Menurut para ahli, 2/3 permukaan planet bumi berupa lautan dengan aneka kehidupan yang sebagiannya telah dikenali oleh manusia, namun banyak bagian lainnya yang sama sekali masih belum dikenali oleh manusia. Permukaan bumi yang 1/3 adalah daratan dengan berbagai bentuk topografi dan sifat-sifatnya alaminya.
Gurun merupakan salah satu bentuk topografi permukaan bumi, luasnya sekitar 1/9 dari seluruh daratan yang ada di bumi. Sebagian gurun dapat dihuni oleh manusia, dan sebagian lainnya sama sekali tidak dapat dihuni oleh manusia. Meski demikian, gurun-gurun yang tidak dapat dihuni oleh manusia tetap memiliki kehidupan di dalamnya. Gurun juga dikenal dengan temperaturnya yang sangat ekstrim, luar biasa panas di siang hari namun sangat dingin di malam hari.
berikut tampilan dari daerah panas tersebut...
Al’Aziziyah – Libya (136.4 F):
Kota El Aziza di Libya tercatat sebagai kota terpanas didunia. Kota ini
pernah mencatat susu tertinggi pada 136°F pada 13 September 1922. Para
ahli berdebat tentang catatan tersebut, dan cenderung menyebutkan bahwa
suhu hanya berkisar pada 134°F. Jika para ahli memperdebatkan suhu yang
tercatat, 300.000 orang penghuni El Azizia tidak ambil pusing, mereka
tetap menjalankan aktifitasnya di kota terpanas didunia tersebut.
Greenland Ranch, Death Valley – United States (134.0 F):
Amerika Serikat memiliki daerah paling panas dan ekstrim, yaitu Death
Valley. Dead valley (lembah kematian) adalah lembah terkering dan paling
rendah posisinya diantara daratan Amerika Serikat lainnya. Suhu
tertinggi yang pernah di catat adalah 134°F terjadi pada 10 Juli 1913.
Meski suhu sangat panas, namun Dead Valley menyimpan aneka kehidupan
yang sangat menakjubkan.
Ghadames – Libya (131.1 F):
Nyaris sama dengan Kebili, kota Ghadames di Libya juga merupakan kota
bersuhu 131°F, dan terletak di pinggir oasis di tengah gurun. Ghadames
di huni oleh suku Berber yang berjumlah sekitar 7.000 orang, mereka
tinggal di rumah yang berdinding tebal terbuat dari lumpur, kapur dan
batang kayu yang membantu melindungi mereka dari panas terik, terutama
di musim panas. Atap rumah yang saling berhubungan, sehingga
lorong-lorong jalan juga tertutup dan terasa teduh. Kota Ghadames
tercatat sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO (UNESCO World Heritage
Site).
Kebili – Tunisia (131.0 F):
Kebili adalah sebuah kota di pinggir oasis di tengah gurun dengan
penduduk 18.000 orang. Meski memiliki suhu tertinggi lebih dari 131°F,
namun Kebili merupakan salah satu kota kuno yang telah berpenghuni sejak
lebih dari 200.000 tahun. Dari sejarah panjangnya tersebut, penduduk
setempat telah terbiasa dengan metode bertahan hidup di iklim yang
sangat panas. Mereka pandai mengelola air dan tentu saja pandai mengatur
aktifitas untuk menjaga suhu tubuh mereka. Dan berkah dari kota Kebili
adalah buah kurma yang sangat terkenal di dunia.
Tombouctou – Mali (130.1 F):
Jika anda menggemari komik Donald bebek, anda tentu prnah akan menjumpai
percakapan yang menyebut wilayah antah berantah bernama Timbuktu.
Timbuktu yang sebenarnya adalah sebuah wilayah yang berada di bagian
selatan Gurun Sahara, sekitar 10 mil sebelah utara dari Sungai Niger.
Kota berpenduduk sekitar 40.000 jiwa ini dikelilingi oleh bukit pasir
dan jalan-jalan rayanya sering tertutup pasir. Dengan suhu tertinggi
yang pernah tercatat pada 130,1°F, cukup menjadikan Timbuktu sebagai
salah satu tempat terpanas di dunia.
Pada bulan Mei, suhu tertinggi rata-rata adalah 108°F, sedangkan di
bulan-bulan musim dingin (Desember – Januari) suhu tertinggi tercatat
dikisaran pada 90°F. Araouane tidak menerima curah hujan yang cukup
untuk bercocok tanam, dan desa ini tergantung pada perdagangan kafilah
yang membawa komoditi hasil tambang berupa garam.
Araouane – Mali (130.0 F):
Araouane adalah sebuah desa kecil berpenduduk sekitar 300 KK, berada di
wilayah gurun Sahara dan sekaligus merupakan perlintasan menuju ke
Timbuktu. Gurun di sekitar Araouane benar-benar tandus dan sering
menciptakan badai gurun yang mereka sebut Harmattan, badai akibat tiupan
angin yang sangat kering yang mengangkat partikel pasir halus. Araouane
mencatat suhu terpanas pada 130°F.
Tirat Tavi – Israel (129.0 F):
Disebut sebagai wilayah terpanas di Asia, pada bulan Juni 1942 Tirat
Tsvi yang berpenduduk 642 jiwa pernah mengalami suhu tertinggi hingga
129°F. Tirat Tsvi terletak 722 kaki (220 meter) di bawah permukaan laut,
lebih tinggi daripada Laut Mati yang terletak pada 400 meter di bawah
permukaan laut. Meskipun iklimnya sangat ekstrim, tetapi dikota tersebut
memiliki 18.000 pohon kurma yang merupakan pohon kurma terbanyak
diantara wilayah Israel lainnya.
Ahwaz – Iran (128.3 F):
Kota Ahwaz (Ahvaz) yang terletak di Iran merupakan sebuah wilayah yang
sangat sedikit merasakan hujan dan pernah mencatat suhu tertinggi pada
128°F, meski demikian di bulan Juli (musim panas) suhu rata-rata kota
tersebut adalah 116°F. Maka tidak mengherankan jika penduduk kota
tersebut lebih banyak berdiam dirumah pada siang hari, bahkan toko-toko
dan kegiatan bisnis terhenti demi menghindari sengatan udara panas, dan
kegiatan bisnis dimulai kembali pada sekitar jam enam petang.
Agha Jari – Iran (128.0 F):
Wadi Halfa – Hottest Place in the world(127°F):
Daratan Afrika umumnya dikenal memiliki iklim yang sangat kering, begitu
juga dengan Sudan. Sudan juga dikenal memiliki badai debu yang mereka
sebut dengan haboob. Badai debu tersebut berwarna kuning, terdiri dari
pasir dan tanah liat yang terangkat oleh tiupan angin selatan yang
lembab. Ketebalan debu sangat mengganggu, bahkan dapat menurunkan jarak
pandang hingga manusia nyaris tidak dapat melihat sekelilingnya.
Iklim paling kering dan panas di Sudan terjadi di Wadi Halfa (Halfa
Valley, Lembah Halfa), sebuah wilayah yang sangat tandus diperbatasan
Sudan – Mesir. Suhu terpanas di Wadi Halfa adalah 127°F yang tercatat
pada bulan April 1967.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar