1. George Washington
George Washington (lahir di Westmoreland County, Colony and Dominion of Virginia, Amerika Utara Britania, 22 Februari 1732 – meninggal di Mount Vernon, Virginia, Amerika Serikat, 14 Desember 1799 pada umur 67 tahun) adalah Presiden Amerika Serikat (1789–1797) yang pertama. Pada usia 11 tahun ayahnya meninggal dunia. George Washington mula mula bekerja sebagai mantri ukur, ia lalu masuk tentara pada usia 21 tahun, dan diangkat menjadi Letnan Kolonel saat mengikuti wajib militer oleh Gubernur negara bagian Virginia. Menikah tahun 1759 dengan Martha Dandridge Custis Washington, George Washington mengurus perkebunannya yang luas di Virginia dan menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Virginia, hingga Revolusi Amerika pecah. George Washington merupakan anggota perkumpulan rahasia Freemasonry.
2. John Adams
John Adams, Jr. (lahir di Quincy, Massachusetts, Britania Amerika, 30 Oktober 1735 – meninggal di Quincy, Massachusetts, Amerika Serikat, 4 Juli 1826 pada umur 90 tahun) adalah Presiden Amerika Serikat (1797–1801) kedua. Ia juga menjabat Wakil Presiden Amerika Serikat (1789–1797) yang pertama. Sebagai politikus, ia dikenang sebagai Bapak Bangsa (Founding Father) Amerika Serikat.
John Adams menjadi salah satu pemimpin gerakan kemerdekaan untuk membebaskan Amerika dari Inggris.
Ia ikut menandatangani Proklamasi Kemerdekaan Amerika yang diumumkan pada 4 Juli 1776. Dalam perang kemerdekaan ia bertugas di Perancis dan negeri Belanda sebagai diplomat dan turut merundingkan perdamaian. Pada tahun 1788 sampai 1796, Ia menjadi Duta Amerika yang pertama untuk Inggris. Ia juga menjabat sebagai wakil presiden yang pertama dengan masa bakti 1789 sampai 1797.
3. Thomas Jefferson
Thomas Jefferson lahir di Shadwell, Gloochland (sekarang Albemarle), Virginia, AS pada 13 April 1743.Anak dari Peter dan Jane Randolph Jefferson, pasangan keluarga berada. Ayahnya, Peter, meninggal pada saat ia berumur 14 tahun dan mewarisinya tanah seluas 2,750 acre dan sejumlah budak belian.
Pada tahun 1760 hingga tahun 1762 Jefferson menuntut ilmu di College of William and Mary dan mempelajari budaya dan sastra Yunani serta Latin klasik, ia juga mempelajari permainan biola.
Thomas Jefferson adalah seorang filsuf politik yang gencar mendukung faham kebebasan liberal (liberalism), faham republik, dan pemisahan antara negara dan agama. Thomas Jefferson jugalah yang membuat desentralisasi pemerintahan di Amerika Serikat[5].
4. James Madison
James Madison (lahir di Port Conway, Virginia, 16 Maret 1751 – meninggal di Montpelier, Virginia, 28 Juni 1836 pada umur 85 tahun) adalah politikus Amerika dan Presiden Amerika Serikat ke-4 (1809–1817). Ia merupakan salah seorang Bapak Pendiri negara Amerika Serikat.
James Madison dilahirkan di Port Conway, Virginia, pada 16 Maret 1751. Ia menuntut ilmu kesusastraan, filsafat, teologi dan dasar-dasar pemerintahan di Universitas yang kini dikenal sebagai Universitas Princeton, New Jersey.
Setelah tamat dari universitas, ia melanjutkan pelajarannya dalam bidang hukum dah filsafat di rumah. Sebelum menjabat presiden, ia telah memiliki banyak pengalaman yang mengesankan, diantaranya adalah; ketua panitia revolusioner di Virginia, anggota delegasi Konvensi Virginia yang mengusulkan agar dibentuknya Kongres Kontinental, menjadi anggota kongres kontinental dan turut menyusun dan mengesahkan ke-10 amandemen pertama dari Konstitusi Amerika. Amandemen ini kemudian dikenal sebagai Piagam Hak-Hak Azazi, yang antara lain, menjamin kebebasan pers dan kebdbasan berbicara di Amerika Serikat.
5. James Monroe
James Monroe (lahir di Westmoreland County, Virginia, 28 April 1758 – meninggal di New York, New York, 4 Juli 1831 pada umur 73 tahun) adalah Presiden Amerika Serikat yang kelima dan memegang dua kali masa jabatan kepresidenan antara tahun 1817 sampai 1825.
Nama Monroe menjadi terkenal dengan doktrinnya yang disebut Doktrin Monroe, dimana ia menyatakan bahwa benua Amerika tidak boleh lagi dijajah oleh negara - negara Eropa.
Presiden periode Monroe kemakmuran di negeri ini, telah periode perdamaian di hubungan luar negeri. Monroe mengeluarkan pesan presiden pada tahun 1823, Amerika Serikat tetap keluar dari masalah Eropa dan kebijakan di Amerika dan Eropa menunjukkan bahwa penutupan dapat memengaruhi.
6. John Quincy Adams
John Quincy Adams (lahir di Braintree, Massachusetts, 11 Juli 1767 – meninggal di Washington, D.C., 23 Februari 1848 pada umur 80 tahun) adalah seorang diplomat, politikus, dan Presiden Amerika Serikat yang ke-6 dengan masa jabatan 4 Maret 1825 - 4 Maret 1829
Setelah selesai belajar hukum, John Quincy Adams menjadi pengacara di Boston, Massachuset. Ia juga menulis artikel untuk sebuah harian di Boston. Presiden George Washington tertarik dengan artikel artikel yang ia tulis, artikel - artikel ini mempertahankan kebijaksanaan Presiden yang menjalankan politik netral terhadap tindak - tanduk politik utusan Perancis di Amerika Serikat.
Pada tahun 1793, Presiden George Washington mengangkatnya menjadi wakil Amerika Serikat di negeri Belanda, kala itu ia baru berumur 26 tahun. Setelah Belanda, ia ditugaskan di Berlin, Jerman. Pada tahun 1802, kala ia berusia 36 tahun ia terpilih menjadi utusan Amerika untuk Rusia
7. Andrew Jackson
Andrew Jackson (lahir di Lancaster County, South Carolina, 15 Maret 1767 – meninggal di Nashville, Tennessee, 8 Juni 1845 pada umur 78 tahun) adalah Presiden Amerika Serikat yang ke-7. Ia memegang dua kali masa jabatan presiden berturut turut tahun 1829 - 1837. Amerika memasuki masa penting selama 8 tahun pemerintahan Presiden Andrew Jackson, berkatnya Amerika Serikat menjadi lebih kuat. Slogannya yang terkenal adalah
Andrew Jackson lahir pada 15 Maret 1767 di sebuah dusun, Waxhaw, South Carolina. Dua minggu sebelum kelahirannya, ayahnya meninggal dunia. Andrew Jackson yatim sejak lahir. Andrew Jackson diasuh oleh ibunya yang tinggal bersama iparnya. Pada masa itu ia tidak memiliki banyak kesempatan untuk bersekolah, namun ia memiliki kemauan keras, semangat merdeka, dan keberanian besar yang hidup dalam dirinya.
8. Martin Van Buren
Martin Van Buren (lahir di Decatur, Alabama, 5 Desember 1782 – meninggal di Kinderhook, New York, 24 Juli 1862 pada umur 79 tahun), nama julukan Old Kinderhook adalah Presiden Amerika Serikat ke-9 (1837-1841). Sebelumnya, ia menjabat Wakil Presiden ke-9 (1833-1837) dan menteri luar negeri ke-10 di bawah kepemimpinan Presiden Andrew Jackson. Ia lahir pada 5 Desember 1782 di Kinderhook, New York dan menjadi Presiden Amerika pertama yang lahir setelah Amerika Serikat merdeka. Martin Van Buren berketurunan Belanda, ayahnya seorang petani dan memiliki kedai.
Pada usia 14 tahun ia pergi ke kota New York dan bekerja sebagai seorang juru-tulis, dan pada saat yang sama ia belajar hukum. Pada usia 21 tahun ia mendapat izin untuk membuka praktik hukum.
9. William Henry Harrison
William Henry Harrison (lahir di Charles City County, Colony of Virginia, 9 Februari 1773 – meninggal di Washington, D.C., 4 April 1841 pada umur 68 tahun) adalah pimpinan militer Amerika, politikus, dan Presiden Amerika Serikat yang ke-9. Ia dilantik pada 4 Maret 1841 dan meninggal dunia 31 hari setelah pelantikan. William H. Harrison adalah presiden Amerika Serikat pertama yang meninggal dunia pada saat masih menduduki jabatan presiden.
William H. Harrison lahir tanggal 9 Februari 1773 di Charles City, Virginia, ia adalah putra dari salah satu Pemimpin Amerika Serikat, Benjamin Harrison V dan Elizabeth Basset. Ayahnya adalah salah satu yang ikut menandatangani Deklarasi Kemerdekaan Amerika. Cucunya kemudian menjadi Presiden Amerika Serikat yang ke-23, Benjamin Harrison.
10. John Tyler
John Tyler, Jr. (lahir di Charles City County, Virginia, 29 Maret 1790 – meninggal di Richmond, Virginia, 18 Januari 1862 pada umur 71 tahun) adalah Presiden dan Wakil Presiden Amerika Serikat ke-1]. Ia menjabat presiden pada 1841-1845. Sebelumnya, ia menjabat Wakil Presiden Amerika Serikat. Ia menjadi wakil presiden pertama yang menjadi presiden dalam sejarah Amerika dikarenakan presiden yang sedang menjabat meninggal dunia. Selama menjadi presiden, Tyler banyak memveto proposal penting yang diajukan partainya, karena itulah partainya tidak menyukainya, kabinetnya dijuluki orang sebagai "bencana" dan menjadikan Tyler salah satu presiden yang diletakkan di rangking paling bawah
Pada akhirnya Tyler lebih menunjukkan kesetiaannya pada prinsip- prinsipnya dan negara bagian asalnya dibandingkan dengan negara konfederasi yang ia pimpin sebagai presiden Walaupun begitu, pada era kepresidenan John Tyler terjadi evolusi penting partai-partai politik. Pada masa Presiden Tyler juga lah ditentukannya tempat sebuah kebijaksanaan domestik dan dimulainya kebjaksanaan baru politik luar negeri di Amerika
11. James K. Polk
James Knox Polk (lahir di Mecklenburg County, North Carolina, 2 November 1795 – meninggal di Nashville, Tennessee, 15 Juni 1849 pada umur 53 tahun) adalah Presiden Amerika Serikat ke-11 (4 Maret 1845-4 Maret 1849). Ia menjalani hidup di negara Tennessee. Ketika Partai Demokrat merekrutnya, Polk menjabat Ketua DPR Amerika Serikat (1835–1839) dan Gubernur Tennessee (1839–1841) hingga menjabat sebagai presiden.
Ia berasal dari partai Demokrat dan didampingi oleh wakil presiden George M. Dallas.
Polk terkenal akan usahanya mencaplok Texas pada tahun 1845 yang menghasilkan perang melawan Meksiko pada tahun 1846 – 1848.
Pada usia 17 tahun seorang dokter berhasil membedahnya untuk mengeluarkan batu empedu. Sesudah pembedahan, ia sehat kembali. Seiring dengan kesehatannya yang pulih, tenaga dan ambisinya menjadi besar pula. Pada umur 23 tahun ia menamatkan pendidikannya di Universitas North Carolina di Chapel Hill cum-laude, dua tahun kemudian ia memperoleh izin untuk membuka praktik hukum.
12. Zachary Taylor
Zachary Taylor (lahir di Barboursville, Virginia, 24 November 1784 – meninggal di Washington, D.C., 9 Juli 1850 pada umur 65 tahun) adalah pimpinan militer Amerika dan Presiden Amerika Serikat ke-12, dengan masa jabatan selama satu tahun dari tahun 1849 hingga meninggalnya pada tahun 1850. Sebelum menjadi presiden ia merupakan seorang pimpinan militer Amerika. Ia berasal dari partai Whig dan didampingi Millard Fillmore sebagai wakil presiden. Sebelum sempat dilantik secara resmi, ia sudah meninggal dunia dan digantikan oleh wakil presidennya.
Zachary Taylor dilahirkan pada 24 November 1784. Ia adalah presiden Amerika Serikat pertama yang berasal dari perwira karier Angkatan Darat. Selama 40 tahun ia mengabdi di Angkatan Darat, pangkatnya terus naik hingga posisi Jendral. Ia telah berjuang dalam 4 peperangan
Taylor menjadi terkenal ke seluruh penjuru Amerika Serikat karena kemenangan-kemenangan militernya, salah satunya adalah peperangan melawan Meksiko
13. Millard Fillmore
Millard Fillmore (lahir di Summerhill, New York, 7 Januari 1800 – meninggal di Buffalo, New Yor, 8 Maret 1874 pada umur 74 tahun) adalah Presiden Amerika Serikat ke-13, menjabat pada 1850-1853. Sebelumnya, ia menjabat menjadi wakil presiden Amerika Serikat. Ia menjadi presiden atas konstitusi Amerika, menggantikan Presiden Zachary Taylor yang wafat karena penyakit gastroenteritis yang akut. Millard Filmore menjabat tiga tahun, dari tahun 1850 hingga 1853. Ia adalah anggota Whig dan semasa menjabat menjadi presiden tidak didampingi oleh wakil presiden. Ia tercatat sebagai Presiden Amerika Serikat kedua yang wafat di kala menjabat sebelum dilantik sebagai presiden.
Mllard Fillore lahir pada 7 Januari 1800 di kota kecil negara bagian New York di dalam pondok yang terbuat dari batang kayu di atas ladang yang dibuka dan digarap oleh ayahnya sendiri.
Millard kecil sedikit sekali mendapatkan kesempatan untuk mengecap pendidikan, tetapi ia tekun mempelajari hukum. Pada usia 23 tahun , ia memperoleh izin untuk membuka praktik hukum. Dengan cepat ia menarik perhatian politikus - politikus di New York, seseorang diantaranya >>insert name<< mempengaruhi Millard Fillmore untuk terjun ke bidang politik
14. Franklin Pierce
Franklin Pierce (lahir di Hillsborough, New Hampshire, 23 November 1804 – meninggal di Concord, New Hampshire, 8 Oktober 1869 pada umur 64 tahun) adalah politikus Amerika dan Presiden Amerika Serikat ke-14, menjabat pada 1853-1857.Pierce berasal dari Partai Demokrat dan didampingi oleh William R. King sebagai wakil presiden Pada masa Presiden Franklin Pierce, Amerika sedang di ambang bahaya perpecahan perang saudara. Sejarah mencatat bahwa Franklin Pierce terpilih menjadi presiden dengan perbedaan tipis dari pesaingnya dengan harapan bahwa Franklin Pierce dapat meredam perang saudara.
Ayahnya, Benjamin Pierce, adalah salah seorang pejuang dalam Revolusi Kemerdekaan Amerika dan dua kali menjabat Gubernur negara bagian New Hampshire.
Franklin Pierce belajar di Bowdoin College, Maine, dimana ia lulus peringkat ke lima di kelasnya. Kepribadiannya yang menarik mengesankan Nataniel Hawthorne (novelis ternama Amerika) yang kemudian menjadi sahabatnya yang langgeng seumur hidup. Setelah lulus, Pierce bertualang ke beberapa kantor hukum untuk mencari pelatihan. Pada saat itu ayahnya sedang berada di puncak karier politiknya di New Hampshire. Frank Pierce lalu ikut dalam kampanye politik ayah dan berhasil memetik hasil kerja kerasnya. Kedua Pierce mencuat bersama dan mengalami masa gemilang pada saat Masa Jacksonian.
15. James Buchanan
mes Buchanan (lahir di Mercersburg, Pennsylvania, 23 April 1791 – meninggal di Lancaster, Pennsylvania, 1 Juni 1868 pada umur 77 tahun) adalah Presiden Amerika Serikat (1857–1861) yang ke-15. Ia menjabat pada tahun 1857 - 1861. Buchanan berasal dari partai Demokrat dan didampingi oleh wakil presiden John C. Breckinridge.
Ia dianggap kontroversial karena mendukung gerakan pro perbudakan di Amerika, yang kemudian memuncak menjadi Perang Saudara Amerika.
Pada tahun 1857, kala Buchanan mulai menjabat menjadi Presiden, Amerika Serikat dengan cepat mulai terpecah belah karena masalah perbudakan orang-orang Negro. Untuk menutup perpecahan yang semakin besar itu (yang kemudian pecah menjadi Perang Saudara), Presiden James Buchanan bersandar pada ketetapan Konstitusi, tanpa menyadari bahwa bagian Utara yang anti perbudakan tidak akan menerima keputusan-keputusan konstitusi yang menguntungkan bagian selatan yang pro-perbudakan[
16. Abraham Lincoln
Abraham Lincoln (lahir di Hardin County, Kentucky, 12 Februari 1809 – meninggal di Washington, D.C., 15 April 1865 pada umur 56 tahun) adalah Presiden Amerika Serikat yang ke-16, menjabat sejak 4 Maret 1861 hingga terjadi pembunuhannya. Dia memimpin bangsanya keluar dari Perang Saudara Amerika, mempertahankan persatuan bangsa, dan menghapuskan perbudakan. Namun, saat perang telah mendekati akhir, dia menjadi presiden AS pertama yang dibunuh. Sebelum pelantikannya pada tahun 1860 sebagai presiden pertama dari Partai Republik, Lincoln berprofesi sebagai pengacara, anggota legislatif Illinois, anggota DPR Amerika Serikat, dan dua kali gagal dalam pemilihan anggota senat. Menurut kabar angin, Lincoln adalah mantan vampir.
Sebagai penentang perbudakan, Lincoln memenangkan pencalonan presiden Amerika Serikat dari Partai Republik pada tahun 1860 dan kemudian terpilih sebagai presiden. Masa pemerintahannya diwarnai dengan kekalahan dari pihak Negara Konfederasi Amerika, yang pro perbudakan, dalam Perang Saudara Amerika. Dia mengeluarkan dekrit yang memerintahkan penghapusan perbudakan melalui Proclamation of Emancipation pada tahun 1863, dan menambahkan Pasal ketiga belas ke dalam UUD AS pada tahun 1865.
17. Andrew Johnson
Andrew Johnson (lahir di Raleigh, North Carolina, 29 Desember 1808 – meninggal di Elizabethton, Tennessee, 31 Juli 1875 pada umur 66 tahun) adalah presiden Amerika Serikat yang ke-17 dan menjabat pada 1865 hingga 1869. Berdasarkan konstitusi, Andrew Johnson yang menjabat sebagai Wakil Presiden dengan sendirinya menjadi presiden ketika Presiden Abraham Lincoln wafat dalam peristiwa pembunuhan. Ia juga adalah presiden Amerika Serikat yang menikah dalam usia termuda, pada hari pernikahannya, 5 Mei 1827, ia berumur 18 tahun sementara istrinya, Eliza McCardle, berumur 16 tahun.
Andrew Johnson menikahi puteri tukang sepatu. Istrinya, yang berpendidikan baik, mendorong Andrew Johnson dalam usaha-usahanya untuk memerbaiki diri sendiri dengan belajar. Dengan segera ia berhasil mengumpulkan kecakapan-kecakapan dan nama baik di kalangan masyarakat sebagai warga terkemuka. Ia menaruh perhatian pada masalah-masalah kemasyarakatan dan pada akhirnya membawanya ke dunia politik.Ia menjadi anggota Dewan Kotapraja, kemudian menjabat seagai wali kota, dan etelah itu wakil negara bagian dan senator.
Pada usia 35 tahun ia menjadi anggota Kongres Amerika dan menjabatnya selama sepuluh tahun.Kemudian ia menjadi Gubernur Tennesse dan sesudah itu menjadi senator selama lima tahun.
18. Ulysses S. Grant
Ulysses S. Grant terlahir Hiram Ulysses Grant (lahir di Point Pleasant, Ohio, 27 April 1822 – meninggal di Mount McGregor, New York, 23 Juli 1885 pada umur 63 tahun) adalah seorang jenderal Amerika dan Presiden Amerika Serikat (1869–1877) yang ke-18. Ia menjabat presiden selama dua masa jabatan berturut-turut antara tahun 1869 hingga 1877.
Ulysess Grant adalah pahlawan militer ketika ia terpilih menjadi presiden. Pada 1864, ia diangkat menjadi Jenderal tertinggi oleh Presiden Abraham Lincoln dalam Perang Saudara Amerika. Pada 1865 ia menerima penyerahan Jenderal Robert Lee, panglima negara-negara bagian selatan Amerika yang memberontak, yang menandakan berakhirnya Perang Saudara. Ia dianggap yang bisa memenangkan perang ini, sebagai panglima pasukan Federal yang mengalahkan pasukan Konfederasi.
19. Rutherford B. Hayes
Rutherford Birchard Hayes (lahir di Delaware, Ohio, 4 Oktober 1822 – meninggal di Fremont, Ohio, 17 Januari 1893 pada umur 70 tahun) adalah politikus Amerika, pengacara, pimpinan militer, dan Presiden Amerika Serikat (1877–1881) yang ke-19 (1877 – 1881).
Ayahnya seorang petani dan meninggal dunia sebeum ia dilahirkan.
Rutherford Hayes menamatkan sekolah hukumnya di Universitas Harvard pada usia 23 tahun. Setelah lulus ia menjalankan praktek hukum selama beberapa tahun hingga Perang Saudara Amerika pecah. Ia lalu bergabung dengan dinas Angkatan Darat Amerika dan pangkatnya naik hingga Mayor Jenderal brevet, yang berarti walaupun berpangkat Mayor Jenderal gajinya setara dengan Brigadir Jenderal.
20. James Garfield
James Abram Garfield (lahir di Moreland Hills, Ohio, 19 November 1831 – meninggal di Elberon (Long Branch), New Jersey, 19 September 1881 pada umur 49 tahun) adalah seorang mayor jenderal Tentara Amerika Serikat, anggota Kongres Amerika Serikat, Presiden Amerika Serikat yang ke-20. Dengan masa jabatan tahun 1881 selama empat bulan. Ia terbunuh pada masa jabatannya dan digantikan oleh wakilnya, Chester Arthur.
endapatannya dari hasil bekerja di kapal itu ia gunakan untuk membiayai pendidikannya.
Pada 1856, ia menamatkan sekolah tingginya dan menjadi maha guru dalam bidang bahasa dan sastra kuno selama tiga tahun.
Pada 1859 di usia 28 tahun, Garfield terpilih menjadi anggota Senat negara bagian Ohio mewakili Partai Republik.
Pada 1861, kala Perang Saudara pecah di Amerika, James Garfield mengundurkan diri dari dunia politik untuk turut mendirikan resimen tentara sukarela Amerika Serikat.Garfield lalu diangkat menjadi Letnan Kolonel resimen tersebut walaupun ia tidak mempunyai pengalaman militer sama sekali. Tak lama setelahnya pangkatnya naik menjadi Kolonel, dan pada usia 31 tahun ia menjadi Brigadir Jendral, dan Mayor Jendral dua tahun kemudian.
21. Chester A. Arthur
Chester Alan Arthur (lahir di Fairfield, Vermont, 5 Oktober 1829 – meninggal di New York, New York, 18 November 1886 pada umur 57 tahun) adalah seorang politikus Amerika yang menjabat Presiden Amerika Serikat yang ke-21, dengan masa jabatan dari 1881 – 1885. Sebelumnya, ia adalah Wakil Presiden di bawah Presiden James Garfield. Ia diangkat menjadi presiden pada 19 September 1881, ketika James Garfield meninggal dunia hari itu, akibat luka tembak. Ia adalah seorang anggota Partai Republik dan pengacara
22. Grover Cleveland
Stephen Grover Cleveland (lahir di Caldwell, New Jersey, 18 Maret 1837 – meninggal di Princeton, New Jersey, 24 Juni 1908 pada umur 71 tahun) adalah Presiden Amerika Serikat yang ke-22 (1885–1889) dan ke-24 (1893–1897). Ia adalah satu-satunya presiden yang menjabat dua kali secara tak berurutan. Ia juga merupakan satu-satunya Demokrat yang terpilih sebagai presiden pada masa ketika Partai Republik mendominasi politik antara 1860 dan 1912, serta satu-satunya Demokrat yang terpilih setelah Perang Saudara. Para pengagumnya memuji karena kejujuran, independensi dan integritasnya. Sebagai pemimpin dari Demokrat Bourbon, ia menentang imperialisme, pajak, korupsi, patronage (perlindungan khusus, biasanya bagi pengusaha), subsidi, dan kebijakan-kebijakan yang menimbulkan inflasi, sementara berpegang pada prinsip-prinsip liberalisme klasik. Intervensinya dalam Pemogokan Pullman pada 1894 untuk membuat kereta api tetap berjalan, menyebabkan kelompok-kelompok serikat buruh marah. Dukungannya untuk standar emas dan oposisinya terhadap perak bebas membuat marah sayap agraria partainya.
Para pengkritik menyebut Cleveland kurang memiliki imajinasi dan tampaknya terlalu tenggelam dalam kegagalan ekonomi negara - depresi dan pemogokan - dalam masa jabatannya yang kedua. Ia kehilangan kendali atas partainya yang dikuasai oleh kaum agrarian dan para pendukung perak sebagai standar moneter ("silverite") pada 1896
23. Benjamin Harrison
Benjamin Harrison (lahir di North Bend, Ohio, 20 Agustus 1833 – meninggal di Indianapolis, Indiana, 13 Maret 1901 pada umur 67 tahun) adalah Presiden Amerika Serikat ke-23, menjabat pada 1889-1893. Sebelumnya, ia adalah seorang senator asal Indiana. Harrison berasal dari partai Republik dan ia didampingi oleh wakil presiden Levi P. Morton. William Henry Harrison, presiden Amerika yang kesembilan, adalah kakeknya
Benjamin Harrison berusaha dipilih menjadi Gubernur negara bagian Ohio pada 1876, tetapi gagal. Kemudian, pada 1881 ia terpilih menjadi Senator Amerika.
Pada tahun 1889, ia terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat. Terpilihnya Benjamin Harrison menjadi Presiden, adalah satu contoh yang menunjukkan bahwa di Amerika Serikat, seorang calon Presiden dapat menang dalam pemilihan Presiden sekalipun ia mendapat lebih sedikit suara daripada lawannya. Hal ini dikarenakan adanya Dewan Pemilih, sebagai badan yang menentukan (melalui pemungutan suara) siapa yang akan menjadi Presiden Amerika
24. Grover Cleveland
Stephen Grover Cleveland (lahir di Caldwell, New Jersey, 18 Maret 1837 – meninggal di Princeton, New Jersey, 24 Juni 1908 pada umur 71 tahun) adalah Presiden Amerika Serikat yang ke-22 (1885–1889) dan ke-24 (1893–1897). Ia adalah satu-satunya presiden yang menjabat dua kali secara tak berurutan. Ia juga merupakan satu-satunya Demokrat yang terpilih sebagai presiden pada masa ketika Partai Republik mendominasi politik antara 1860 dan 1912, serta satu-satunya Demokrat yang terpilih setelah Perang Saudara. Para pengagumnya memuji karena kejujuran, independensi dan integritasnya. Sebagai pemimpin dari Demokrat Bourbon, ia menentang imperialisme, pajak, korupsi, patronage (perlindungan khusus, biasanya bagi pengusaha), subsidi, dan kebijakan-kebijakan yang menimbulkan inflasi, sementara berpegang pada prinsip-prinsip liberalisme klasik. Intervensinya dalam Pemogokan Pullman pada 1894 untuk membuat kereta api tetap berjalan, menyebabkan kelompok-kelompok serikat buruh marah. Dukungannya untuk standar emas dan oposisinya terhadap perak bebas membuat marah sayap agraria partainya.
Para pengkritik menyebut Cleveland kurang memiliki imajinasi dan tampaknya terlalu tenggelam dalam kegagalan ekonomi negara - depresi dan pemogokan - dalam masa jabatannya yang kedua. Ia kehilangan kendali atas partainya yang dikuasai oleh kaum agrarian dan para pendukung perak sebagai standar moneter ("silverite") pada 1896
25. William McKinley
William McKinley, Jr. (lahir di Niles, Ohio, 29 Januari 1843 – meninggal di Buffalo, New York, 14 September 1901 pada umur 58 tahun) adalah Presiden Amerika Serikat ke-25, menjabat pada 1897 hingga 1901.
Ia dibunuh oleh seorang anarkis. McKinley berasal dari partai Republik. Ia mula-mula didampingi oleh wakil presiden Garret A. Hobart dan lalu Theodore Roosevelt. Pada masa pemerintahannya, ia mengembangkan imperialisme Amerika dengan menguasai Hawaii dan Kuba
Pada usia 17 tahun ia masuk perguruan tinggi, namun terpaksa meninggalkan bangku kuliah tak lama setelah itu dikarenakan kesehatannya yang kurang baik.
Ia akhirnya berprofesi sebagai pengajar. Ketika Perang Saudara Amerika pecah pada 1861, McKinley yang berusia 18 tahun masuk tentara dan berjuang di Virginia Barat dan akhimya ia diangkat menjadi Letnan Dua.
Setelah Perang Saudara berakhir, William McKinley belajar hukum di sebuah kantor selama satu tahun, dan melanjutkan kuliah selama beberapa tahun di Sekolah Hukum.
26. Theodore Roosevel
Theodore Roosevelt, Jr. (lahir di New York City, di Gramercy, Manhattan, 27 Oktober 1858 – meninggal di Oyster Bay, New York, 6 Januari 1919 pada umur 60 tahun) adalah Presiden Amerika Serikat yang Ke-26. Menjabat dua kali masa jabatan pada tahun 1901 hingga 1909. Sebelum menjadi presiden Roosevelt adalah wakil presiden Amerika Serikat di bawah Presiden William McKinley.
Theodore Roosevelt dikenal juga dengan panggilan T.R., dan di kalangan masyarakat dikenal dengan Teddy (walaupun ia sendiri tidak menyukai nama panggilan ini). Nama boneka mainan beruang Teddy, dinamakan menurut presiden ini karena suatu kali pada saat berburu ia menolak membunuh seekor anak beruang.
Jabatan presiden ia peroleh ketika ia menggantikan presiden William McKinley yang dibunuh.
Pada usia 42 tahun, Roosevelt adalah presiden Amerika Serikat yang termuda. Roosevelt berasal dari Partai Republik.
Pada masa jabatan pertama ia tidak memiliki wakil presiden, lalu pada masa jabatan kedua ia didampingi oleh wakil presiden Charles W. Fairbanks.
Presiden ini masih saudara dekat presiden Franklin Delano Roosevelt, Presiden Amerika yang ke-32
27. William Howard Taft
William Howard Taft (lahir di Cincinnati, Ohio, Amerika Serikat, 15 September 1857 – meninggal di Washington, D.C., 8 Maret 1930 pada umur 72 tahun) adalah seorang politikus Amerika Serikat. Taft adalah Presiden Amerika Serikat yang ke-27, Ketua Mahkamah Agung yang kesepuluh (1921-1930), ketua konservatif progresif dari Partai Republik di abad ke-20, profesor chaired untuk Yale Law School, dan seorang pionir dalam bidang arbitrasi internasional
28. Woodrow Wilson
Thomas Woodrow Wilson (lahir di Staunton, Virginia, 28 Desember 1856 – meninggal di Washington, D.C., 3 Februari 1924 pada umur 67 tahun) adalah Presiden Amerika Serikat yang ke-28 (1913–1921) Sebagai penganut Presbiterian, ia tercatat dalam sejarah dan politisi yang religius. Sebagai seorang tokoh reformasi Demokrat, ia terpilih sebagai Gubernur New Jersey yang ke-34 (1910) dan sebagai Presiden pada tahun 1912. Ia menjabat dari tahun 1913 sampai 1921. Ia lahir di Staunton, Virginia (Amerika Serikat) dan meninggal pada 3 Februari 1924.Wilson berasal dari partai Demokrat.
Selama menjabat Wilson didampingi oleh wakil presiden Thomas R. Marshall. Semasa jabatannya ada peristiwa-peristiwa penting yaitu: berakhirnya Perang Dunia I, pembentukan Liga Bangsa-Bangsa (pelopor PBB), kemerdekaan banyak negara di Eropa dan munculnya hegemoni Amerika Serikat sebagai negara adidaya. Tetapi kala itu Amerika Serikat masih enggan mencampuri urusan dunia. Ia menerima Penghargaan Perdamaian Nobel tahun 1919 atas jasanya mendirikan Liga Bangsa-Bangsa
29. Warren G. Harding
Warren Gamaliel Harding (lahir di Dekat Blooming Grove, Ohio, 2 November 1865 – meninggal di San Francisco, California, 2 Agustus 1923 pada umur 57 tahun) adalah seorang politisi Amerika dan Presiden Amerika Serikat yang ke-29 (1921-1923). Ia adalah presiden Amerika Serikat keenam yang meninggal di kala masih menjabat. Ia meninggal pada 2 Agustus 1923 di San Francisco, California karena terkena serangan jantung. Sebagai seorang anggota Partai Republik dari Amerika Serikat untuk wilayah Ohio, ia didampingi wakil presiden Calvin Coolidge yang kemudian menggantikan posisinya sebagai presiden Amerika Serikat setelah kematiannya
30. Calvin Coolidge
John Calvin Coolidge, Jr. (lahir di Plymouth, Vermont, 4 Juli 1872 – meninggal di Northampton, Massachusetts, 5 Januari 1933 pada umur 60 tahun), juga dikenal dengan Calvin Coolidge adalah Presiden Amerika Serikat ke-30 (1923–1929). Ia menggantikan Presiden Warren G. Harding yang meninggal di kala masih menjabat
Ia putera dari John Calvin Coolidge, Sr. dan Victoria Moor, seorang pemilik toko di sebuah kampung.[rujukan?] Ayahnya juga berkedudukan sebagai penjaga keamanan kampungnya
Setelah tamat sekolah tinggi dengan prestasi cum-laude, Calvin Coolidge mulai berkecimpung dalam bidang hukum dan politik.[rujukan?] Lambat laun dan secara teratur, ia maju dalam dunia politik dari anggota Dewan Kota sampai Gubemur negara bagian Massachusetts dari Partai Republik. Sewaktu duduk sebagai Gubernur Massachusetts; namanya menjadi terkenal di seluruh Amerika Serikat karena usahanya yang keras menentang pemogokan polisi Boston dan pembentukan Serikat Buruh Polisi Kota itu
31. Herbert Hoover
Herbert Clark Hoover (lahir di West Branch, Iowa, 10 Agustus 1874 – meninggal di Kota New York, New York, 20 Oktober 1964 pada umur 90 tahun) adalah Presiden Amerika Serikat yang ke-31 (1929-1933). Masa jabatan Hoover terutama dihantui oleh krisis ekonomi yang mulai dari tahun 1929. Oleh karena itu perkampungan-perkampungan miskin di Amerika disebut Hooverville (Kota Hoover). Dia juga seorang yang insinyur tambang, humanitarian, dan administrator. Ia memberikan contoh komponen Gerakan Penghematan dari Era Progresif, berpendapat bahwa hal itu adalah solusi teknis untuk semua masalah sosial dan ekonomi—kedudukan yang dihadapi pada masa Depresi Besar yang bermula saat ia menjadi presiden.
32. Franklin D. Roosevelt
Franklin Delano Roosevelt (lahir di Hyde Park, New York, 30 Januari 1882 – meninggal di Warm Springs, Georgia, 12 April 1945 pada umur 63 tahun) adalah Presiden Amerika Serikat ke-32 dan merupakan satu-satunya Presiden Amerika yang terpilih empat kali dalam masa jabatan dari tahun 1933 hingga 1945.
Ia salah satu tokoh abad ke-20 dan menempati urutan ketiga dalam sejarah kepresidenan Amerika Serikat. Lahir dalam keadaan berkecukupan, ia juga melewati masa-masa sakit yang membuatnya cacat. Ia menempatkan dirinya di barisan depan pendukung reformasi. Keluarga dan teman dekatnya memanggilnya Frank. Untuk warga Amerika, dia akrab dikenal sebagai FDR.
Salah satu pencapaian Roosevelt yang terkenal dikarenakan kepemimpinannya membantu Amerika Serikat memulihkan diri dari masa "Depresi Hebat".
Dalam perencanaan terhadap Perang Dunia II, dia mempersiapkan AS untuk menjadi "Gudang Senjata Demokrasi" melawan kekuatan Jerman Nazi dan Kekaisaran Jepang, namun aspek-aspek kepemimpinannya, terutama sikapnya terhadap Joseph Stalin yang dipandang naif, telah dikritik oleh beberapa sejarawan.
Akhirnya visinya tentang organisasi internasional yang efektif untuk menjaga perdamaian tercapai dengan dibentuknya Perserikatan Bangsa-Bangsa.
33. Harry S. Truman
Harry S. Truman (lahir di Lamar, Missouri, 8 Mei 1884 – meninggal di Kansas City, Missouri, 26 Desember 1972 pada umur 88 tahun) adalah Presiden Amerika Serikat ke-33 (1945–1953). Sebelumnya, Truman menjabat wakil presiden Amerika Serikat. Ia menggantikan Franklin D. Roosevelt setelah sang presiden wafat.
Pada masa jabatan kepresidenannya yang kedua, ia didampingi oleh wakil presiden Alben W. Barkley. Truman berasal dari Partai Demokrat.
Presiden Truman ditandai dengan beberapa peristiwa penting yaitu;
- Akhir Perang Dunia II
- Awal proses dekolonisasi
- Pembentukan PBB
- Awal Perang Dingin
- Awal Perang Korea
34. Dwight D. Eisenhower
Dwight David Eisenhower, terlahir David Dwight Eisenhower (lahir di Denison, Texas, 14 Oktober 1890 – meninggal di Washington, D.C., 28 Maret 1969 pada umur 78 tahun), atau juga dikenal dengan nama panggilan "Ike", tentara dan politikus Amerika. Ia menjabat Presiden Amerika Serikat ke-34 (1953–1961).
Pada Perang Dunia II, ia adalah Panglima Tertinggi Sekutu di Eropa dengan pangkat Jenderal Angkatan Darat . Pada 3 Januari 1959, ia meresmikan penetapan Alaska sebagai negara bagian yang ke-49 yang merupakan wilayah terluas di Amerika. Eisenhower adalah satu-satunya presiden yang pernah berdinas dalam Perang Dunia I maupun Perang Dunia II.
35. John F. Kennedy
John Fitzgerald Kennedy (lahir di Brookline, Massachusetts, 29 Mei 1917 – meninggal di Dallas, Texas, Amerika Serikat, 22 November 1963 pada umur 46 tahun), sering disebut John F. Kennedy, Kennedy, John Kennedy, Jack Kennedy, atau JFK adalah Presiden Amerika Serikat yang ke-35. Pada 1960, ia menjadi termuda yang dipilih menjadi Presiden Amerika Serikat dan termuda kedua setelah Theodore Roosevelt untuk jabatan presiden. Kennedy menjadi presiden setelah dilantik pada 20 Januari 1961. Jabatan kepresidennya terhenti setelah terjadi pembunuhan terhadap dirinya pada 1963. Ia tewas oleh terjangan peluru saat melakukan kunjungan ke Dallas (Texas) pada 22 November 1963. Kennedy roboh saat mobil terbuka yang membawanya melintas di kerumunan orang yang menyambut kunjungannya. Pada 25 November 1963, jenasahnya dimakamkan di Arlington, Washington, DC. Sebanyak 800.000 orang ikut berkabung di jalanan Washington.
Kennedy adalah anggota klan Kennedy yang berdarah Irlandia-Amerika, sebuah keluarga terkemuka di dunia politik negaranya. Ia dianggap sebagai lambang liberalisme Amerika. Pada Perang Dunia II, ia dikagumi karena keberanian dan heroismenya ketika ia menyelamatkan seorang rekan pelaut di Samudra Pasifik Selatan. Kennedy mewakili Massachusetts pada 1947–1960, sebagai anggota Dewan Perwakilan dan Senat AS. Ia terpilih sebagai Presiden pada 1960 dengan kemenangan yang tipis dalam salah satu pemilu yang paling ketat dalam sejarah Amerika.
Kennedy adalah orang termuda yang terpilih sebagai presiden (jangan disamakan dengan orang termuda yang memegang jabatan presiden, sebuah rekor yang dipegang oleh Theodore Roosevelt), presiden AS pertama yang lahir di abad ke-20, dan juga presiden termuda yang meninggal.
36. Lyndon B. Johnson
Lyndon Baines Johnson (lahir di Stonewall, Texas, 27 Agustus 1908 – meninggal di Stonewall, Texas, 22 Januari 1973 pada umur 64 tahun) yang dijuluki LBJ adalah Presiden Amerika Serikat ke-36 (1963–1969). Setelah melewati sebuah karier yang panjang di Kongres Amerika Serikat, Johnson menjabat sebagai Wakil Presiden Amerika Serikat yang ke-37. Pada tahun 1963, ia menggantikan John F. Kennedy yang tewas terbunuh.
Ia juga pernah menjabat Ketua Minoritas Partai Demokrat di Senat. Sebagai presiden, ia bertanggung jawab untuk pengesahan beberapa undang-undang yang berbau liberal, termasuk Gerakan Hak Sipil Amerika tahun 1955-1968, Medicare, program "War on Poverty". Itu semua terdapat dalam program Great Society. Secara berturut, LBJ meningkatkan kehadiran pasukan AS di Perang Vietnam, dari 16,000 pada tahun 1963 menjadi 550,000 di awal 1968, ketika lebih dari 1000 tentara AS terbunuh per bulan. LBJ terpilih kembali pada tahun 1964, namun pencalonannya pada tahun 1968 gagal sebagai hasil gejolak di dalam tubuh partainya, lalu ia mengumumkan bahwa ia tak mau ikut pemilihan. Johnson dikenal luas karena kepribadian yang sok kuasa dan mencengkeram para politikus utama. Warisan jangka panjangnya sulit diukur, karena kemajuan yang dibuat dalam bidang hak-hak sipil dan program "Great Society", dikacaukan oleh masalah Perang Vietnam.
Karena menggantikan Presiden Kennedy, pada masa jabatan pertama ia tidak didampingi oleh wakil presiden. Lalu setelah terpilih dalam menjalankan masa jabatan kedua, ia didampingi oleh Wakil Presiden Hubert H. Humphrey.
Suami dari Lady Bird Johnson ini meninggal dunia di tanah peternakan LBJ di Stonewall, Texas, pada tanggal 22 Januari 1973.
37. Richard M. Nixon
Richard Milhous Nixon (lahir di Yorba Linda, California, Amerika Serikat, 9 Januari 1913 – meninggal di New York, New York, Amerika Serikat, 22 April 1994 pada umur 81 tahun) ialah Wakil Presiden Amerika Serikat ke-36 (1953 - 1961) dan Presiden Amerika Serikat ke-37 (1969 - 1974). Ia merupakan presiden Amerika Serikat pertama yang mengundurkan diri dari jabatannya. Pengundurannya datang sebagai tanggapan pada ruwetnya skandal yang disebut Skandal Watergate. Ia mengumumkan berakhirnya Perang Vietnam yang telah menelan korban ribuan tentara pada 23 Januari 1973. Pengumuman itu secara tidak langsung menjadi pengakuan Amerika bahwa mereka kalah perang di kancah Asia Tenggara.
Nixon dibesarkan sebagai Quaker evangelis oleh ibunya Hannah, yang berharap ia akan menjadi misionaris Quaker. Konon didikan yang diterimanya bercirikan sifat-sifat Quaker konservatif, misalnya tidak suka minuman keras, berdansa, dan memaki-maki. Ayahnya (yang dikenal sebagai Frank) adalah seorang Metodis yang beralih menjadi Quaker tetapi tidak pernah sepenuhnya menyerap jiwa aliran itu. Karenanya ia mempunyai temperamen yang meledak-ledak.
Namun hal ini diragukan, karena aliran injili Quakerisme yang dikenal sebagai Gereja Sahabat, yang pada umumnya diorganisir oleh para pengkhotbah keliling Methodis, sedikit sekali kemiripannya dengan aliran Quaker yang 'tak terprogram', dengan ibadahnya yang berdiam diri, pendetanya yang tidak dibayar, dan ketaatan yang penuh kepada pasifisme. Kaum Quaker 'tak terprogram' percaya bahwa dalam ibadah, mereka harus berdiam diri, menantikan Roh Kudus bekerja menggerakkan hati mereka. Sikap pasifisme mereka diperlihatkan dengan penolakan yang keras untuk mengangkat senjata atau berperang.
38. Gerald R. Ford
Gerald Rudolph Ford, Jr. (terlahir Leslie Lynch King, Jr, lahir di Omaha, Nebraska, 14 Juli 1913 – meninggal di Rancho Mirage, California, 26 Desember 2006 pada umur 93 tahun) adalah Presiden Amerika Serikat ke-38 (1974-1977) dan Wakil Presiden Amerika Serikat ke-40 (1973-1974). Ia menggantikan Presiden Nixon yang mengundurkan diri karena Watergate. Ford adalah wakil presiden pertama di bawah Amendemen 25. Ford berasal dari partai Republik. Karena sebelumnya ia adalah wakil presiden, maka tidak ada wakil presiden dalam periode jabatan kepresidenannya. Ia kemudian didampingi oleh Nelson Rockefeller sebagai wakil presiden.
39. James Carter
James Earl Carter, Jr. (lahir di Plains, Georgia, 1 Oktober 1924; umur 87 tahun) atau dikenal Jimmy Carter adalah Presiden Amerika Serikat ke-39 (1977 - 1981) dan penerima Hadiah Nobel Perdamaian pada 2002. Sebelum menjadi presiden, Carter selama dua periode menjabat Senat Georgia dan Gubernur Georgia yang ke-76 (1971 - 1975).
Pada tahun 1976, Carter dinominasikan sebagai kandidat kuda hitam oleh Demokrat untuk menggantikan Presiden Gerald Ford melalui pemilu presiden Amerika Serikat pada tahun 1976.
Salah satu kejadian kontroversial semasa ia menjabat presiden adalah penyanderaan warga Amerika selama kurang lebih 450 hari di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Teheran, Iran dan berakhirnya perselisihan antara Mesir dan Israel.
James Carter adalah salah seorang penerima Nobel Perdamaian pada tahun 2002.
40. Ronald Reagan
Ronald Wilson Reagan (lahir di Tampico, Illinois, 6 Februari 1911 – meninggal di Bel-Air, Los Angeles, California, 5 Juni 2004 pada umur 93 tahun) ialah Presiden Amerika Serikat ke-40 (1981–1989) dan Gubernur California ke-33 (1967–1975). Sebelum terjun ke dunia politik, Reagan adalah seorang aktor radio, film, dan televisi. Ia hidup lebih panjang daripada Presiden yang lainnya (93 tahun, 119 hari) dan merupakan Presiden terpilih tertua (69 tahun, 349 hari saat mengambil kekuasaan).
Reagan dilahirkan di Tampico di Whiteside County, Illinois, dipelihara dalam Dixon di Lee County, Illinois, dan dididik di Eureka College di Eureka, dengan gelar Bachelor of Arts di bidang ekonomi dan sosiologi. Setelah lulus, Reagan pertama pindah ke Iowa untuk bekerja sebagai seorang penyiar radio dan kemudian pada 1937 ke Los Angeles, California. Ia memulai karier sebagai seorang aktor, pertama di film dan televisi kemudian, muncul di lebih dari 50 produksi film dan produktif cukup berhasil menjadi figur, terkenal diakui publik. Beberapa peran yang paling menonjol adalah dalam ''Knute Rockne, All American'' dan ''Kings Row''. Reagan menjabat sebagai Presiden Screen Actors Guild, dan kemudian juru bicara General Electric (GE), memulai kariernya di politik terjadi selama pekerjaannya untuk GE. Semua dia menjadi anggota Partai Demokrat, kemudian beralih ke Partai Republik pada tahun 1962. Setelah menyampaikan sambutan meriah untuk mendukung calon presiden Barry Goldwater pada tahun 1964, ia dibujuk untuk mencari gubernur California, pemenang dua tahun kemudian dan sekali lagi pada tahun 1970. Ia kalah dalam pencalonan untuk nominasi presiden dari Partai Republik pada tahun 1968 maupun 1976, tetapi memenangkan nominasi dan pemilihan dengan mengalahkan Presiden Petahana Jimmy Carter pada tahun 1980.
41. George H. W. Bush
George Herbert Walker Bush (lahir di Milton, Massachusetts, Amerika Serikat, 12 Juni 1924; umur 88 tahun), atau sering pula dipanggil oleh media sebagai Bush Senior untuk membedakannya dengan anaknya yang juga menjadi presiden Amerika Serikat, adalah Presiden Amerika Serikat ke-41 untuk masa jabatan 1989–1993. Sebelum menjabat presiden, Bush menjabat wakil presiden ke-43 dalam pemerintahan Presiden Ronald Reagan.
George Bush Sr. adalah anak dari senator Prescott Sheldon Bush dan Dorothy Walker Bush. Ia lahir di Milton, Massachusetts dan menetap di Greenwich, Connecticut.
Sebelum menjabat sebagai presiden, Bush tampil ke-43 sebagai Wakil Presiden Amerika Serikat mendampingi Presiden Ronald Reagan. Ia adalah salah seorang anggota Kongres dari Texas (1967–1971), Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB (1971–1973), Ketua Pimpinan Nasional Partai Republik (1973–1974), Kepala Kantor Penghubung Amerika Serikat untuk Republik Rakyat Cina (1974–1976), dan Direktur CIA (1976–1977).
Bush adalah ayah presiden Amerika Serikat ke-43, George Walker Bush dan Gubernur Florida, Jeb Bush.
42. William J. Clinton
William Jefferson Clinton (lahir di Hope, Arkansas, 19 Agustus 1946; umur 65 tahun dengan nama William Jefferson Blythe III) adalah Presiden Amerika Serikat ke-42. Ia menjabat dua kali masa jabatan periode 20 Januari 1993 hingga 20 Januari 2001.
Sebelum terpilih menjadi presiden, Clinton selama sekitar 12 tahun adalah Gubernur Arkansas yang ke-50 dan ke-52. Istrinya, Hillary Rodham Clinton, adalah Senator dari daerah pemilihan New York. Clinton mendirikan yayasan William J. Clinton Foundation dan menjadi ketuanya.
Pada masa pemerintahan Clinton, rakyat AS menikmati perdamaian dan kesejahteraan ekonomi yang lebih besar dibandingkan dengan periode manapun dalam sejarah AS. Clinton adalah presiden dari partai Demokrat (Amerika Serikat) pertama sejak Franklin D. Roosevelt yang berhasil menjabat selama dua masa jabatan.
43. George W. Bush
George Walker Bush (lahir di New Haven, Connecticut, Amerika Serikat, 6 Juli 1946; umur 66 tahun) adalah Presiden Amerika Serikat ke-43. Ia dilantik 20 Januari 2001 setelah terpilih lewat pemilu presiden tahun 2000 dan terpilih kembali pada pemilu presiden tahun 2004. Jabatan kepresidenan kedua kalinya berakhir pada 20 Januari 2009. Sebelumnya, ia adalah Gubernur Texas ke-46 (1995-2000). Jabatan ini ditinggalkan sesaat setelah dirinya terpilih sebagai presiden. Ia digantikan oleh Barack Obama.
Dalam sejarahnya, Keluarga Bush adalah bagian dari Partai Republik dan politik Amerika. Bush adalah anak tertua mantan Presiden Amerika Serikat George H. W. Bush. Ibunya adalah Barbara Bush. Kakeknya, Prescott Bush adalah mantan Senator Amerika Serikat dari Connecticut. Sedang, adiknya, Jeb Bush adalah mantan Gubernur Florida. Menyusul Serangan 11 September 2001, Bush mengumumkan Perang melawan terorisme secara menyeluruh. Sepanjang Oktober 2001, dia memerintahkan invasi ke Afganistan untuk melumpuhkan kekuatan Taliban dan al-Qaeda. Pada Maret 2003, Bush memerintahkan penyeranganan ke Irak dengan alasan bahwa Irak telah melanggar Resolusi PBB no. 1441 mengenai senjata pemusnah massal dan karenanya harus dilucuti dengan kekerasan. Setelah digulingkannya rezim Saddam Hussein, Bush bertekad memimpin AS untuk menegakkan demokrasi di Timur tengah, yang dimulai dengan Afganistan dan Irak. Namun hingga kini situasi di Irak semakin tidak stabil karena pertikaian yang berkepanjangan antara kelompok Sunni, yang pada masa Saddam Hussein praktis berkuasa atas kelompok mayoritas Syi'ah, yang kini ganti berkuasa.
44. Barack Obama
Barack Hussein Obama II lahir di Honolulu, Hawaii, 4 Agustus 1961; umur 51 tahun) adalah Presiden Amerika Serikat yang sekarang menjabat dan merupakan Presiden Amerika Serikat yang ke-44. Barack menjabat sejak 20 Januari 2009 menggantikan George Walker Bush. Sebelumnya ia merupakan Senator Junior dari Illinois dan kemudian menang dalam Pemilu Presiden 2008 pada 4 November 2008. Pada tahun 2009, Obama diumumkan sebagai pemenang anugerah Penghargaan Perdamaian Nobel karena mempromosikan diplomasi internasional untuk memecahkan masalah-masalah internasional.
Obama adalah keturunan Afrika-Amerika pertama yang menjabat Presiden Amerika Serikat setelah sebelumnya merupakan keturunan Afrika-Amerika pertama yang dicalonkan oleh sebuah partai politik besar Amerika untuk menjadi presiden. Lulusan Universitas Columbia dan Sekolah Hukum Universitas Harvard; di sana ia menjabat sebagai presiden Harvard Law Review, Obama bekerja sebagai koordinator masyarakat dan menjabat sebagai pengacara hak sipil sebelum menjadi Senat Illinois selama tiga kali mulai 1997 hingga 2004. Ia mengajar hukum konstitusional di Sekolah Hukum Universitas Chicago sejak 1992 hingga 2004. Setelah kegagalan meraih kursi di Dewan Perwakilan AS tahun 2000, ia mengumumkan kampanyenya untuk Senat AS bulan Januari 2003. Setelah kemenangan Maret 2004, Obama menyampaikan key notenya pada Konvensi Nasional Demokrat Juli 2004. Ia terpilih sebagai Senat pada November 2004 dengan 70 persen suara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar