kalian semua pasti pernah mendengar cerita tentang reinkarnasi.
Yaitu kembalinya jiwa dan roh dari masa lalu ke tubuh seseorang di masa
kini. Persoalan yang sulit dibuktikan, namun benarkah perihal
reinkarnasi ini bisa terjadi? berikut Faktanomena himpun 7 Kisah Orang
Yang Pernah mengalami Reinkarnasi.
1. Reinkarnasi Ravi Shankar
Dari hasil riset Ian Stevenson ialah seorang anak bernama Ravi Shankar dilahirkan 1951 di kota Kanaiy, India Utara. Ayahnya bernama Ram Gupta; sejak berumur dua tahun, si anak bersikeras bahwa ayah sebenarnya adalah seorang bankir bernama Jogeshwar. Dia juga mengatakan bahwa pada kehidupan lalunya dia dibunuh dengan digorok tenggorokannya oleh dua orang – Chaturi dan Jamahar. Sebagai bukti, si anak menunjuk tanda lahir di lehernya, yang memang bertanda-lahir seperti bekas luka potong. Penyelidikan kemudian membuktikan bahwa ternyata setengah mil dari kediaman mereka, ada seorang bernama Jogeshwar yang mempunyai anak laki-laki bernama Munna yang telah dibunuh, persis seperti yang digambarkan oleh Ravi Shankar. Yang berwajib sejauh ini memang sangat mencurigai dua orang sebagai pembunuhnya, seorang binatu bernama Chaturi dan seorang bankir bernama Jamahar, namun mereka dibebaskan karena kurangnya bukti. Munna dibunuh enam bulan sebelum Ravi lahir.
2. Reinkarnasi kaum Chatar
Ny Smith mengaku sejak usia 10 tahun kerap dihantui mimpi bahwa ia pernah hidup sebagai istri pendeta kaum Chatar di abad ke-13. Saat dalam perawatan, ia bisa menceritakan detail pembantaian massal terhadap kaum Cathar di Eropa (Perancis) karena diangap sebagai aliran sesat dari agama Kristen. Ny. Smith menyebutkan bahwa banyak pendeta Cathar yang dibunuh dan dibakar.
Ia sendiri mengaku diikat massa dan dibakar hidup-hidup di tumpukan kayu bakar. Ia juga menggambarkan detail pakaian, struktur bangunan, dan peradaban di masa itu. Sang dokter melakukan penelitian detail dan melakukan crosscheck terhadap pengakuan si pasien. Ia terkejut ketika menemukan sebuah fakta sejarah yang sejalan dengan penuturan Ny. Smith yang sama sekali tidak paham sejarah kaum Cathar.
Sejarah mencatat bahwa Paus Innocent III meluncurkan perang salib brutal atas pengikut sekte Cathars yang mempercayai adanya reinkarnasi. Kejadian tersebut menyebabkan terjadinya pembantaian puluhan ribu pria, wanita dan anak-anak yang tidak bersalah. Dari manakah para pasien ini mendapatkan informasi detail yang bahkan hanya tertulis di literatur yang nyaris tak pernah dipublikasikan untuk awam?
3. Reinkarnasi Jane Evans
Professor Barrie Dobson, Ahli sejarah Yahudi dari York University, diminta untuk mengkaji kebenaran ingatan ini. Ia kemudian menemukan bahwa deskripsi kehidupan Yahudi di abad ke-12, yang di sampaikan oleh Jane mempunyai tingkat akurasi yang sangat mengagumkan dan bahkan banyak detail informasi tersebut hanya diketahui oleh para ahli sejarah yang sangat profesional.
4. Reinkarnasi Shanti Deva
5. Reinkarnasi Keluarga Pollock
Sebuah contoh kasus reinkarnasi adalah kasus keluarga Pollock. Yang berasal dari Hexham di Northumberland.
John dan Florence memiliki dua putri, Joanna dan Jacqueline ketika keluarga tersebut tinggal di Hexham. Pada 5 Mei 1957 ketika kedua anak perempuannya pergi menghadiri pertemuan anak-anak di gereja lokal ditemani oleh teman mereka Anthony Layden. Joanna saat itu berusia sebelas, Jacqueline enam tahun dan Anthony sembilan tahun. Tiba-tiba sebuah mobil yang dikemudikan oleh seorang wanita secara tidak sengaja menabrak anak-anak tersebut dan membunuh mereka hampir seketika.
John yakin bahwa doanya akan dijawab dan anak-anaknya akan terlahir kembali. Istrinya merasa ngeri dengan hal ini dan itu terbukti menjadi halangan besar pada pernikahan mereka tapi dia ternyata menjadi hamil di awal tahun 1958 dan John yakin bahwa ia akan memiliki anak perempuan kembar. Florence tidak yakin akan memiliki anak kembar karena belum pernah terdengar kelahiran kembar dalam keluarga. Dia berkonsultasi dengan dokter yang meyakinkan dia bahwa hanya satu detak jantung yang dapat dideteksi. Namun, pada tanggal 4 Oktober 1958 Nyonya Pollock ternyata melahirkan anak perempuan kembar. Yang tertua bernama Gillian dan yang lebih muda Jennifer.
John melihat bahwa Jennifer memiliki garis tipis samar di atas alis kanannya dan ingat bahwa Jacqueline, anaknya yang telah meninggal, menderita cedera di tempat yang sama ketika ia berusia tiga tahun, setelah jatuh dari sepeda-nya, dengan bekas luka di atas alis kanannya. Jennifer juga memiliki tanda lahir coklat (digambarkan sebagai cetak ‘jempol’) di pinggulnya persis seperti yang telah dimiliki Jacqueline.
Florence tidak bisa tinggal di kota tempat anak-anak perempuannya telah dibunuh dan keluarganya pindah ke Whitley Bay ketika si kembar berusia sembilan bulan. Tiga tahun kemudian keluarga tersebut mengunjungi Hexham dan menurut John anak-anaknya segera ‘mengenal’ kota tersebut. Mereka mengatakan telah mengetahui di mana sekolah saudara mereka yang telah meninggal dan mengidentifikasi bekas rumah mereka. Semua ini, keluarga tersebut mengklaim, adalah tanpa ragu. Mereka tampaknya tahu jalan-jalan sepanjang daerah tersebut dengan sangat baik dan juga menunjuk taman bermain yang sering dikunjungi oleh kakak mereka yang telah meninggal dunia. Ketika si kembar berumur empat-tahun-lama John mengambil beberapa mainan milik Joanna dan Jacqueline. Jennifer dan secara benar memberikan nama kedua boneka dan memberikan mainan yang satunya kepada adiknya yang adalah milik kakak tertua.
Keluarga Pollocks bersikeras bahwa mereka tidak pernah membicarakan tentan kakak perempuan mereka yang telah almarhum dan John mengatakan bahwa ia tidak membahas hal tersebut sampai si kembar berusia 13-tahun.
Gillian dan Jennifer dikatakan telah mencerminkan perilaku saudara mereka yang lebih tua dalam Jennifer yang sangat bergantung pada kakak(kembar)nya , Gillian, seperti Jacqueline dengan Joanna. Ketika si kembar belajar menulis Gillian segera menjepit pensil antara jari telunjuk dan ibu jarinya digenggam tetapi Jennifer menggenggam secara tinju/mengepal. Joanna, pada usia sebelas tahun telah mampu menulis dengan benar selama beberapa tahun sebelum ia meninggal, tapi Jacqueline yang berusia enam tahun waktu itu, masih memiliki kebiasaan memegang pensil dengan mengepal.
John Pollock juga mengatakan bahwa suatu hari ia menemukan si kembar berteiak histeris. Mereka tanpa diketahui bermain di luar ketika mereka tiba-tiba panik dan berteriak, “Mobil itu! Mobil! Ini datang pada kita! “
Ingatan itu berhenti ketika Gillian dan Jennifer berusia lima tahun dan mereka tumbuh sebagai perempuan muda normal tanpa kenangan dari kehidupan sebelumnya. Stevenson mengatakan bahwa dalam pertemuan-pertemuan selanjutnya dengan mereka “mereka tidak menampilkan diri sebagai menawarkan bukti reinkarnasi , tetapi mereka tidak menyangkal bukti yang orang tua mereka telah peroleh dari mengamati mereka ketika mereka masih anak-anak.”
Pada tahun 1978 Ian Stevenson mengatur untuk melakukan tes darah yang akan menunjukkan apakah kembar tersebut berasal dari satu atau dua telur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mereka kembar monozigot, yang berarti bahwa mereka adalah identik dan dari satu telur dan sebagai hasilnya memiliki materi genetik yang sama. Stevenson mengatakan, “Karena tanda lahir Jennifer kadang-kadang adalah turun-temurun, orang akan mengira bahwa jika tanda lahir Jennifer adalah keturunan genetik, Gillian akan memiliki tanda serupa. Tapi karena dia tidak memiliki tanda apapun, kita dapat mengandaikan bahwa itu adalah sejenis kelainan biologis selama kehamilan si kembar ‘yang memproduksi tanda lahir Jennifer tetapi hipotesis ini tidak akan berhubungan dengan ukuran dan lokasi dengan tanda di tubuh Jacqueline sebelumnya.
Dr Ian Stevenson pertama menyelidiki kasus ini pada tahun 1964 dan tetap berhubungan dengan keluarga sampai kematian John Pollock di tahun 1985. Stevenson mengatakan, “antusiasme John Pollock terhadap reinkarnasi dapat mengurangi kekuatan kasus bagi orang-orang yang tidak percaya bahwa dia dan istrinya (atau beberapa anggota keluarga lainnya) tidak pernah berbicara tentang saudara mereka yang almarhum kepada anak kembar mereka. Keyakinannya tentang reinkarnasi mungkin telah melemahkan dan bahkan menyebabkan kasus ini menjadi kurang efektif. Tapi ia dengan bijak menjawab bahwa, meskipun banyak keberatan, tapi ini memiliki beberapa manfaat, keterbukaannya terhadap reinkarnasi memungkinkan dia untuk mencatat perilaku anak perempuan kembarnya yang kebanyakan orang tua Barat akan mengabaikan atau mentertawakannya.
6. Reinkarnasi Dorothy Eady
Adalah Dorothy Eady, seorang wanita Inggris yang mengalami fenomena reinkarnasi yang sangat menggemparkan Inggris dan Mesir. Sahabat anehdidunia.blogspot.com Dorothy satu-satunya manusia yang dilaporkan mengalami reinkarnasi seorang tokoh "biarawati" pelayan kuil Osiris di zaman Firaun Seti I Mesir Kuno dari masa 1320–1200 sebelum Masehi. Ia kemudian dikenali sebagai Omm Sety.
Kisah spektakuler yang kontroversial tentang Dorothy Eady dimulai dari sebuah tempat di London, Inggris, saat ia berusia 3 tahun. Dalam sebuah insiden, Dorothy kecil terjatuh dari lantai atas rumahnya. Ia mengalami koma dan akhirnya tim dokter yang merawatnya menjatuhkan vonis meninggal dunia pada balita kelahiran 16 Januari 1904 itu. Saat itu tanda-tanda kehidupan dan seluruh organ vital Dorothy memang berhenti beraktivitas.
Transformasi Astral?
Tiada yang tahu bagaimana terjadinya, namun sekian saat setelah tubuh Dorothy akan disemayamkan, ternyata anak perempuan kecil itu tiba-tiba bangkit kembali dari kematian dalam kondisi segar bugar. Seluruh keluarga terperanjat. Namun, tak ada yang tahu bahwa sebuah pintu dimensi dari masa lalu telah terbuka dan sebuah jiwa dari masa Mesir Kuno merangsek masuk ke tubuh Dorothy kecil yang hampir kaku.
Namun sejak vonis kematiannya, Dorothy Eady yang hidup kembali itu memiliki kepribadian yang berbeda sama sekali dengan Dorothy Eady yang dikenal ayah ibunya. Bocah tiga tahun ini memiliki kepribadian yang jauh lebih dewasa dan senantiasa bermimpi tentang kuil-kuil Mesir Kuno. http://anehdidunia.blogspot.com
Ia selalu berkisah tentang Mesir Kuno, dinasti Firaun Seti I dan mampu mendeskripsikan kehidupan di sekitar kuil Mesir Kuno seribuan tahun sebelum masehi. Dorothy Eady juga kerap menuntut ayah ibunya untuk memulangkannya ke tempat tinggalnya. Ayah dan ibunya yang keturuan Irlandia itu sama sekali tak mengerti maksud putri mereka tentang "pulang ke tempat tinggalnya".
Museum
Sejalan bertambahan usia, Dorothy Eady semakin berminat dan tertarik pada literatur dan semua hal yang berbau Mesir. Maka suatu ketika ia diajak berkunjung ke British Museum di London, Dorothy Eady begitu tergila-gila dengan ruang pamer benda-benda peninggalan Mesir Kuno. Ia merasa bahwa semua peninggalan Mesir Kuno itu adalah bagian dari kehidupannya. Ia menciumi patung-patung Dewa Mesir, memeluk peti-peti mummy dan bertingkah aneh dengan suaranya tiba-tiba lebih berat dan sarat kerinduan ketika berkata "ini adalah bagian dari keluarga dan rumahku!"
Ia kemudian menyewa tempat tinggal di dekat British Museum dan bergaul dengan Ernest A Wallis Budge seorang kurator dan pakar Mesir di museum tersebut. Ia memperdalam kajian hiroglif dan sejarah Mesir Kuno.
Para pakar di British Museum dan ahli Mesir Kuno terperanjat akan pengetahuan dan kemahiran Dorothy dalam menuliskan dan menerjemah hiroglif Mesir Kuno dan kedalaman pengetahuannya tentang detail kuil-kuil Mesir Kuno dari zaman Firaun Seti I. Padahal Dorothy sama sekali tidak pernah belajar dan dibimbing dalam hal tersebut, namun kemampuan itu muncul begitu saja dengan sangat mengagumkan.
Dorothy sendiri mengaku dirinya adalah titisan dari seorang biarawati pelayan kuil Osiris di Abydos yang pernah hidup di masa antara 1320–1200 sebelum Masehi. Ia merasa telah bereinkarnasi dalam tubuh Dorothy Eady. Setelah menikah dengan seorang pemuda Mesir (1933) ia pun mencapai tujuan yang sejak kecil menghantuinya: kembali ke kuil Osiris dan menjejak kaki kembali di tanah Mesir!
Keahlian Dorothy yang luar biasa tentang Mesir Kuno melebihi pengetahuan para sarjana tentang Mesir. Hal ini kemudian menuntunnya pada perjalanan ke Mesir. Ia kemudian mendapat pekerjaan sebagai asiten arkeolog dalam penggalian di situs Giza di Kairo, dan sering dipekerjakan oleh para ahli yang memperdalam kebudayaan tentang Mesir Kuno. Ia melakukan itu selama dua puluh tahun lebih.
Dorothy Eady pernah ikut sebagai pembantu utama dalam proyek penelitian Dr Selim Hassan yang kemudian mempublikasikan Penggalian Situs Giza. Ia pernah juga bekerja pada Dr Ahmed Fakhry sebagai konsultan dan asisten pada penelitian piramid di Dahshur. Dalam dua studi dan penggalian situs Mesir kuno ini perannya sangat menonjol dan sungguh mengagumkan kedua pakar Mesir kuno itu. Dorothy sangat memahami budaya dan arsitektur serta sistem pemujaan dewa-dewa di zaman Mesir Kuno. Ia memberikan gambaran yang detail, menerjemahkan hiroglif degan mudah, dan memberi saran-saran ilmiah yang ternyata sejalan dengan fakta sejarah yang kemudian ditemukan para ahli Mesir.
Dari berbagai pengalaman kerja dengan para pakar kelas dunia ini ia pun semakin populer di kalangan peneliti budaya Mesir Kuno. Bahkan kisah hidup Dorothy Eady yang berganti nama menjadi Omm Sety (yang artinya ibunda Seti) menarik perhatian dunia. Kisahnya sudah dibukukan dan difilmkan sebagai fenomena sebuah reinkarnasi!
Dorothy memang menghabiskan masa tuanya di kuil Osiris di Abydos, dan menjadi penjaga kuil kuno tersebut, karena kemampuan dan keahliannya tentang Mesir Kuno yang amat spektakuler. Apakah Dorothy memang reinkarnasi dari seorang wanita yang pernah hidup ribuan tahun lalu di sebuah kuil di Mesir?*
Sejak bangkit kembali dari "kematian", Dorothy Eady kemudian menjadi sorotan publik. Menjadi satu bukti tentang teori reinkarnasi. Sahabat anehdidunia.blogspot.com keterkejutan dunia karena Dorothy di bawah usia 3 tahun dan Dorothy di atas 3 tahun ternyata adalah dua pribadi yang berbeda dalam satu tubuh. Dihubungkan oleh sebuah insiden yang membuka pintu dimensi dunia astral dan dunia nyata.
Walau sebagian orang tak yakin akan teori reinkarnasi, setidaknya masih menyisakan tanya dari mana semua pengetahuan Dorothy Eady tentang detail Mesir Kuno? Ia sangat mahir menerjemahkan hiroglif Mesir Kuno tanpa pernah belajar. Bisa memberikan gambaran tepat tentang beberapa detail kuil Osiris di Abydos yang dibangun pada dinasti Firauan Seti I.
Sejak lama Dorothy Eady telah sering memimpikan sebuah kuil di wilayah Abydos, Mesir dekat Sungai Nil. Ia mengaku telah melakukan perjalanan astral lewat dunia mimpi ke berbagai sudut kuil tersebut. Anehnya, walau belum pernah berkunjung ke sana, Dorothy bisa memberikan beberapa detail kuil Osiris dan Firaun Seti di Abydos dengan sempurna.
Keinginan "kembali" ke Mesir, mendorong sosok reinkarnasi di tubuh Dorothy Eady mencari jalan untuk meuwujudkan semua keinginannya. Belakangan setelah cukup dewasa, ia pun pasca Perang Dunia Pertama di tahun 1933, ia menikah dengan seorang pemuda Mesir dan mendapat seorang anak tunggal yang diberi nama Seti. Sejak itu ia merubah namanya menjadi Omm Sety (Um Seti). Setelah menikah ia tinggal di Mesir dan bekerja pada bidang arkeologi dan sejarah. Selama 19 tahun tinggal di Kairo, Mesir, ia belum sempat berkunjung ke Abydos.
Pada kurun tahun 1953, di usia akhir 49 tahun, ia pun untuk pertama kali melakukan kunjungan ziarah ke kuil Firaun Seti di Abydos yang juga tempat makam dewa Osiris Mesir kuno. Beberapa tahun kemudian, ia dipindahtugaskan ke Departemen Purbakala Mesir sebagai asisten khusus. Saat itulah ia mendirikan rumah yan tak jauh dari situs Abydos.
Keinginan yang kuat setelah mengabdi dan mendedikasikan semua pengetahuannya akan Mesir kuno terutama tentang kuil Firaun Seti I dan Osiris di Abydos, selama lebih dari 20 tahun,Dorothy Eady yang bersalin nama menjadi Omm Sety pun kembali ke Abydos di tahun 1956.
Sejak saat itu, ia setiap hari selalu berada di lokasi situs Abydos, terutama di kuil Firaun Seti I (Pharaoh Sety I) dan Kuil Osiris. Ia menghabiskan masa tua sampai akhir hayatnya di kuil bangunan Mesir kuno itu. Mengabdikan diri pada pelestarian adat budaya zaman Mesir kuno, ia menjadi perawat tetap kuil tersebut, dan melakukan ritual yang bahkan sudah tidak diketahui oleh orang-orang Mesir kini.
Menurut sejumlah pakar dan ahli sejarah Mesir kuno, sebagai titisan biarawati pemuja Osiris ia adalah satu-satunya bukti hidup yang masih mempraktikkan ritual kuno yang hanya ditemukan lewat hiroglif kuno usia ribuan tahun. Dorothy Eady mempraktikkan ritus agama Mesir kuno tersebut yang membuat ahli kagum sekaligus mengakui detail penguasaannya akan kebudayaan Mesir kuno.
Tahun 1973, Dorothy yang berusia 69 tahun meninggalkan wasiat penting pada pejabat berkompeten atas kuil Abydos. Ia memohon pemerintah dan para pegawai di situs purbakala itu bersedia memakamkan jasadnya kelak di dekat kompleks situs kuil Firaun Seti dan Kuil Osiris, Abydos, agar kematian keduanya tenang.
Delapan tahun kemudian di usia 77 tahun (1981), Dorothy Eady alias Omm Sety wafat dalam damai. Sesuai wasiatnya, pemerintah setempat memakamkannya di belakang situs kuil Firaun Seti I di Abydos. Sebuah penghargaan tertinggi pemerintah dianugerahkan kepadanya sebagai pakar ahli Mesir Kuno zaman Dinasti kesembilanbelas Firaun Seti.
7. Reinkarnasi Tan Jiangshan
Kiri : Tang Jiangshan & Kanan : Chen Mingdao
Ada seorang anak, bernama Tang Jiangshan yang lahir pada tahun 1976 di Dong Fang, Kecamatan Gan Cheng, propinsi Hai Nan, China
Sewaktu berumur 3 tahun, tiba-tiba ia mengatakan kepada kedua orangtuanya: “Saya bukan anak kalian. Pada kehidupan lampau nama saya adalah Chen Mingdao, ayah kehidupan lampauku bernama San Die. Rumah saya di Dan Zhou, dekat laut.” Omongan ini kalau didengar orang lain bagaikan omong kosong, perlu diketahui, Dan Zhou terletak di utara pulau Hai Nan, berjarak 160 km dari kota Dong Fang.
Selain itu, Tang Jiangshan mengatakan bahwasanya dirinya dibunuh dengan menggunakan golok dan tombak di dalam aksi kekerasan pada masa revolusi kebudayaan, konon di bagian pinggangnya masih terdapat bekas luka bacok peninggalan kehidupan masa lalu. Yang membuat orang merasa takjub ialah Tang Jiangshan mampu berbicara dialek Dan Zhou dengan sangat fasih. Orang Dan Zhou berbicara bahasa Jun, berbeda sekali dengan dialek Hok Kian yang digunakan oleh penduduk kota Dong Fang.
Bayangkan, seorang bocah baru berumur beberapa tahun (balita), bagaimana bisa?
Foto baris atas : Tan Jiangshan di kehidupan sekarang (pasca reinkarnasi)
Foto baris bawah : Chen Mingdao di kehidupan masa lampau (pra reinkarnasi)
Pada saat Tang Jiangshan berumur 6 tahun, ia mendesak orang tuanya agar membawanya mengunjungi kerabatnya pada kehidupan masa lampau. Keluarganya tidak mau, maka ia mogok makan, akirnya sang ayah menurutinya, dan mereka pun pergi menuju tempat yang dimaksud. Yaitu desa Huang Yu, kecamatan Xin Ying – kota Dan Zhou.
Tang Jiangshan langsung menuju ke hadapan pak tua Chen Zan Ying, menggunakan bahasa Dan Zhou dan memanggilnya “San Die”, mengatakan dirinya bernama Chen Mingdao, yang pada masa revolusi besar kebudayaan oleh karena bentrokan fisik sehingga dibinasakan orang. Sesudah meninggal terlahir kembali di kecamatan Gan Cheng – kota Dong Fang, kini datang mencari orang tua kehidupan masa lampaunya.
Mendengar penuturan itu, Chen Zan Ying sejenak tertegun tak tahu bagaimana harus bersikap. Kemudian si anak kecil menunjukkan kamar tidur kehidupan masa lampaunya, dan menghitung satu persatu benda-benda pada kehidupan lampaunya. Menyaksikan semuanya ini dengan kenyataan pada masa lalu sama sekali tidak meleset, pak tua Chen Zan Ying saking terharunya berpelukan menangis dengan Tang Jiangshan dan memastikan ia memang adalah kelahiran kembali anaknya yang bernama Chen Mingdao.
Tang Jiangshan juga telah mengenali kedua kakak perempuan dan kedua adik perempuannya serta para sobat kampung lainnya, bahkan termasuk teman wanita pada kehidupan masa lampaunya: Xie Shuxiang. Semua kejadian ini telah membuat takjub kerabat dan tetangga Chen Mingdao. Sejak saat itu, “Manusia aneh dari 2 masa kehidupan” ini, Tang Jiangshan, memiliki 2 rumah dan 2 pasang orang tua. Ia setiap tahun hilir mudik antara Dong Fang dan Dan Zhou. Si tua Chen Zan Ying beserta keluarga dan orang-orang desa menganggap Tang Jiangshan sebagai Chen Mingdao. Oleh karena Chen Zan Ying tidak memiliki putra lainnya, Tang Jiangshan berperan menjadi anaknya dan berbakti hingga tahun 1998 ketika Chen Zan Ying meninggal dunia.
Kisah ini sempat dimuat beberapa media lokal, termasuk Majalah Femina Dunia Timur. Para editor majalah tersebut pada awalnya juga tidak percaya akan hal tersebut, namun melalui pemeriksaan berulang kali dan pembuktian lapangan, mau tak mau mengakui kebenaran tentang kejadian tersebut.
Sumber : uuzi21
itu sumbernya dari Faktanomena , terimakasih telah mengshare artikel kami :D
BalasHapus