Kamis, 26 April 2012

7 Top Pesawat Siluman 2020


1. PAK-FA


Anggaran diperkirakan sebesar 8-10 milyar, single seat, mesin ganda dan multiperan fighter. Penerbangan pertama pada 29 Januari 2010 lalu dan akan diperkenalkan secara resmi pada tahun 2015.

Kelebihan : mesin ganda, advanved weapon system, Hardware-Rusia/Software-India, multiperan fighter, teknologi stealth modern, tidak ada masalah dana, telah berpengalaman dalam desain pengembangan, ada versi AL.

Kekurangan : tidak ada kemampuan take off vertikal


 
2. Black Eagle J-20


Pesawat tempur siluman ini bermesin ganda dan berkuri tunggal. Penerbangan pertama sudah dilakukan dan akan diperkenalkan pada tahun 2015 keatas. Pesawat ini akan digunakan oleh angkatan udara Cina, Tingkat kebrhasilannya 99%

Kelebihan : Mesin ganda, multiperan fighter, tidak ada masalah dana, sudah diproses

Kekurangan : Tidak ada pengalaman desain dan pengembangan sebelumnya, tidak ada mitra pengembangan, multiperan tapi lebih condong cuma untuk pertempuran udara.


3. F-35 Lightening II


Ini merupakan proyek bersama AS dengan Ingris, Italia, Belanda, Kanada, Turki, Australia, Norwegia dan Denmark. Anggarannya sebesar 40 miliar dollar dan akan digunakan oleh angkatan udara AS dan lainnya. Penerbangan pertama telah dilakukan pada 15 Desember 2006 lalu dan akan selesai dan resmi diperkenalkan pada tahun 2016. Tingkat keberhasilan adalah 95%. Pesawat ini berkursi tunggal, mesin tunggal dan multieran fighter.

Kelebihan : Advanced Weapon System, multiperan fighter, tidak ada masalah pendanaan, telah berpengalaman dalam desain dan pengembangan, sudah dalam proses.

Kekurangan : Proyek sangat mahal, jumlah sedikit, jarak tempuh operasi kurang, bermesin tunggal, sampai saat ini masih memiliki masalah dalam pengembangannya, Sistem teknologi plasma silumannya masih menggunakan teknologi lama.

 
4. F-22 Raptor

Anggarannya sebesar 65 miliar dollar dan sudah diperkenalkan sejak tanggal 15 Desember 2005 lalu. Digunakan oleh angkatan udara AS, merupakan pesawat 1 kursi, mesin lembar.

Kelebihan : Mesin ganda, Advanced Weapon System

Kekurangan : Biaya proyek sangat mahal, jumlah unit sedikit akibat mahalnya biaya produksi, produksi telah berhenti, bukan multiperan fighter, tidak ada kemapuan take off vertikal, tidak ada versi angkatan laut, single pilot.

 
5. Mitsubishi ATD-X Shinsin


Ini pesawat generasi kelima Jepang yang akan diperkenalkan pada tahun 2020 dan penerbangan perdana dijadwalkan pada tahun 2014. Pesawat ini msih dalam proses pembuatan dan akan digunakan oleh Angkatan Udara Jepang.

Kelebihan : Mesin ganda, advanced Weapon System, elektronik terbaik Jepang, multiperan fighter, kapasitas 2 pilot.

Kekurangan : Dana, tidak ada pengalaman desain dan pengembangan, saat ini tidak ada proses, masih dalam tahap desain, tidak ada kapasitas take off vertikal, tidak ada versi angkatan laut.


6. KF-X


Anggarannya diperkirakan sebesar 12 miliar dolar dan akan diperkenalkan pada tahun 2020. Pesawat siluman multiperan ini akan digunakan oleh Angkatan Udara Korea Selatan dan Angkatan Udara Indonesia. Penerbangan pertama dijadwalkan pada 2017 nanti. Pesawat ini berkursi tunggal dan bermesin ganda. Kemampuan stealth (siluman) nya melebihi Dassault Rafale atau juga Eurofighter Typhoon dan hampir menyamai F-35 Lightening II. Tingkat keberhasilan proyek antara Korea Selatan dan Indonesia ini cukup besar yaitu 80%. Ini merupakan keberuntungan bagi pihak Korsel dan Indonesia.

Kelebihan : Mesin ganda, Advanced Weapon System (sistem senjata lanjutan), multiperan fighter.

Kekurangan : Belum ada pengalaman sebelumnya dalam mendesain dan mengembangkannnya, tidak ada kemampuan take off vertikal, tidak ada versi angkatan laut.


7. Advanced Medium Combat Aircraft (AMCA)


Pesawat ini merupakan proyek negara India dan ditarget selesai pada tahun 2020. Pesawat tempur ini single seat, tin engine strength dan merupakan pesawat tempur multiperan. Masih dalam proyek pengembangan dengan tingkat keberhasilan 20%

Kelebihan : mesin ganda, multiperan fighter

Kekurangan : Belum ada pengalaman, masih dalam tahap desain, single pilot, tak ada kemampuan take off vertikal, tidak ada versi angkatan laut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar