Selain dikenal sebagai pelatih hebat dengan segudang prestasi, Sir Alex
Ferguson juga terkenal kerap berselisih dengan para pemain. Biasanya,
pemain yang bertengkar ujung-ujungnya akan dijual. Berikut ini adalah
daftar yang kami susun mengenai pemain yang pernah terlibat perselisihan
dengan Sir Alex:
1. David Beckham
Ini bisa
dibilang pertengkaran terbesar yang pernah terjadi antara Sir Alex
terhadap pemainnya. Hubungan Beckham dengan sang bos mulai tidak baik
saat dirinya mengalami cedera di tahun 2002. Ketika pulih, Becks
berpikir Sir Alex akan kembali memainkan Ole Gunnar (yang menggantikan
Beckham saat cedera). Ternyata tidak.
Sir Alex juga tidak
menyukai gaya hidup selebritas Beckham, terlebih setelah menikah dengan
Victoria. Kedatangan Ruud Van Nistelrooy ke MU juga mulai menggeser
lampu sorot buat Beckham. Hingga kemudian puncaknya adalah setelah kalah
1-0 dari Arsenal di Piala FA 2003. Kondisi di ruang ganti yang memanas
membuat Sir Alex menendang sepatu yang kemudian mengarah ke Beckham.
Pelipis kiri Bechkam pun terluka. Becks akhirnya pindah ke Real Madrid
dengan transfer 25 juta pound.
2. Paul McGrath
Saat
datang pertama kali ke MU tahun 1986, Ferguson sudah tidak menyukai
kondisi kamar ganti United yang dianggapnya tidak sehat. Pemainnya
terlalu banyak berpesta dan minum alkohol. Paul McGrath, kapten MU saat
itu, dianggap sebagai pemimpin gaya hidup tidak sehat pemain MU. Dia pun
langsung terlibat percekcokan dengan Sir Alex. Hari-hari awal Sir Alex
pun tidak berlangsung mudah dengan kurangnya respek dari para pemain.
Perselisihan
keduanya berujung pada kepindahan McGrath ke Aston Villa. Seperti apa
pertengkaran mereka berdua, tidak pernah jelas.
3. Jaap Stam
Pemain
nasional Belanda ini berselisih dengan Sir Alex setelah otobiografinya,
“Head to Head”, terbit. Ada bagian dalam buku tersebut yang mengisahkan
pendekatan ilegal Sir Alex kepada Stam. Sir Alex tidak pernah membaca
buku itu tetapi membaca cuplikannya di koran. Tindakan ilegalnya adalah
mendekati pemain secara langsung padahal seharusnya perlu berbicara
lebih dulu kepada klubnya, PSV Eindhoven. Stam akhirnya dilego ke Lazio dan perannya digantikan Laurent Blanc.
4. Paul Ince
Pemain
ini menganggap dirinya pemimpin di kamar ganti. Dia juga berpikir
dirinya pemain terhebat. Fergie tidak suka sikap ini. “Saya sempat
mengatakan, ketika seorang pemain sepak bola dalam kondisi puncaknya,
dia merasa seakan-akan bisa memanjat gunung Everest dengan sandal.
Seperti itulah Paul Ince,” kata Sir Alex.
Perselisihan keduanya semakin terasa setelah kalah 4-0 dari Barcelona. Ince lantas pergi ke Inter Milan di tahun 1995.
5. Gordon Strachan
Pelatih
tim nasional Skotlandia ini pernah bermain untuk MU pada 1984-1989.
Periode awal kepemimpinan Fergie dan merupakan masa-masa sulit yang
penuh inkonsistensi. Strachan sendiri ketika itu tidak bermain terlalu
bagus dan lebih sering duduk di bangku cadangan.
Perselisihan
tidak berakhir di tahun 1989. Dalam otobiografi Fergie, Strachan
dianggap sebagai pemain yang sulit diberi kepercayaan. Strachan
menjawabnya dengan berkata bahwa dia terkejut dan kecewa dengan
penuturan Sir Alex.
6. Ruud Van Nistelrooy
Ruud
Van Nistelrooy, yang bermain di 219 pertandingan dan mencetak 150 gol,
tentu seorang pemain fantastis. Sayangnya di kemudian hari dirinya salah
memilih lawan “berkelahi”.
Semuanya berawal ketika dia
mengatakan “Go and cry to your daddy!” kepada Cristiano Ronaldo yang
ketika itu masih sangat muda. Yang dimaksud adalah Carlos Queiroz,
lelaki asal Portugal yang membimbing Ronaldo dan merupakan figur ayah
pengganti (ayah Ronaldo belum lama meninggal waktu itu).
Sir
Alex tidak suka sikap RvN yang tidak dewasa itu. RvN lantas duduk di
bangku cadangan ketika final Piala Carling 2006 melawan Wigan Athletic
dan lantas pergi ke Real Madrid di akhir musim.
7. Gabriel Heinze
Salah
satu cerita menarik. Perselisihan dimulai karena Heinze minta dijual ke
Liverpool, rival abadi Setan Merah. Fergie yang tidak mau menjualnya ke
Liverpool kemudian memindahkannya ke Real Madrid. Heinze kemudian
mengakui bahwa apa yang terjadi saat itu karena dirinya memiliki
kepribadian impulsif (menurutkan hati) dan berkemauan keras. Kalimat
pengakuan itu terucap saat klubnya, Marseille, bertemu MU di Liga
Champions pada Februari 2011.
8. Carlos Tevez
Setelah
menjalani dua musim menawan dengan MU, Tevez berubah menjadi
pengkhianat. Bermula ketika kontraknya berakhir di tahun 2009 dan Sir
Alex enggan memperpanjang lantaran sudah memiliki Wayne Rooney dan
Dimitar Berbatov. Para penggemar kecewa dengan hal itu tapi kemudian
membela Fergie setelah Tevez memilih bergabung dengan Manchester City.
Manchester
City kemudian membuat spanduk kontroversial “Welcome to Manchester”.
Dan perselisihan pun semakin ketat antara dua klub bertetangga ini.
“Kadang-kadang Anda punya tetangga yang cerewet. Anda tidak bisa
melakukan apa-apa. Mereka selalu ribut. Cukup nyalakan televisi dengan
volume suara yang lebih besar,” ujar Sir Alex.
Tevez pernah membawa spanduk “Fergie RIP” yang menimbulkan protes keras dari berbagai kalangan.
9. Roy Keane
Perselisihan
Roy Keane, pemain temperamental, dengan Sir Alex bermula dari kritiknya
terhadap fasilitas selama tur pramusim. Setelah kalah 4-1 dari
Middlesbrough, Sir Alex mengatakan Keane boleh pergi ke Celtic. November
2005, kontraknya diakhiri. Fergie saat itu juga tidak suka juga dengan
kata-kata kasar Keane di MUTV yang menyerang rekan setim, Carlos
Queiroz, dan tentu saja tentang bosnya.
10. Ryan Giggs
Tidak
banyak yang menduga jika pemain ini pernah berselisih dengan Sir Alex.
Perselisihan Giggsy dengan Fergie terjadi setelah Giggs tertangkap
sedang berpesta bersama Lee Sharpe. Padahal saat itu MU sedang berjuang
keras meraih juara bersaing dengan Leeds United. Giggs saat itu masih
berusia 18 tahun, lantas dimarahi habis-habisan.
Tetapi Giggs tidak didepak dan 18 tahun kemudian, ia membawa klubnya meraih gelar juara liga ke-20.
11. Peter Schmeichel
Penjaga
gawang tinggi besar dari Denmark ini juga pernah berselisih dengan Sir
Alex. Saat itu tahun 1995, Schmeichel berselisih di ruang ganti pemain
setelah bermain buruk saat melawan Liverpool dan kebobolan tiga gol. Sir
Alex memarahinya karena bermain buruk. Keduanya lantas adu mulut.
Esok
harinya, Schmeichel dipanggil ke kantor dan diberitahu akan segera
dijual. Schmeichel langsung meminta maaf dan bisa melanjutkan karirnya
di Old Trafford. Empat tahun kemudian dia memimpin rekan-rekannya di
final Liga Champions dan mengalahkan Bayern Muenchen dalam final
dramatis yang berkesudahan 2-1.
12. Paul Scholes
Paul
Scholes bertengkar dengan Fergie pada November 2011 setelah menolak
“bermain dengan anak-anak” di Worthington Cup di Arsenal pada November
2001. Tapi kemudian “dipaksa” bermain dalam laga testimonial di
Barnsley, 24 jam kemudian. Beruntung, dirinya tetap bertahan di Old
Trafford dan tetap menjadi tokoh kunci hingga hari ini.
13. Wayne Rooney
Orang
keempat yang berselisih dengan Sir Alex dan tetap bertahan di Old
Trafford. Rooney berselisih setelah enggan menandatangani perpanjangan
kontrak. Ia minta kenaikan gaji yang signifikan. Jika tidak dikabulkan
dia akan hengkang ke mana pun, termasuk City atau Chelsea.
Akhirnya
setelah beberapa waktu, permintaannya dikabulkan dan diberi kontrak 200
ribu pound per pekan. Setelah kesepakatan itu banyak yang bilang,
Rooney adalah orang yang rakus, tetapi dia bukan seorang pengkhianat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar