jempolnya untuk mengurangi rasa sakit. Tanpa dia duga, dia memperoleh pengetahuan yang dimiliki oleh Fintan.
Ketika dia membawa hidangan salmon tersebut kepada Finn Eces, tuannya terkejut karena melihat pancaran mata Fionn penuh dengan aura pengetahuan. Finn menanyakan apakah Fionn telah memakan terlebih dahulu ikan tersebut. Setelah diceritakan semuanya, Finn menyuruh Fionn untuk menghabiskan ikan tersebut dan memperoleh semua ilmu pengetahuan di dunia. Sepanjang hidupnya, dia dapat menunjukkan ilmu yang dia peroleh dengan menggigit jempol. Akhir kisah, Fionn menjadi pemimpin Fianna (sekumpulan pahlawan mitologi Irlandia)."

10. Samebito
Samebito atau dalam bahasa Jepang berarti manusia-hiu, adalah makhluk yang muncul pada kisah "The Gratitude of the Samebito", karangan Lafcadio Hearn. Dideskripsikan sebagai makhluk berwujud seperti manusia dengan kulit berwarna hitam mengkilap, mata hijau emerald, wajah seperti iblis dan jenggot layaknya naga. Kisahnya sebagai berikut:

"Suatu hari sesorang yang bernama Totaro bertemu dengan Samebito di sebuah jembatan. Walaupun merasa ketakutan, makhluk tersebut tetap berdiri demi menghadapi takdirnya karena dibuang dari lautan oleh salah satu dari delapan Raja Naga penguasa lautan. Totaro merasa kasihan melihatnya, dia memperbolehkan Samebito untuk tinggal di sebuah kolam kecil di taman rumahnya. Beberapa waktu berlalu, Totaro ingin mencari seorang istri untuk mendampingi hidupnya. Dia jatuh cinta pada seorang wanita cantik yang dia jumpai di Mii-Dera (tempat ziarah). Dia sangat sedih karena dia harus mendapatkan 10.000 permata untuk pernikahannya. Mendengar bahwa tuannya terjerat hutang besar, Samebito menangis. Air mata darah keluar dari matanya dan berubah menjadi permata ketika menyentuh tanah. Oleh karena itu, Totaro berhasil mendapatkan wanita yang dia cintai dengan bantuan Samebito. Selesai menangis, Raja Naga memaafkan Samebito dan diperbolehkan kembali hidup di lautan."

11. Shachihoko
Shachihoko adalah makhluk yang muncul dalam cerita rakyat Jepang. Deskripsinya adalah seekor harimau dengan bagian tubuh dari pinggang ke belakang berbentuk ikan. Shachihoko dipercaya mampu mendatangkan hujan. Oleh karena itu, bangunan-bangunan di Jepang kerap menggunakan ornamen Shachihoko dengan tujuan untuk melindungi bangunan tersebut dari bencana kebakaran.

12. Taniwha
Dalam mitologi suku Maori, Taniwha adalah makhluk yang tinggal di sungai yang dalam, goa gelap atau lautan (terutama di tempat dengan arus yang berbahaya). Mereka terkadang diakui sebagai pelindung dari suatu suku atau tempat. Namun terkadang juga dianggap sebagai monster atau predator yang berbahaya. Di lautan, Taniwha berwujud seekor paus atau ikan hiu raksasa. Di daratan berair, mereka masih berwujud seperti paus akan tetapi lebih mirip tokek dengan sisik di punggungnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar