Sabtu, 14 Juli 2012

Raksasa Dalam Mitologi Yunani

Hekatonkheire

Hekatonkheire adalah tiga orang raksasa anak dari Gaia dan Uranus. Mereka masing-masing memiliki seratus tangan dan lima puluh kepala, Para Hekatonkheire antara lain Briareos, Kottos, dan Gies.
Karena penampilan mereka yang mengerikan, Uranus mengurung mereka di Tartaros bersama para Kiklops. Setelah Kronos menggantikan Uranus, para Hekatonkheire masih tetap dikurung dan tidak dibebaskan. Akhirnya mereka diebebaskan oleh Zeus yang membutuhkan bantuan dalam Titanomakhia.
Sebagai balasannya, para Hekatonkheire membantu Zeus dalam mengalahkan para Titan. Mereka melempari Titan dengan batu-batu besar.
Setelah perang, para Hekatonkheire ditugaskan oleh Zeus untuk menjaga para Titan yang dikurung di Tartaros. Briareos juga menikahi putri Poseidon, Kimopolia.


Cyclops

Cyclops adalah raksasa yang bermata satu. Awalnya hanya ada tiga Kiklops yang merupakan anak Uranus dan Gaia, mereka adalah Arges, Brontes dan Steropes. Bersama para Hekatonkheire, mereka dikurung oleh Uranus di Tartaros.
Setelah dibebaskan oleh Zeus, para Kiklops membuat berbagai senjata hebat untuk para dewa. Mereka membuat petir untuk Zeus, trisula untuk Poseidon, dan helm kegelapan untuk Hades. Berkat bantuan mereka, para dewa Olimpus bisa memenangkan Titanomakhia.
Seusai Titanomakhia, para Kiklops bekerja di bengkel Hefaistos di pualu Lemnos. Di sana mereka menciptakan berbagai alat canggih.
Salah seorang Kiklops dibunuh oleh Apollo untuk membalas dendam pada Zeus yang telah membunuh Asklepios, anak Apollo. Zeus lalu menghukum Apollo untuk mengabdi pada seorang manusia bernama Admetos.


Polifemos

Ada juga generasi Cyclops yang lebih muda, mereka kurang berperadaban dibandingkan Cyclops generasi pertama, selain itu mereka juga memusuhi manusia dan menjadi gembala bukan pandai besi. Mereka kebanyakan tinggal di Pulau Sisilia. Yang paling terkenal di antara mereka adalah Polifemos. Dia adalah putra Poseidon dan dewi Thoosa.
Polifemos awalnya adalah Cyclops yang baik dan ramah ketika masih muda. Polifemos pernah mencintai seorang dewi bernama Galateia. Namun Suatu hari Polifemos memergoki Galateia sedang bercinta dengan Akis. Polifemos sangat marah dan langsung membunuh Akis dengan batu besar. Sejak insiden itu, Polifemos menjadi Cyclops yang jahat. Apalagi menurut ramalan, mata Polifemos akan dibutakan oleh seorang manusia, sehingga Polifemos akan memakan manusia yang memasuki pulaunya.


Gigant

Ketika Kronos memotong alat kelamin Uranus, sebagian darah Uranus terciprat ke bumi dan lahirlah para Gigant. Gigant adalah raksasa yang memiliki kaki atau ekor ular. Para Gigant tinggal di Flegra. Alkionios dan Porfirion adalah yang terkuat di antara mereka.
Suatu hari, Gaia menyuruh para Gigant untuk bangkit melawan para dewa Olimpus, maka terjadilah Gigantomakhia, yakni perang antara para Gigant melawan dewa Olimpus.
Menurut ramalan, para dewa Olimpus tak akan menang tanpa bantuan seorang manusia. Para dewa harus menunggu selama berabad-abad sebelum menemukan manusia yang cocok untuk membantu menghadapi para Gigant, dan manusia yang terpilih adalah Herakles. Untuk mencegah para Gigant menyerang sebelum Herakles lahir, para dewa membuat matahari tidak terbit di Flegra.
Pada akhirnya dewa Olimpus menang dan semua Gigant dikurung atau dibunuh.


Aloadai

Otos dan Efialtes adalah dua raksasa kembar yang merupakan anak Poseidon dan Ifimedeia. Mereka disebut sebagai raksasa Aloadai.
Mereka sangat kuat sampai-sampai tak ada dewa yang bisa melukai mereka. Suatu malam, ketika mereka sedang tidur, Gaia membisikkan sesuatu pada mereka. Gaia memberitahu mereka bahwa merekalah yang seharusnya berkuasa di Olimpus. Sejak itu, Mereka berusaha menyerang Olimpus dengan cara menumpuk-numpuk gunung sampai setinggi Gunung Olimpus, lalu menyuruh para dewa untuk menyerah. Mereka juga meminta Artemis dan Hera menjadi istri mereka. Para dewa melawan tapi tak dapat mengalahkan mereka. Para Aoladai bahkan mampu menangkap Ares dan mengurungnya dalam kendi selama tiga belas bulan. Artemis lalu berubah wujud menjadi seekor rusa dan berlari di antara para Aloadai. Mereka saling melempar tombak yang kemudian mengenai badan masing-masing dan akhirnya saling membunuh.


Orion

Orion adalah seorang raksasa tampan anak dari Poseidon dan Euriale. Ia memiliki kemampuan berjalan di atas air karena ayahnya adalah dewa lautan.
Orion pernah bekerja pada Raja Oinopion namun kemudian diusir dan dibutakan setelah memperkosa putrinya, Merope. Orion lalu memohon pertolongan Hefaistos yang kemudian meminjamkan asistennya, Keudalion untuk membawa Orion menemui Helios yang bisa mengembalikan penglihatannya. Orion kemudian beristirahat di Pulau Delos dan menjadi teman akrab sekaligus pengikut yang paling disukai oleh Artemis.
Setelah kematiannya, Orion ditempatkan di angkasa sebagai rasi bintang Orion. Ada banyak versi mengenai kematiannya tapi yang paling umum adalah bahwa Orion dibunuh oleh Kalajengking raksasa.


Argus Panoptes

Argus Panoptes adalah raksasa yang memiliki seratus mata yang tinggal di Argolis. Argus selalu waspada, bahkan ketika sedang tidur, beberapa matanya tetap terbuka. Argus adalah raksasa yang berhasil membunuh Ekhidna
Suatu hari, Zeus mengubah Io menjadi sapi untuk menutupi perselingkuhannya dengan Io. Namun Hera tetap curiga dan menugaskan Argus untuk menjaga sapi itu. Untuk membebaskan Io, Zeus pun mengirim Hermes. Hermes menyamar sebagai gembala dan membuat Argus terlelap dengan lantunan musiknya sebelum akhirnya Hermes membunuh Argus dengan pedangnya. Karena membunuh Argus, Hermes mendapat julukan Argeiphontes.
Setelah Argus mati, Hera mengambil semua mata Argus dan memasangnya di ekor burung kesayangannya, merak.


Chrysaor

Chrysaor adalah raksasa yang lahir dari darah Medusa setelah Perseus memenggal kepala Medusa. Chrysaor merupakan saudara Pegasus, yang juga lahir dari darah Medusa. Chrysaor menikahi Kallirhoe dan menjadi ayah dari Gerion.


Gerion

Gerion adalah raksasa yang tinggal di pulau Erithia. Tubuh Gerion merupakan gabungan dari tiga tubuh, jadi Gerion memiliki tiga kepala serta tiga pasang tangan dan tiga pasang kaki. Gerion memiliki segerombolan ternak serta anjing berkepala dua, Orthos.
Herakles diharuskan untuk mengambil ternak Gerion sebagai salah satu tugasnya. Herakles pun mendatangi tempat Gerion. Sebelum membunuh Gerion, Herakles terlebih dahulu membunuh anjingnya, Orthos, dengan satu pukulan. Gerion lalu melawan Herakles dengan mengenakan tiga tombak, tiga perisai, dan tiga helm. Gerion mengejar Herakles sampai ke Sungai Anthemus sebelum akhirnya Herakles berhasil membunuh Gerion dengan menggunakan panah yang telah diolesi darah beracun Hidra. Setelah membunuh Gerion. Herakles membawa ternak Gerion pada Euristheus.


Kakos

Kakos adalah raksasa putra dari Hephaistos. Kakos mampu menyemburkan api.
Setelah mengambil ternak Gerion, Herakles berhenti di dekat sebuah gua dan tertidur. Ternyata gua itu adalah sarang Kakos. Ketika Herakles sedang tertidur, Kakos keluar dan mengambil ternak itu lalu membawanya ke dalam guanya, Kakos lalu menutup gua dengan sebuah batu besar. Ketika Herakles terbangun, dia menyadari bahwa ternaknya hilang. Herakles awalnya mengalami kesulitan dalam mencari ternak itu sampai akhirnya Herakles mendengar suara ternak dari dalam sebuah gua. Seketika itu juga Herakles langsung tahu bahwa ternak itu telah dicuri.
Herakles yang marah lalu menghancurkan batu besar di pintu gua dan masuk ke dalamnya. Di dalam gua, Herakles bertarung dengan Kakos dan membunuh sang raksasa.


Antaios

Antaios adalah raksasa pegulat dan merupakan putra Gaia dan Poseidon. Antaios tinggal di Libya, dia suka menantang gulat pada pengelana yang lewat.
Antaios sering membiarkan lawannya membantingnya ke tanah. Setelah itu Antaios akan bangkit, lalu dia langsung membunuh lawannya. Itu disebabkan karena Antaios adalah putra Gaia (bumi), maka dia tidak terkalahkan dan bahkan semakin kuat jika melakukan kontak dengan tanah.
Ketika Herakles lewat di Libya untuk mengambil apel Hesperides, Antaios pun menantang sang pahalwan bergulat.
Dalam duel itu, Herakles berhasil membanting Antaios ke tanah sebanyak tiga kali, dan setiap kali dibanting, Antaos selalu bangkit dan menjadi lebih kuat.
Maka Herakles memikirkan cara lain untuk mengalahkan Antaios. Herakles lalu mengangkat Antaios sehingga Antaios tak menyentuh tanah. Antaios pun menjadi lemah. Pada saat itulah Herakles langsung menghabisi Antaios.


Gegenes

Gegenes adalah kaum raksasa yang lahir dari bumi dan memiliki enam tangan. Gegenes tinggal di Gunung Beruang di Pulau Misia.
Iason dan para Argonaut berlabuh di dekat Gunung Beruang untuk mengisi perbekalan. Sementara kebanyakan Argonaut pergi mencari makanan, para Gegenes melihat bahwa kapal Argo hanya dijaga sedikit orang, maka mereka pun menyerang kapal Argo. Namun ternyata di antara sedikit orang itu ada Herakles. Dalam bentrokan itu, Herakles berhasil membunuh banyak Gegenes dengan pemukul dan panahnya. Ketika para Argonaut kembali ke kapal, Gegenes yang tersisa habis terbunuh atau langsung kabur.


Talos

Talos adalah raksasa yang tubuhnya terbuat dari perunggu. Talos memiliki sebuah pembuluh yang tersambung dari leher sampai ke kakinya. Di pembuluh itu mengalir timbal hitam yang merupakan darah Talos. Pembuluh itu disumbat dengan sebuah paku di kakinya.
Talos diciptakan oleh Hephaistos dan diberikan oleh Zeus untuk melindungi Europa, kekasih Zeus di Kreta. Talos setiap hari selalu mengelilingi pulau Kreta tiga kali. Dia akan melemparkan batu besar kepada kapal yang mendekati Kreta. Ketika para Argonaut berlabuh di Kreta, Talos juga melemparkan batu-batu besar pada mereka. Para Argonaut panik dan langsung menjauh hingga di luar jarak lempar Talos.
Medeia lalu menyihir Talos sampai sang raksasa jadi mengamuk sendiri. Talos yang mengamuk akhirnya tanpa sengaja tersandung batu tajam dan paku yang menyegel pembuluh darahnya terlepas. Maka keluarlah cairan hitam dari mata kakinya terus-menerus. Talos akhirnya mati karena kehabisan darah


Laistrygones

Laistrygones adalah para raksasa kanibal yang tinggal di kota Telepilos. Kota itu memiliki pelabuhan yang bagus, dengan batu karang mengelilingi pelabuhan dan hanya ada celah sempit untuk satu atau dua kapal lewat,
Raja para Laistrigones adalah Antifates. Antifates dan istrinya berukuran sangat besar, namun putri mereka berukuran normal, sehingga anak buah Odisseus sangat terkejut ketika bertemu orang tua gadis itu.
Ketika sebelas kapal Odisseus memasuki leabuhan Telepilos, para Laistrigones menyerang mereka dan menghancurkan kapal-kapal Odisseus. Para raksasa melempari kapal-kapal Odisseus dengan batu besar, mereka juga menggunakan tombak panjang untuk menusuk manusia sebelum akhirnya memakannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar