Jumat, 06 Agustus 2010

Drakula yang sebeNArnya




Drakula, bukanlah sekedar tokoh rekaan dalam Bram Stoker's Dracula. Drakula merupakan tokoh nyata dan dia bukanlah seorang vampir penghisap darah. Drakula yang sebenarnya adalah Prince Vlad III Dracula, dikenal juga sebagai Vlad Tepes (baca: Tee-pish), yang artinya "Vlad Sang Penyula" (Vlad the Impaler). Orang-orang Turki menyebutnya Kaziglu Bey, atau "Pangeran Penyula". Vlad adalah seorang pangeran dari Walachia, tetapi, sebagaimana legenda menyebutkan, dia lahir di Transylvania, yang pada saat itu berada di bawah pemerintahan Hongaria.

Berdasarkan legenda, Walachia ditemukan pada tahun 1290 oleh seorang dari Transylvania bernama Radu Negru, atau Rudolp the Black. Leluhur Dracula, Prince Mircea the Old, memerintah pada tahun 1386-1418. Dia berjuang untuk kemerdekaan Walachia dari Turki tetapi telah dipaksa untuk tunduk pada Turki. Prince Mircea the Old dan keturunannya tetap melanjutkan pemerintahan di Walachia, tetapi di bawah kekuasaan Kerajaan Ottoman (Turki).

Kepemimpinan Walachia tidak langsung menurun dari ayah kepada anak lelakinya. Pangeran dipilih oleh dewan pemilihan negara atau bangsawan pemilik tanah. Hal ini menyebabkan terjadinya perang saudara, pembunuhan dan berbagai hal tidak menyenangkan lainnya. Akhirnya kerajaan House of Basabarb terbagi menjadi dua kekuasaan, keturunan Mircea, dan keturuan dari pangeran lainnya yang bernama Dan II. Keturunan Dan ini disebut Danesti.



Mircea mempunyai anak laki-laki yang tidak sah, Vlad, lahir sekitar tahun 1390. Vlad tumbuh dewasa dalam istana Raja Sigismund dari Hongaria, pada awalnya sebagai tawanan kemudian menjadi pelayan. Sigismund, yang kemudian menjadi Kaisar Kerajaan Suci Romawi pada tahun 1410, membentuk ordo persaudaraan rahasia ksatria yang disebut Ordo Naga untuk menegakkan ajaran Katolik dan melawan Turki. Vlad kemudian bergabung pada Ordo Naga pada tahun 1431. Para dewan Walachia mulai memanggil Vlad sebagai Dracul, yang berarti "naga". Anak laki-laki kedua Vlad kemudian dikenal sebagal Dracula, atau "anak lelaki naga". Dracul juga berarti "setan". Sejak saat itu musuh-musuh Dracula menyebutnya sebagai "anak lelaki setan" (son of the devil).

Sigismund menjadikan Vlad sebagai gubernur militer di Transylvania, yang berkuasa tahun 1431-1435. Selama masa itu Vlad tinggal di Sighisoara atau Schassburg.


Dracula Muda


Dracula lahir pada bulan November atau Desember tahun 1431. Nama Dracula adalah pemberian Vlad. Dracula memiliki kakak laki-laki, Mircea, dan adik laki-laki, Radu Si Tampan. Ibunya kemungkinan adalah Puteri Moldavian atau seorang bangsawan Transylvania. Disebutkan bahwa ibunya memberikan pelajaran sendiri kepada Dracula sejak masih kecil. Kemudian Dracula dilatih sebagai kesatria oleh para dewan pemerintahan tua yang telah berperang melawan Turki.

Ayah Dracula tidak puas hanya dengan menjadi gubernur. Selama hidupnya di Transylvania dia mengumpulkan para pendukung untuk merampas tahta Walachia dari pemiliknya pada saat itu, seorang pangeran Danesti bernama Alexandru I. Pada akhir tahun 1436 atau awal 1437 Vlad Dracul membunuh Alexandru I dan menjadi Pangeran Vlad II.

Segera saja Vlad menjadi pengikut Hongaria dan juga harus membayar upeti kepada musuh Hongari, Turki. Tahun 1442 Turki menyerang Transylvania. Vlad bertahan untuk tetap netral, tetapi penguasa Hongaria mengutuknya dan mengusir Vlad dan keluarganya keluar dari Walachia. Seorang jenderal Hongaria, Janos Hunyadi (yang kemungkinan adalah anak laki-laki tidak sah dari Kaisar Sigismund) membentuk Danesti baru bernama Basabarb II Pangeran Walachia.

Tahun berikutnya Vlad dapat menduduki kembali tahta Walachia dengan bantuan sultan Turki. Tahun 1444 dia mengirimkan kedua anak laki-lakinya yang termuda ke Turki untuk membuktikan kesetiaannya. Dracula pada saat itu berumur 13 tahun. Dia menghabiskan 4 tahun berikutnya di Adrianople, Turki sebagai seorang tawanan.

Pada tahun 1444 Hongaria berperang melawan Turki dan memerintahkan Vlad untuk bergabung dalam perang salib tersebut. Sebagai anggota dari Ordo Naga, Vlad telah bersumpah untuk mematuhi perintah. Tetapi dia tidak ingin membuat Turki marah, jadi dia mengirimkan anak laki-laki tertuanya, Mircea, untuk menggantikannya. Tentara Kristen dihancurkan pada pertempuran Varna, kemudian Vlad dan Mircea dikutuk oleh Janos Hunyadi.

Tahun 1447 Vlad dan Mircea dibunuh. Mircea dibunuh oleh para bangsawan dan saudagar dari Tirgoviste, kota di Walachia. Terdapat berbagai cerita yang berbeda mengenai bagaimana dia mati, dia kemungkinan disiksa kemudian dibakar, atau dikuburkan hidup-hidup. Ayahnya, Vlad, dibunuh pada saat yang sama. Beberapa orang mengatakan kalau pembunuhan itu didalangi oleh Hunyadi.

Sejak kematian Vlad dan Mircea, dengan Dracula dan Radu tetap berada di Turki, Hunyadi menempatkan seorang anggota klan Danesti, Vladislav II, ke dalam tahta Walachia. Turki tidak suka memiliki boneka Hongaria yang memerintah Walachia, sehingga pada tahun 1448 Turki membebaskan Dracula dan memberinya pasukan tentara. Pada waktu itu Dracula berumur 17 tahun.

Adapun adik Dracula, Radu, memilih untuk tetap tinggal di Turki. Radu tumbuh dewasa di sana dan tetap setia pada sultan.


Pemerintahan Dracula


Dengan bantuan tentara Turkinya, Dracula berhasil menguasai tahta Walachia. Tetapi, dia hanya sempat memerintah selama dua bulan sebelum akhirnya Hunyadi memaksanya untuk diasingkan ke Moldavia. Sekali lagi Vladislav II kembali menjadi pangeran Walachia.

Tiga tahun kemudian Pangeran Bogdan dari Moldavia terbunuh dan Dracula melarikan diri dari Moldavia. Sejak Vladislav II menjadi pendukung Turki, Hunyadi menyesal karena telah menempatkannya dalam tahta Walachia. Kemudian keadaan setiap orang mulai saling berbalik satu sama lain, Dracula menjadi pengikut Hunyadi, dan Hunyadi mendukung usaha Dracula untuk merebut kembali tahtanya. Tahun 1456 Hunyadi menyerang orang-orang Turki di Serbia bersamaan dengan Dracula menyerang Walachia. Hunyadi jatuh sakit dan mati, tetapi Dracula berhasil membunuh Vladislav II dan mengambil kembali tahtanya.

Dracula menetapkan ibukotanya di Tirgoviste. Sampai di sini Dracula telah menjadi sosok penting dalam sejarah Rumania karena dia telah berhasil menyatukan Walachia dan mempertahankannya dari pengaruh asing.

Tetapi, kekejaman Dracula-lah yang paling diingat oleh sebagian besar orang di luar Rumania. Setelah menjadi pangeran, Dracula diduga mengundang banyak pengemis dan orang tua, orang sakit dan miskin, dalam pesta makan di kastilnya. Ketika para tamunya telah menyelesaikan makannya dan bersulang untuknya, Dracula bertanya pada mereka, "Bersediakah kalian menjadi orang tanpa kesusahan, karena tidak memiliki apapun di dunia ini?"

"Bersedia", mereka menjawab dengan antusias.

Kemudian Dracula menutup pintu kastil dan menyalakan api. Tidak seorangpun yang keluar dengan selamat, dan begitulah cara Dracula mengatasi masalah-masalah mereka, seperti yang telah dijanjikannya, "Aku melakukan ini supaya tidak akan ada orang miskin di kerajaanku".


(Reruntuhan benteng Poenari sampai saat ini masih ada. Sekarang disebut Kastil Dracula, tetapi beberapa tempat lainnya juga disebut demikian. Kastil Dracula lainnya adalah Kastil Bran, di dekat Brasov. Walaupun Dracula tinggal di sana pada waktu-waktu tertentu, tetapi tetap saja itu bukanlah rumahnya.)



Dracula sangat suka menyiapkan sebuah meja makan beserta makanannya pada saat dia menonton orang-orang mati. Jenis eksekusi favoritnya adalah penyulaan. Penyulaan berlangsung lambat; membutuhkan waktu berhari-hari hingga seseorang mati. Dracula suka menyula banyak orang dalam sekali waktu, mengatur tiang pancangnya dalam disain-disain yang menarik. Tidak ada yang terlalu brutal untuk Dracula, dia menikmati saat-saat menguliti seseorang, merebus seseorang hidup-hidup. Dia bangga akan dirinya sendiri dalam hal kemampuannya untuk memberikan hukuman yang pantas (menurutnya) bagi penjahat.

Pada tahun 1462, ketika Dracula dipaksa untuk turun tahta, dia membunuh antara 40.000 sampai 100.000 orang, bahkan mungkin lebih. Dia selalu menemukan cara baru untuk mengeksekusi orang-orang tersebut. Dracula membunuh saudagar yang mencurangi pelanggannya, membunuh perempuan yang selingkuh. Menurut cerita Dracula menyula seorang perempuan karena kemeja suaminya terlalu pendek. Dracula bahkan tidak berkeberatan untuk menyula anak-anak. Setelah itu dia akan memajang tubuh-tubuh yang telah disula di hadapan publik supaya setiap orang bisa mengambil pelajaran darinya. Dikatakan bahwa terdapat lebih dari 20.000 mayat tergantung di luar ibukotanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar