Kamis, 28 Juni 2012

15 Generalissimo di Berbagai Belahan Dunia

Generalissimo atau Generalissimus adalah pangkat tertinggi dalam militer, lebih tinggi dari Marsekal Medan dan Laksamana Besar, serta setara dengan panglima tertinggi.  Kata “generalissimo” berasal dari bahasa Italiagenerale ditambah akhiran -issimo yang berasal dari bahasa Latin -issimus. Pangkat ini awalnya diberikan kepada perwira militer yang memimpin seluruh angkatan bersenjata. Gelar ini juga diberikan pada komandan pasukan gabungan. Namun, kebanyakan generalissimo adalah seorang diktator. Terkadang istilah “generalissimo” juga digunakan untuk perwira militer yang memperoleh kekuatan politik melalui kudeta. Berikut 15 generalissimo dari berbagai negara di dunia yang cukup terkenal:

1. Fidel Castro 

Fidel Alejandro Castro Ruz adalah Presiden Kuba sejak 1976 hingga 2008. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Perdana Menteri atas penunjukannya pada Februari 1959 setelah tampil sebagai komandan revolusi yang gagal Presiden Dewan Negara merangkap jabatan sebagai Dewan Menteri Fulgencio Batista pada tahun 1976. Castro tampil sebagai sekretaris pertama Partai Komunis Kuba (Communist Party of Cuba) pada tahun 1965 dan mentransformasikan Kuba ke dalam republik sosialis satu-partai. Setelah tampil sebagai presiden, ia tampil sebagai komandan Militer Kuba. Pada 31 Juli 2006, Castro menyerahkan jabatan kepresidenannya kepada adiknya, Raúl untuk beberapa waktu.

2. Chiang Kai-shek 

Chiang Kai-shek atau Jiang Jie-shi (Mandarin) adalah salah seorang pemimpin kubu nasionalis yang berhadapan dengan kubu komunis dalam perang saudara di Tiongkok pada era Republik. Pada tahun 1925, sepeninggal Dr. Sun Yat-sen, ia melanjutkan cita-cita revolusi Dr. Sun untuk mempersatukan Tiongkok di bawah satu pemerintahan. Pada masa tersebut, banyak raja-raja perang daerah berkuasa di daerah masing-masing karena tidak ada pemerintahan pusat yang kuat. Dengan jabatan Panglima Tentara Revolusi Rakyat ia kemudian melancarkan Ekspedisi Utara untuk menaklukkan raja-raja perang daerah tersebut. Dalam waktu 3 tahun, ia berhasil mempersatukan setengah wilayah Tiongkok di bawah pemerintahan Nasionalis Kuomintang di Nanjing.

3. Sun Yat-Sen 

Sun Yat-Sen adalah seorang pemimpin kunci revolusi Cina dan diakui secara luas sebagai Bapak Negara Cina Modern, baik di Cina Daratan maupun Taiwan. Pada waktu itu, Cina diperintah oleh seorang kaisar yang memerintah seolah-olah seperti dewa. Sun Yat-sen yakin bahwa Cina perlu ditata dengan cara yang baru melalui revolusi. Pada tahun 1895, ia memimpin suatu pemberontakan di Kanton, tetapi dapat diredam. Secara keseluruhan, ia memimpin sebelas kali revolusi terhadap Dinasti Qing dan akhirnya berhasil menumbangkan kekaisaran, sehingga kaisar harus meletakkan jabatannya. Cina selanjutnya menjadi Republik Cina pada tahun 1911 yang didirikan oleh Sun Yat-sen. Ia juga pendiri partai tertua dalam sejarah modern Cina,Kuomintang (KMT), menjadi pejabat presiden pada tahun 1912, dan presiden pada tahun 1923-1925.

4. Kim Jong-il 

Kim Jong-il telah menjabat sebagai pemimpin Korea Utara (Korut) sejak 1994. Ia menggantikan ayahnya, Kim Il-sung, yang telah memimpin Korut sejak 1948. Kim Jong-il diangkat menggunakan sistem di mana dialah satu-satunya calon pemimpin. Kim yang mendapat julukan Dear Leader juga menjabat sebagai Ketua Komisi Pertahanan Nasional dan Sekretaris Jenderal Partai Pekerja Korea. Ulang tahunnya dirayakan sebagai salah satu hari libur di Korut.
Untuk mengenang jasa-jasanya, pada tanggal 15 Februari 2012, ia dianugerahi gelar tertinggi sebagai “Jenderal Besar”. Penobatan Kim sebagai “Jenderal Besar” diumumkan sehari setelah peresmian patung Kim sedang mengendarai kuda di samping ayahnya yang juga pendiri negara Korea Utara,Kim Il Sung, di Pyongyang.

5. Yeon Gaesomun 

Yeon Gaesomun merupakan seorang diktator yang berkuasa dan kontroversial di dalam hari-hari berkurangnya kejayaan Goguryeo, yang merupakan salah satu dari Tiga Kerajaan kuno di Korea. Yeon juga dikenang sebagai seorang yang memiliki sejumlah perlawanan sukses dalam konflik militer dengan Dinasti Tang dibawah pimpinan Kaisar Li Shimin dan putranya Kaisar Gaozong. Kegagalan mereka bagi Yeon merupakan satu-satunya kekalahan yang pernah dialami oleh Kaisar Li Shimin di medan perang.

Berbagai sejarah Korea tradisional menggambarkan Yeon sebagai seorang pemimpin despotik, yan memiliki kebijakan-kebijakan yang kejam dan membangkang kepada monarkinya yang mengepalai keruntuhan Goguryeo. Namun berbagai prestasinya di dalam membela Goguryeo melawan Cina dengan serangan gencarnya memberikan inspirasi kepada para sejarawan nasionalis Korea, terutama pada abad ke-19, seorang sejarawan dan intelektual Korea Sin Chaeho, menyatakan bahwa Yeon merupakan seorang pahlawan yang sangat hebat di dalam sejarah Korea. Banyak pelajar di Korea sekarang menirukan Sin dan memuji Yeon sebagai seorang tentara-pejabat negara tanpa bandingannya di dalam sejarah Korea, meskipun pelajar yang lainnya dengan keras menentang hal tersebut. Para pelajar Cina dan Jepang terus menyimpan pandangan ketidaksukaannya akan Yeon. Namun ini mungkin adalah suatu upaya dari Tang untuk mendiskreditkan kepahlawanannya yang gagah berani itu.

6. Josef Stalin 

Iosif (Josef) Vissarionovich Stalin nama asli Ioseb Jughashvili adalah pemimpin Uni Soviet dan seorang diktator yang sangat lalim, dikenal juga dengan sebutan “Manusia Baja” sebagai namanya (Stalin atau Steel Man). Ia diperkirakan telah memerintahkan pembunuhan sekitar 30 juta jiwa penduduk Rusia dan negara-negara sekitarnya. Ia juga dikenal sebagai orang yang membenci agama. Awalnya ia masuk seminari di Tbilisi, namun ia kemudian menjadi tidak percaya adanya Tuhan setelah membaca buku Asal-usul Spesies karya Charles Darwin.

Ia tampil sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis Uni Soviet. Saingan utama Stalin adalah Leon Trotsky. Ketika akhirnya seluruh partai berada di dalam genggaman Stalin, Trotsky berhasil diusir keluar dari Uni Soviet kemudian dibunuh di Meksiko sekitar tahun 1940. Dan ketika Lenin meninggal dunia tanggal 21 Januari 1924, Stalin tampil sebagai pemimpin Uni Soviet yang baru. Ia memperlakukan saingannya atau siapapun yang tidak sependapat dengannya secara kejam dan tidak manusiawi, terutama pada masa pembersihan besar-besaran di Uni Soviet yang memakan banyak korban jiwa. Mereka semua dihukum mati sebagai musuh negara Soviet atau dijebloskan ke dalam kamp-kamp kerja paksa atau penjara. Kamp tahanan Gulag adalah salah satu saksi bisu kejamnya Stalin pada masa Teror Besar di Uni Soviet.
7. Marsekal Ferdinand Foch 

Marsekal Ferdinand Foch adalah seorang prajurit Perancis, seorang teori militer, dan pahlawan Perang Dunia Pertama. Nama Foch melonjak sebagai akibat dari kemenangan 1914 di Marne untuk yang secara luas diakui sebagai aktor utama Angkatan Darat Kesembilan Perancis. Hal ini menyebabkan promosi ke Marsekal Perancis dan akhirnya ”Panglima Tertinggi Tentara Sekutu” pada tahun 1918, pada saat ia memainkan peran menentukan dalam menghentikan Jerman di Paris pada Pertempuran Kedua Marne itu.

Pada tanggal 11 November 1918, Foch menerima permintaan Jerman untuk gencatan senjata. Foch menganjurkan istilah perdamaian yang akan membuat Jerman tidak sebagai ancaman lagi bagi Prancis. Kata-katanya setelah Perjanjian Versailles, ”Ini bukan perdamaian Ini adalah gencatan senjata selama dua puluh tahun.” Terbukti benar. Setelah itu, Perang Dunia II dimulai dua puluh tahun dan enam puluh lima hari kemudian. Pada tahun 1919 dia diangkat menjadi Marsekal Lapangan di Kerajaan Inggris, dan pada tahun 1923 seorang Marsekal Polandia, menambah daftar panjang karier militernya.

8. Alexander Suvorov

Alexander Vasilyevich Suvorov adalah Generalissimo keempat dan terakhir dari Kekaisaran Rusia.
Salah satu sedikit jenderal besar dalam sejarah yang tidak pernahmelewatkan pertempuran, seperti halnya  Alexander Agung, Julius Caesar, dan Genghis Khan. Ia terkenal untuk buku manual militernya The Science of Victory dan terkenal karena ucapan-ucapan ”Apa yang sulit dalam pelatihan akan menjadi mudah dalam pertempuran”, “ peluru itu adalah hal yang gila, hanya bayonetlah yang tahu tentang itu”, “Binasalah diri sendiri tetapi selamatkan kawan Anda! ”. Dia mengajarkan prajuritnya untuk menyerang langsung dan tegas.


9. Francisco Franco

Francisco Franco Bahamonde adalah pempimpin de facto Spanyol dari tahun 1939 hingga tahun 1975. Franco memasuki akademi militer di Toledo di usia 14 tahun. Setelah tamat 3 tahun kemudian secara cepat ia menjadi sukarelawan dinas aktif dalam koloni Spanyol di Maroko, menarik rasa hormat dan kenaikan sebagai kapten muda dalam ketentaraan Spanyol. Kenaikannya berlanjut saat ia menjadi komandan Legiun Asing, kemudian Brigadir Jenderal pada usia 34 dan akhirnya direputasikan sebagai direktur Akademi Militer Umum yang baru terbentuk.

Peristiwa dramatis pada 1931 mengubah selamanya kehidupan Franco saat pada tahun itu, Raja Spanyol Alfonso XIII turun tahta dan dibuang ke pengasingan. Pemerintahan republik baru, didominasi kaum kiri, kaum kanan melihat militer sebagai ancaman dan membubarkan Akademi, mengirimkan jenderal muda ke daeah terpencil di Kepulauan Balearik. 3 tahun berikut politik mondar-mandir di Spanyol dilihatnya kembali dimajukan (di bawah pemerintahan konservatif yang singkat pada 1933-1934) dan kembali disuruh kembali (setelah kemenangan sayap kiri Popular Front dalam penyelidikan pada 1936.) Di sana ia menemukan dirinya lebih lanjut dari negara ini, dalam kedudukan Gubernur Kepulauan Canary. Namun ini bukanlah yang terakhir dalam jangka panjang. Revolusi telah di pikiran angkatan bersenjata dan saat pemberontakan diumumkan terhadap Popular Front pada Juli 1936 Franco mengetahui di mana ia harus membela. Terbang ke Maroko ia mengambil kontrol pasukan dan kembali ke Iberia. Junta militer membentuk Pemerintahan Nasionalis Spanyol (diakui secara cepat oleh Fasis Italia yang dipimpin oleh Mussolini dan Jerman Nazi yang dipimpin oleh Adolf Hitler) dan Franco dinyatakan generalissimo.

10. Kim Il-sung 

Kim Il-sung adalah seorang politikus berhaluan komunis dari Korea yang memimpin Korea Utara sejak 1948 hingga hari kematiannya. Ia menjabat sebagai perdana menteri pada tahun 1948-1972 dan presiden pada tahun 1972-1994, tetapi posisinya yang paling berpengaruh adalah Sekretaris Jenderal Partai Buruh Korea. Dalam konteks pemujaan kepribadian, Kim secara resmi disebut sebagai Pemimpin Besar dan menurut Konstitusi Korea Utara, ia adalah Presiden Abadi negara tersebut. Hari ulang tahunnya merupakan salah satu hari libur di Korea Utara.

11. Antonio López de Santa Anna
Antonio López de Santa Anna Pérez de Lebrón adalah jenderal dan presiden sekaligus diktator Meksiko. Di masa pemerintahannya, Meksiko kehilangan sebagian wilayahnya. Menjabat presiden hingga 11 kali. Ia berperang 2 kali melawan Amerika Serikat. Dalam perang pertama (1836) ia memenangkan pertempuran Alamo yang terkenal, namun kemudian ia kalah perang dan ditawan oleh AS. Ia juga kalah dalam perang kedua (1846-1848), 

12. Francisco de Miranda 
Sebastián Francisco de Miranda Rodríguez, umumnya dikenal sebagai Francisco de Miranda. adalah seorang revolusioner Venezuela. Meskipun rencananya gagal dalam memerdekakan koloni Spanyol di Amerika,  namun ia dianggap sebagai pelopor dari Simon Bolivar, yang selama perang Spanyol Amerika telah berhasil membebaskan sebagian besar Amerika Selatan. Miranda menjalani kehidupan romantis dan petualangan. Sebagai sososk yang idealis, ia mengembangkan rencana visioner untuk membebaskan dan menyatukan semua koloni bekas Spanyol di Amerika. Namun rencananyapun harus berakhir pada 1812. Ia diserahkan kepada musuh-musuhnya dan empat tahun kemudian, pada 1816, meninggal di penjara Spanyol. Dalam waktu empat belas tahun kematiannya, bagaimanapun, sebagian besar Amerika Selatan akhirnya menjadi negara yang merdeka.

13. Miguel Hidalgo
Miguel Hidalgo y Costilla atau hanya Miguel Hidalgo, adalah seorang imam Meksiko dan pemimpin Perang Kemerdekaan Meksiko .
Pada tahun 1810 Hidalgo memimpin sekelompok petani dalam pemberontaka nmelawan Peninsulars dominan di bawah bendera Virgin of Guadalupe. Setelah bentrokan dengan orang-orang Creole dan warga kota lainnya, kelompok ini dibubarkan. Hidalgo ditangkap pada 21 Maret 1811, dan dieksekusi pada tanggal 30 Juli. Pemberontakan Hidalgo itu adalah awal dari apa yang akan menjadi Perang Kemerdekaan Meksiko. Meskipun ia tidak berhasil dalam tujuannya, upaya Hidalgo itu diikuti oleh orang-orang dari José María Morelos dan Agustín de Iturbide yang menumbangkan pemerintahan kolonial Spanyol di Meksiko. Hidalgo dianggap sebagai Bapak Bangsa Meksiko.

14. Ihsan Nuri
Ihsan Nuri, juga dikenal sebagai Ihsan Nuri Pasha adalah seorang tentara Kurdi dan politikus. Mantan petugas dari Turki Ottoman dan Angkatan Darat. Salah satu pemimpin pemberontakan Ararat sebagai Generalissimo  Angkatan Nasional Kurdi.
Selama tahun 1930, Ihsan Nuri tiba sebagai pengungsi di Teheran. Pemerintah dibatasi gerakannya selama bertahun-tahun di Teheran. Pada musim panas 1976, ia terluka ketika ia mendapat sepeda motor langsung di depan rumahnya sekitar pukul 10:00 pagi.Ia dibawa ke rumah sakit setempat di mana ia meninggal karena luka-lukanya di siang hari. Pelakunya mendorong sepeda motor yang memukulnya tidak pernah diidentifikasi atau ditahan. 

15. Rafael Trujillo
Rafael Leonidas Trujillo Molina adalah penguasa Republik Dominika dari tahun 1930 sampai ia ditembak mati pada tahun 1961. Secara resmi, ia menjadi presiden dari tahun 1930 sampai tahun 1938, dan menjabat lagi dari tahun 1942 sampai tahun 1952. Saudara laki-lakinya, Hector Trujillo adalah presiden dari tahun 1952-60. Sekutu Trujillo, Joaquin Balaguer, meneruskan kekuasaan Hector. Selama lebih dari 30 tahun, Rafael Trujillo dan keluarganya memegang kekuasaan penuh Republik Dominika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar