Terpidana kasus suap wisma atlet, M Nazaruddin beberkan dugaan sejumlah ladang
korupsi yang jadi garapan anggota DPR. Nazaruddin mencatat, ada 12 proyek di
pemerintah yang dimainkan para wakil rakyat itu, demi memperkaya diri
sendiri.
"Semua saya buka, sudah di-BAP penyidik KPK. nanti kita dukung
KPK menyelesaikan kasus-kasus korupsi yang dilakukan pejabat pemegang kekuasaan
di RI," kata Nazaruddin usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Rabu
(31/7).
Berikut 12 proyek yang diungkap Nazaruddin:
1. Proyek
e-KTP senilai Rp 5,8 triliun. Nazaruddin menyebut Ketua Fraksi Partai Golkar di
DPR Setya Novanto terlibat dalam proyek ini. Selain Setya, terdapat mantan Ketua
Komisi II dan anggotanya turut terlibat.
Menurut Nazaruddin terjadi
penggelembungan sebesar 45 persen, yang dibagikan untuk DPR dan menteri-menteri
terkait. "Dalam BAP di tangan saya detail disebut," ujarnya.
2.
Proyek pembelian pesawat Merpati MA 60 fiktif. Menurut Nazaruddin proyek ini
nilainya hampir Rp 2 triliun. Fee dari pembelian proyek itu mengalir ke Partai
Demokrat tahun 2010. Selain ke sana, fee proyek itu juga dibagikan ke semua
fraksi di DPR. Nazaruddin mengungkapkan jumlah fee yang dibagi nilainya jutaan
dollar.
"Tentang proyek pesawat Merpati yang itu juga bagi-baginya di
DPR. Waktu itu jutaan dolar dibagi ke semua fraksi, hampir dapat terutama Fraksi
Demokrat. Yang dibagikan waktu itu untuk ketua fraksinya," ujarnya.
3.
Proyek pembagunan Gedung MK senilai Rp 300 miliar. Proyek ini ditunjuk langsung
ke PT Pembangunan Perumahan. Menurut Nazaruddin, ada fee yang diserahkan ke
komisi III DPR senilai 7 persen.
Namun, dalam proyek ini Nazaruddin
enggan menyebutkan siapa pejabat yang terlibat korupsi.
4. Proyek Diklat
MK Rp 200 miliar. Sama seperti proyek pembangunan Gedung, Nazaruddin masih belum
mau membeberkan pejabat yang terlibat di dalamnya. Dalam proyek ini, Nazaruddin
melakukan penunjukan langsung juga kepada PT PP.
5. Proyek baju hansip.
Nazaruddin lagi-lagi menyebut Politikus Golkar Setya Novanto terlibat dalam
pengadaan baju hansip. Nazaruddin mengatakan Setya lah yang harus bertanggung
jawab atas proyek itu.
6. Proyek gedung pajak. Nazaruddin menyebut proyek
ini direkayasa oleh Banggar DPR. Olly Dondokambey yang merupakan Wakil Ketua
Banggar DPR pun kena sasaran. Nazaruddin mengatakan proyek yang dimenangkan oleh
PT Adhi Karya ini senilai Rp 2,7 triliun.
Selain direkayasa sama Banggar,
Nazaruddin juga menuding Dirjen Pajak dari 2007 hingga 2009 juga turut
terlibat.
7. Proyek PLTU Kalimantan Timur, dimenangkan PT Adhi Karya pada
2010 dan 2011. Proyek ini senilai Rp 2,3 triliun. Nazaruddin tidak menyebut
pejabat siapa saja yang ikut bermain.
8. Proyek PLTU Riau senilai Rp 1,3
triliun. Selain itu, Nazaruddin juga membeberkan dugaan korupsi pada proyek PLTU
Kaltim.
9. Proyek Refinery unit RU 4 Cilacap. Nazaruddin mengatakan
proyek ini senilai Rp 930 juta dolar.
10. Proyek Simulator SIM.
Nazaruddin menjelaskan mengenai proyek simulator SIM seperti yang diakui AKBP
Teddy Rusmawan sebesar Rp 4 miliar, dan Rp 2 miliar untuk penunjukan langsung
tendet proyek PT CMMA oleh Budi Susanto.
11. Proyek Hambalang berkaitan
Wisma Atlet.
"Wisma atlet meledak, uang dibagikan sudah masuk kantong.
Sehingga diperlukan biaya menutup perkara ke KPK katanya, lawyer itu proyeknya
peralatan olahraga hambalang Rp 9 miliar, padahal gedung belum jadi. Dibuka juga
aliran dana ke kongres Demokrat," ujar pengacara Nazaruddin bernama Elsa
Syarief..
12. proyek korupsi Pendidikan Nasional (Diknas) di
Kemendikbud.
Terkait proyek ini, nampaknya Nazaruddin sangat
berhati-hati. Nazaruddin enggan membeberkan pihak yang terlibat dalam proyek
ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar