Di suatu kerajaan ada seorang raja yang memiliki tiga orang putri. Putri bungsunya bernama Psikhe. Psikhe ini sangat cantik sampai-sampai di daerahnya orang-orang menjadi berhenti menyembah Afrodit dan mulai menyembah Psikhe sebagai dewi kecantikan.
Meskipun Psikhe tidak menghendaki semua perhatian ini, tetap saja Afrodit marah karena kecantikannya tersaingi. Afrodit lalu memanggil Cupid (Eros), putranya. Afrodit menyuruh Cupid untuk membuat Psikhe jatuh cinta kepada lelaki terjelek di dunia. Karena sudah terbiasa melakukan tugas seperti itu dari ibunya, Cupid pun langsung saja terbang mencari Psikhe.
Tetapi ketika Cupid melihat Psikhe, dia malah terpesona sampai tidak sengaja ia menusuk tangannya sendiri dengan anak panah cinta. Cupid pun jatuh cinta kepada Psikhe dan tidak jadi melakukan perintah Afrodit.
Setelah beberapa lama, Afrodit yang terus memantau Psikhe menyadari adanya suatu keganjilan, kenapa Psikhe belum juga jatuh cinta pada siapapun? Akhirnya Afrodit langsung turun tangan. Ia mengutuk Psikhe sehingga tidak ada seorangpun yang mau melamarnya.
Beberapa tahun berlalu, tidak ada seorang pun yang datang melamar Psikhe sementara usianya sudah cukup untuk dia menikah. Orangtua Psikhe cemas dan pergi ke orakel untuk meminta nasehat.
Cupid membuat Oracle berkata bahwa Psikhe tidak ditakdirkan untuk menikahi seorang manusia, melainkan Psikhe harus menikah dengan suatu makhluk yang tinggal di sebuah gunung.
Psikhe dan Orangtuanya bersedih, karena menyangka Psikhe ditakdirkan untuk menikah dengan seekor monster. Setelah perdebatan yang cukup panjang, Psikhe akhirnya berhasil meyakinkan orangtuanya untuk merelakan putri bungsu mereka mengikuti jalan yang telah ditentukan oleh takdir.
Psikhe meninggalkan tempat tinggalnya. Semua orang merasa sedih melepas kepergian Psikhe, karena entah disebabkan oleh kecantikan fisiknya atau juga kebaikan hatinya, Psikhe berhasil menjadi wanita yang dicintai oleh masyarakat sekitarnya.
Psikhe berjalan menuju gunung yang dimaksud. Ia terus berjalan sambil memberanikan diri. namun karena ia tidak kuat menahan rasa takutnya, ia menitikkan air mata. Tiba-tiba datanglah Zefiros, dewa angin barat. Zefiros lalu membawa Psikhe dari gunung itu menuju seuatu tempat.
Setelah diturunkan oleh Zefiros, Psikhe melihat sebuah hutan yang indah. Ia pun berjalan menembusnya, hingga ia sampai ke sebuah tanah lapang yang ditumbuhi rumput. Di tengah tanah lapang itu, terdapat sebuah rumah indah yang nampak seperti istana.
Tiba-tiba terdengar sebuah suara yang mengatakan bahwa tempat itu dibangun untuk tempat tinggal Psikhe dan disana ada banyak pelayan yang tidak terlihat untuk memenuhi kebutuhan Psikhe. Gadis cantik itu sangat gembira mendengarnya.
Di malam hari, tempat itu sangat gelap dan tidak ada cahaya sama sekali. tiba-tiba Psikhe mendengar suara seorang laki-laki. Suara itu terdengar halus dan ramah.
"Apa ini monster yang dibilang orakel?" pikir Psikhe ragu.
Lama-kelamaan Psikhe merindukan keluarganya, awalnya Cupid menolak tetapi akhirnya mengizinkan saudari-saudari Psikhe datang ke istana mereka. Ketika tahu keadaan Psikhe, saudari-saudarinya jadi iri. Mereka lalu berusaha membuat Psikhe dan suaminya berpisah, dengan harapan sang suami tak dikenal nantinya akan menikahi mereka.
Mereka memanas-manasi Psikhe. Menurut mereka, Psikhe harus tahu identitas suaminya, karena bisa saja suaminya adalah monster, seorang monster tentu tidak ingin wajahnya dilihat. Mereka juga menyuruh Psikhe membunuh suaminya itu jika memang monster.
Malam itu, Psikhe benar-benar melakukan yang dikatakan oleh kakak-kakaknya. Ia membawa sebuah lentera dan sebuah belati. Awalnya ia ragu, namun kata-kata kakaknya terus terngiang dan ia pun menyalakan lentera.
Cupid merasa sakit sekaligus marah akibat perbuatan Psikhe itu. Cupid pun langsung terbang begitu saja dan meninggalkan Psikhe, yang hanya bisa menangis sendirian menyesali perbuatannya.
Lama Psikhe menunggu suaminya. namun Cupid tidak lagi datang. Psikhe pun meninggalkan istananya dan menemui kakak-kakaknya. Psikhe menceritakan tentang kepergian suaminya dan langsung pergi lagi menjelajahi Yunani mencari keberadaan suaminya.
Setelah mendengar bahwa suami Psikhe adalah dewa dan kini telah meninggalkan Psikhe, kakak-kakak Psikhe pun pergi ke bukit berbatu dan berharap akan dibawa ke istana sang dewa. Zefiros memang datang membawa mereka tetapi bukan ke istana melainkan ke jurang, dia lalu menjatuhkan mereka di sana sampai mati.
Psikhe terus berjalan hingga ia memasuki Kuil Demeter. Di dalam kuil itu terdapat banyak biji-bijian berceceran sehingga kuil itu nampak berantakan. Sambil bersedih Psikhe mengumpulkan biji-bijian itu sehingga kuil itu tidak lagi berantakan.
Demeter melihat apa yang dilakukan Psikhe. Sang dewi pun berbicara padanya, "Kau pantas mendapatkan kebahagiaan wahai gadis cantik. Jika kau mencari Cupid, maka sebaiknya kau menemui Ibunya, Afrodit sang dewi kecantikan, dan berdoa memohon maaf."
Psikhe sangat senang mendapat perhatian dari Demeter, maka ia segera menuju Kuil Afrodit. Di sana, Afrodit yang masih kesal dengan Psikhe menemuinya. Gadis itu meminta maaf kepada Afrodit. Namun sang dewi berkata bahwa untuk menebus dosanya, ia harus berhasil melakukan tugas-tugas yang akan Afrodit diberikan. Psikhe pun setuju.
Sebagai tugas pertama, Afrodit telah menyiapkan setumpuk tinggi biji-bijiann yang terdiri dari tiga jenis biji. Psikhe ditugaskan untuk memisahkan ketiga biji-bijan itu ke dalam tumpukan yang berbeda sebelum malam berakhir.
Dengan putus asa Psikhe melakukan tugas yang mustahil itu. Tapi tiba-tiba datanglah sekoloni semut yang kemudian ikut membantu Psikhe. Dengan bantuan semut-semut, tugas mustahil itu pun akhirnya berhasil ia selesaikan sebelum pagi.
Afrodit yang melihat keberhasilan Psikhe menjadi sangat kesal. Tugas berikutnya adalah Psikhe harus mengambil wol, dari domba-domba emas yang merumput di pinggir sungai.
Ketika Psikhe menuju tempat tersebut, ia dihentikan oleh sekelompok nimfa yang memperingatkannya, "Wahai gadis cantik! kamu jangan mendekati domba domba itu! mereka sangat ganas! yang perlu kamu lakukan hanyalah menunggu hingga siang hari ketika matahari bersinar terik. Mereka akan berteduh di bawah pohon itu."
Psikhe mengerti apa yang harus ia lakukan. ia berterima kasih kepada para nimfa dan pergi mengamati para domba emas.
Ketika domba-domba itu selesai berteduh. Wol emas mereka tersangkut di batang pohon dan semak-semak tempat mereka berteduh. Psikhe pun tinggal mengambil wol-wol itu dari sana.
Semakin Psikhe berhasil, semakin sulit pula tugas yang diberikan oleh Afrodit. Psikhe harus mengambil air mematikan dari sungai Stix. Dia mengira kali ini dia akan mati, namun tiba-tiba datang seekor elang kiriman Zeus yang mengambilkan air itu untuknya.
Afrodit jadi makin kesal, dan untuk tugas terakhir Afrodit berkata, "Karena kau, putraku Cupid menjadi nakal. Dia menjadi tidak penurut lagi. Aku sampai stres memikirkannya, dan kecantikanku pun berkurang. Sekarang kamu harus pergi ke dunia bawah, temui Persefone dan mintakan kepadanya sedikit kecantikannya."
Psikhe bingung bagaimana memasuki dunia bawah dan kembali hidup-hidup. Psikhe berpikir tak ada lagi yang bisa dia lakukan, dia pun naik ke menara dan berniat bunuh diri. Tetapi begitu sampai di menara, bangunan tersebut malah berbicara pada Psikhe dan memberitahunya cara melaksanakan tugasnya.
Setelah mendapat petunjuk, Psikhe akhirnya masuk ke dunia bawah. Ia mengikuti jalan yang diberitahukan oleh sang menara. Psikhe Membayar Kharon satu koin untuk mengantarnya menuju gerbang dunia bawah. Psikhe Melemparkan satu roti pada Kerberos sehingga ketiga kepala mereka berebutan memakannya. ia juga menolak berbagai permintaan yang diajukan oleh para arwah disana.
Ketika sampai di istana Hades, Psikhe melakukan tugasnya yaitu meminta kotak kecantikan pada Persefone. Sesuai petunjuk yang dia dapat, Psikhe menolak untuk duduk di kursi, dan dari semua makanan yang ada di atas meja, dia hanya memakan roti.
Persefone mengambil sebuah kotak dan memberikannya pada Psikhe. Setelah mendapat kotak itu, Psikhe keluar dengan hati-hati dari dunia bawah, dia memberi lebih banyak kue pada Kerberos dan membayar lagi pada Kharon. Pada akhirnya Psikhe berhasil sampai di dunia atas.
Sementara luka pada bahu Cupid telah sembuh dan Cupid sendiri telah memaafkan Psikhe bahkan Cupid kini sangat merindukan istrinya itu.
Cupid mencari Psikhe dan menemukannya sedang tertidur dalam kutukan. Cupid mengampulkan kutukan itu dan memasukannya lagi ke dalam kotak. Cupid lalu menicum bibir Psikhe. Berkat ciuman dari seorang dewa, Psikhe akhirnya bisa terbangun lagi, dan dia sangat bahagia melihat suaminya. Cupid lalu terbang ke hadapan Zeus dan memohon supaya Psikhe dijadikan abadi. Zeus setuju dan menyuruh Hermes membawa Psikhe ke Olimpus. Begitu sampai di Olimpus, Psikhe diberi minuman para dewa, ambrosia, dan menjadi abadi. Kini Cupid dan Psikhe bisa bersama dalam kebahagiaan.
Cupid and Psikhe menikah dan memiliki anak bernama Hedone ("kesenangan"). Afrodit sendiri telah memaafkan Psikhe bahkan dia ikut menari dalam pesta pernikahan mereka.
Hades dan Persefone
Para dewa mengurung para raksasa di bawah Gunung Etna. Kadang-kadang para raksasa ini memberontak dan berusaha keluar dari kurungan mereka sehingga menyebabkan gunung meletus dan gempa bumi. Hades, dewa dunia bawah, khawatir ulah para raksasa itu akan menyebabkan dunia bawah rusak, sehingga menyebabkan adanya celah yang terbuka pada dunia atas. Oleh karena itu ia lalu menaiki kereta perangnya yang berwarna emas yang ditarik oleh sepasang kuda hitam legam yang abadi dan keluar dari dunia bawah untuk melakukan patroli. Ketika Hades sedang berpatroli tiba-tiba sudut matanya melihat suatu pemandangan yang indah, ia melihat Persefone yang sedang memetik bunga bersama kawan-kawannya para nimfa laut Okeanid di sebuah lembah yang bernama Lembah Nysa. Pada saat itulah Eros (Cupid), dewa asmara, memanah Hades dan membuatnya jatuh cinta pada Persefone yang sedang memetik bunga di Lembah Nysa tersebut. Hades lalu menculik Persephone dan membawanya ke kediamannya di dunia bawah. Persefone berteriak memanggil ibunya, sebelum suaranya ditelan kegelapan dunia bawah. Teriakannya terbawa deru angin hingga ke Olimpus dan terdengar oleh Demeter, ibunya, yang langsung bangkit dan lari mencari putrinya. Tak henti-hentinya ia memanggil nama putrinya dan tanpa kenal lelah ia mengarungi daratan dan lautan ke tempat teriakan anaknya berasal.
Persefone adalah anak gadis dan putri kesayangan Demeter, dewa pertanian dan panen, yang cantik rupawan. Demeter sangat sedih setelah kehilangan anaknya. Demeter mencari Persefone selama berhari-hari tanpa henti. Akhirnya sampailah Demeter di Lembah Nysa yang hijau, tempat para nimfa laut Okeanid yang cantik bermain. Tapi tak satupun yang mengetahui siapa yang telah menculik Persefone. Betapa malangnya nasib sang dewi, sambil menangis ia kembali berlari mencari Persefone selama sembilan hari sembilan malam. Tapi tak ada tanda-tanda keberadaan putri tercintanya, walaupun ia sudah bertanya pada semua orang, bahkan ke peramal-peramal ulung. Semuanya hanya menggelengkan kepala.
Akhirnya di hari kesepuluh, ia bertemu Helios, sang dewa matahari yang dari singgasana emasnya tak pernah luput menyaksikan segala sesuatu yang terjadi di muka Bumi. Dari Helios, Demeter mengetahui anak gadisnya sekarang telah menjadi istri Hades, menjadi ratu kerajaan orang-orang mati, yang tidak akan pernah melihat cahaya matahari dan tinggal selamanya dalam kegelapan abadi.
Oleh karena Persefone memakan makanan dari dunia bawah otomatis dia mesti tinggal di dunia. Mengetahui hal ini Zeus pun membuat kesepakatan, setiap enam bulan Persefone harus tinggal di dunia bawah bersama Hades, dan enam bulan berikutnya ia tinggal di dunia atas bersama Demeter Ibunya, dan saat itu pula apabila Persefone tinggal di dunia bawah bersama Hades maka Demeter bersedih, menjadikan bumi dingin dan tanaman tidak tumbuh. Tapi ketika Persefone kembali ke dunia atas bersama Demeter, Bumi kembali hijau karena Demeter sangat bahagia bisa bersama lagi dengan Persefone anaknya. Hal inilah yang menyebabkan pergantian musim.
Sejak saat itu, di saat musim semi dan musim panas tiba, seluruh alam menghijau dan semarak oleh mekarnya bunga-bunga. Alam bersuka ria menyambut kedatangan Persephone untuk menemani ibunya. Sebaliknya bila Persefone harus kembali ke dunia bawah, Bumi menjadi gersang, daun-daun berguguran dan cuaca yang hangat menjadi dingin dan kelabu. Musim gugur dan musim dingin datang mengiringi kesedihan Demeter. Demikianlah, peristiwa itu terus berulang hingga sekarang.
Baukis dan Filemon
Zeus dan Hermes mengunjungi kota Frigia dengan menyamar sebagai pengemis. Keduanya mendatangi tiap rumah dan meminta belas kasihan tetapi mereka malah diusir oleh tiap pemilik rumah.
Mereka lalu tiba di sebuah gubuk tua yang ditinggali oleh sepasang kakek-nenek, Baukis dan Filemon. Pasangan itu menjamu mereka dengan sangat ramah.
Baukis dan Filemon kemudian menyadari bahwa gelas anggur yang diminum oleh tamunya selalu penuh. Mereka tahu bahwa tamu mereka bukanlah manusia biasa. Zeus dan Hermes lalu menyuruh Baukis dan Filemon mengikuti mereka ke atas bukit. Di atas bukit, Baukis dan Filemon melihat kota di bawah mereka telah dihancurkan oleh banjir dan tanah longsor. Hanya satu rumah yang tak hancur, yaitu rumah Baukis dan Filemon.
Zeus dan Hermes membuka penyamaran mereka dan mengubah rumah Baukis dan Filemon menjadi sebuah kuil sedangkan Baukis dan Filemon diangkat sebagai pendetanya.
Zeus memberi pasangan itu satu permintaan. Baukis dan Filemon meminta supaya mereka selalu bersama sampai ajal memisahkan mereka. Zeus pun mengabulkan permintaan mereka.
Hermafroditos dan Salmakis
Hermafroditos adalah putra Hermes dengan Afrodit. Dia dibesarkan oleh para Naiad (Nimfa) dan tumbuh menjadi seorang pemuda yang sangat tampan. Ada seorang nimfa bernama Salmakis yang jatuh cinta padanya tetapi Hermafroditos selalu menolaknya. Suatu hari, Hermafroditos pergi ke mata air dekat Haliakrnassos di Karia. Di sana, tiba-tiba Salmakis muncul dan memeluk Hermafroditos dengan sangat erat. Hermafroditos berusaha melepaskan diri tapi tak bisa. Dalam keadaan seperti itu, Salmakis berdoa pada para dewa supaya mereka bersatu dan tak terpisahkan. Para dewa menjawab doa Salmakis dengan menjadikan tubuhnya menyatu dengn tubuh Hermafroditos. Seketika itu juga tubuh Hermafroditos menyatu dengan Salmakis sehingga Hermafroditos kini memiliki payudara dan juga dua kelamin.
Hero dan Leandros
Seorang pemuda bernama Leandros dari kota Abidos di Misia (Asia minor) jatuh cinta pada seorang pendeta Afrodit bernama Hero, yang tinggal di seberang lautan.
Meskipun dipisahkan oleh jarak, Hero dan Leandros selalu bertemu secara rutin. Setiap malam Leandros berenang menyeberangi lautan dengan dipandu oleh cahaya lampu dari menara di kuil Afrodit yang dinyalakan oleh Hero. Mereka lalu bercinta semalaman. Saat fajar, Leandros berenang kembali ke rumahnya.
Di suatu malam di musim dingin, angin bertiup kencang dan air sangat dingin tetapi itu tidak menghalangi niat Leandros untuk berenang ke tempat Hero. Hero, seperti biasa menyalakan lampu di menara dan menunggu kekasihnya. Tetapi malam itu angin berhembus kencang dan memadamkan lampu di menara. Tanpa cahaya dari menara, Leandros mengalami kesulitan berenang dalam kegelapan. Akhirnya, karena cuaca yang buruk dan tak ada panduan, Leandros pun tenggelam.
Jasad Leandros terbawa ombak ke tepi pantai. Hero menemukannya dan sangat bersedih. Hero lalu naik ke menara dan menjatuhkan dirinya. Jasad Hero ditemukan terbaring di samping mayat Leandros.
Ifis dan Ianthe
Di Kreta, ada seorang pria bernama Lidgos yang begitu mendambakan seorang anak lelaki. Ketika istrinya, Telethusa, hamil, Lidgus bersumpah bahwa jika istrinya melahirkan bayi perempuan maka dia akan membunuh bayi itu. Sumpah suaminya sangat membuat Telethusa gusar, tetapi dewi Io muncul dalam mimpi Telethusa dan memberitahu cara menyelamatkan bayi perempuannya.
Telethusa akhirnya melahirkan bayi perempuan, dia lalu menyuruh pembantunya memberitahu suaminya bahwa bayinya laki-laki. Lidgus sangat gembira dan menamainya Ifis. Ifis kemudian dibesarkan sebagai seorang lelaki, hanya ibu dan pembantunya yang tahu bahwa dia sebenarnya adalah seorang perempuan.
Ketika Ifis berusi tiga belas tahun, ayahnya hendak menikahkannya dengan Ianthe, seorang gadis cantik. Ifis dan Ianthe bertemu dan kedua perempuan itu saling jatuh cinta. Tetapi, menjelang hari pernikahannya, Ifis mulai khawatir, bagaimana mungkin dia bisa membina keluarga dengan seorang perempuan?
Sementara Telethusa sangat takut rahasianya terbongkar sehingga dia terus-menerus menunda pernikahan Ifis denagn berbagai alasan, misalnya, pura-pura membuat Ifis sakit. Tetapi pernikahan akhirnya tak bisa ditunda-tunda lagi. Telethusa dan Ifis sangat takut, mereka lalu berdoa pada dewi Isis. Sang dewi pun menjawab doa mereka. Pada hari pernikahan, Ketika Ifis berjalan menuju altar pernikahan, dewi Isis mengubahnya menjadi seorang pria. Maka Ifis dan Ianthe bisa menjadi suami-istri dan rahasia Telethusa tetap terjaga.
Kefalos dan Prokris
Kefalos adalah suami Prokris. Dia senang berburu. Terkadang ketika hari sedang panas, Kefalos akan berbaring telanjang di rerumputan dan menikmati angin sepoi-sepoi yang sejuk. Kefalos sering melontarkan kata-kata mesra pada angin sepoi-sepoi itu sehingga ketika ada orang yang lewat dan mendengarnya, orang tersebut menyangka Kefalos sedang merayu seorang perempuan. Orang itu pun memberitahukannya pada istri Kefalos, Prokris. Prokris cemburu dan berniat membuktikan sendiri dengan menyelidikinya.
Suatu hari, Kefalos seperti biasa pergi berburu dan diam-diam Prokris mengikutinya. Prokris bersembunyi di semak-semak dan mengawasi Kefalos. Kefalos pun seperti biasa berkata-kata mesra pada angin yang sejuk. Tiba-tiba Kefalos mendengar sesuatu di semak-semak. Kefalos mengira itu binatang dan melempar tombaknya ke situ. Tombaknya adalah tombak ajaib pemberian dewi Artemis sehingga tak pernah gagal mengenai sasarannya. Tombak itu tepat mengenai Prokris. Kefalos bergegas menuju semak-semak dan melihat Prokris tertusuk tombaknya dan berlumuran darah. Kefalos memeluk tubuh istrinya dan memohon padanya untuk tidak meninggalkannya. Tetapi Prokris sudah terluka sangat parah. Sebelum ajal menjemputnya, Prokris meminta pada Kefalos untuk tidak menikahi selingkuhannya itu. Kefalos menangis dan berkata bahwa itu hanyalah angin. Namun semua sudah terlambat, Prokris pun mati di pangkuan Kefalos.
Keiks dan Alkione
Keiks adalah raja Thessali. Dia menikah dan hidup bahagia dengan istrinya, Alkione.
Suatu ketika, Keiks mendapat kabar bahwa saudaranya, Daidalion, telah meninggal dunia. Keiks ingin tahu bagaimana Daidalion bisa meninggal. Keiks akhirnya memutuskan untuk menanyakan hal itu pada orakel di Delphi. Ada dua alternatif perjalanan menuju Delphi, yaitu melalui darat dan laut. Karena di darat banyak ancaman bandit, Keiks memutuskan untuk pergi ke Delphi lewat laut.
Alkione mendapat firasat buruk mengenai perjalanan suaminya, jadi dia mencoba menghalangi kepergian Keiks, kalaupun harus pergi, Alkione memaksa untuk ikut. Tetapi Keiks bersikukuh untuk tetap berangkat dan tidak mau membawa istrinya. Keiks berjanji untuk pulang dua bulan lagi. Alkione akhirnya mengalah dan dengan berat hati merelakan Keiks pergi.
Sementara di Thessali, Alkione terus berdoa siang-malam pada Hera untuk kepulangan suaminya. Menjelang akhir bulan kedua, Hera mengirim dewi Iris utnuk menyampaikan tugas pada dewa Hipnos, sang dewa yang menguasai tidur. Iris membentangkan sayap pelanginya dan terbang menuju kediaman Hipnos. Iris memberitahu Hipnos bahwa Hera menyuruhnya memberitahukan kematian Keiks pada Alkione.
Hipnos lalu memanggil salah satu anaknya, Morfeus, sang dewa mimpi. Morfeus merupakan dewa mimpi yang punya kemampuan untuk mengubah wujudnya menjadi manusia. Semua orang dapat ditiru wujudnya oleh Morfeus. Hipnos menyuruh Morfeus masuk ke dalam mimpi Alkione dan memberitakan kematian Keiks.
Keesokan paginya, Alkione pergi ke tepi pantai dan mengenang saat-saat terakhir Keiks bersamanya. Tiba-tiba dia melihat sesosok tubuh terbawa ombak ke tepi pantai. Ternyata itu adalah mayat Keiks. Alkione memeluk mayat Keiks dan dia tahu bahwa dia tak bisa hidup tanpa suaminya. Alkione lalu melompat ke laut, berniat bunuh diri. Seketika itu juga Alkione diubah oleh para dewa, yang kasihan padanya, menjadi seekor burung. Bukan hanya itu, para dewa juga menjadikan Keiks sebagai seekor burung. Akhirnya Alkione dan Keiks bisa bersama lagi sebagai sepasang burung.
Orfeus dan Euridike
Orfeus adalah putra dewa musik Apollo. Orfeus sangat hebat dalam bernyanyi dan bermain musik, alat musik favoritnya adalah lira. Nyanyian dan musiknya sangat mempesona sampai-sampai bisa membuat binatang buas menjadi jinak, dan membuat bebatuan serta pohon-pohon bergerak.
Orfeus pernah berkelana ke Mesir. Di sana dia banyak belajar tentang para dewa dan ritus-ritus inisiasi mereka. Sepulangnya dari Mesir, Orfeus membawa serta banyak pengetahua mengenai upacara mistis, serta ritus orgiatis.
Orefus memiliki kekasih seorang nimfa bernama Euridike. Merek saling mencintai dan berniat menikah. Tetapi pada hari pernikahan mereka terjadi suatu tragedi. Seorang satir (setengah manusia setengah kambing) melihat Euridike dan bernafsu padanya. Satir itu mengejar Eurdike untuk memperkosanya dan Euridike pun berlari. Ketika sedang berlari, Euridike menginjak seekor ular berbisa. Ular tersebut menggigitnya dan Euridike pun meninggal.
Orfeus sangat berduka atas kematian istrinya. Dia lalu memainkan lagu yang sangat sedih sampai-sampai semua nimfa dan dewa terharu. Orfeus pun disarankan untuk pergi ke dunia bawah dan membawa kembali istrinya.
Sambil memainkan liranya, Orfeus berjalan ke dunia bawah, dunia orang-orang mati. Di sana, musik Orfeus mampu membuat para arwah diam dan mendengarkan. Bahkan orang-orang yang sedang mengalami siksaan abadi (seperti Sisifos dan Tantalos) sejenak melupakan penderitaan mereka begitu mendengar musik Orfeus. Dengan musiknya, Orfeus tidak perlu membayar Kharon untuk menyeberangkannya melewati sungai Stix. Kerberos juga membiarkan begitu saja Orfeus melewati gerbang dunia bawah.
Hades, bersama istrinya Persefone, mendengarkan alunan musik Orfeus dan sangat terpesona. Atas permainan musiknya yang sangat indah, Hades memberi Orfeus satu permintaan. Orfeus meminta supaya dia bisa membawa kmebali Euridike ke dunia atas. Hades mengabulkannaya dengan satu syarat: Orfeus harus berjalan di depan Euridike dan tidak boleh menengok ke belakang sebelum mereka berdua sampai di dunia atas. Orfeus dan Euridike kemudian berjalan pergi ke dunia atas.
Orfeus sangat gembira namun dia juga khawatir apakah Euridike masih ada di belakangnya. Begitu Orfeus tiba di permukaan bumi, dia langsung menoleh untuk melihat Euridike tetapi ternyata Euridike masih berada di pintu masuk dunia bawah dan belum mencapai dunia atas. Sesuai kesepakatan, Euridike pun menghilang kembali ke dunia bawah, kali ini untuk selamanya. Lagi-lagi Orfeus harus berduka.
Suatu hari beberapa Mainad (perempuan pengikut Dionisos) di Trakia merayunya tetapi Orfeus menolak mereka karena dia hanya setia pada Euridike. Marah karena ditolak, para perempuan itu melempari Orfeus dengan batu dan kayu. Tetapi musik Orfeus membuat batu dan kayu itu menolak melukai Orfeus. Para perempuan itu semakin marah dan akhirnya memotong-motong tubuh Orfeus. Mereka melempar kepala dan lira Orfeus ke sungai Hebrus. Sambil terbawa aliran sungai, Kepala dan lira Orfeus terus melantunkan lagu dan musik sedih. Para Muse (dewi musik) kemudian mengumpulkan semua potongan tubuh Orfeus dan menguburnya di Libethra, sementara Zeus menempatkan lira Orfeus di angkasa sebagai rasi bintang lyra. Setelah dikubur, arwah Orfeus pergi ke dunia bawah. Di sana, Orfeus bertemu lagi dengan Euridike. Kali ini tak ada yang bisa memisahkan mereka.
Narkissos dan Ekho
Ekho adalah nimfa dari Gunung Helikon. Dia sering mengalihkan perhatian Hera ketika Zeus sedang berselingkuh dengan para nimfa, akibatnya Hera menghukum Ekho sehingga Ekho hanya bisa mengulangi perkataan orang lain.
Seperti para nimfa yang lain, Ekho mencintai seorang pemuda bernama Narkissos. Narkissos adalah putra dewa sungai Kefissos dan nimfa Leiriope. Narkissos memiliki wajah yang sangat tampan. Tiresias sang peramal mengatakan kepada kedua orang tuanya bahwa anak mereka akan berumur panjang apabila tidak melihat dirinya sendiri.
Meskipun banyak yang mencintainya, tidak seorang pun yang dibalas cintanya oleh Narkissos, demikian pula Ekho sehingga Ekho patah hati dan menjadi sangat sedih dan kesepian. Ekho kemudian berdoa pada Nemesis sang dewi pembalasan agar menghukum keangkuhan Narkissos. Nemesis pun mendengar doa Ekho dan mengutuk Narkissos untuk jatuh cinta kepada bayangannya sendiri. Kutukan tersebut menjadi kenyataan ketika Narkissos pergi ke suatu mata air untuk minum dan dia melihat bayangan dirinya di kolam itu. Dia tak henti-hentinya mengagumi sosoknya yang terlihat dari pantulan air. Sampai matinya dia terus memandangi bayangan dirinya tersebut. Setelah mati, tubuh Narkissos diubah menjadi bunga narsis atau dafodil.
Pigmalion dan Galateia
Pigmalion adalah seorang pematung muda dari Siprus. Dia belum juga menemukan wanita idamannya. Suatu hari, Pigmalion memulai membuat sebuah patung perempuan impiannya. Lama-kelamaan dia menjadi terobsesi pada patung buatannya hingga ketika selesai dia menyadari bahwa dia telah membuat sebuah patung perempuan yang sangat cantik dan sempurna. Pigmalion begitu menyukai patung itu, dia mendandaninya dan memberinya nama Galateia. Tetapi Pigmalion merasa sedih karena tidak juga menemukan perempuan yang seperti Galateia. Pigmalion akhirnya berdoa pada dewi Afrodit supaya dipertemukan dengan seorang wanita yang secantik Galateia dan Afrodit pun menjawab doa Pigmalion.
Suatu hari Pigmalion mencium bibir Galateia. Tiba-tiba dia merasa bibir Galateia perlahan-lahan menjadi lembut dan hangat. Berangsur-angsur, patung Galateia berubah menjadi manusia. Pigmalion sangat bahagia, dia menikahi Galateia dan memiliki seorang putri bernama Pafos.
Piramos dan Thisbe
Piramos dan Thisbe adalah sepasang kekasih. Rumah mereka terletak bersebelahan tetapi keluarga mereka saling bermusuhan dan melarang mereka untuk menikah. Piramos dan Thisbe seringkali mengobrol melalui sebuah retakan pada dinding yang memisahkan mereka.
Suatu hari mereka saling berjanji untuk bertemu pada malam hari di makam raja Ninus. Thisbe tiba lebih dulu. Di sana dia melihat seekor singa yang baru saja membunuh mangsa sehingga mulutnya penuh darah. Thisbe ketakutan dan kabur sambil menjatuhkan jubahnya agar tidak dikejar. Singa itu lalu mengoyak-ngoyak jubah Thisbe. Ketika Piramos tiba, Piramos melihat jubah Thisbe yang telah robek oleh seekor singa yang berlumuran darah. Piramos mengira singa itu telah memakan Thisbe. Dalam duka citanya, Piramos kemudian menusuk dirinya dengan pedang sampai mati.
Thisbe kembali ke makam dan menemukan kekasihnya telah mati. Thisbe menangis lalu mengambil pedang Piramos dan menusuk tubuhnya dengan pedang itu.
Orang tua mereka membakar jenazah mereka dalam satu tumpukan kayu dan menyimpan abunya dan satu wadah.
Kisah Piramos dan Thisbe merupakan salah satu inspirasi bagi cerita Romeo dan Juliet karangan William Shakespeare.
Hefaistos-Afrodit-Ares
Afrodit adalah dewi yang sangat mempesona dan diidamkan oleh semua dewa. Untuk mendegah peperangan antardewa, Zeus menikahkan Afrodit dengan Hefaistos, dewa pandai besi. Mereka tidak memiliki anak dan Afrodit bukan merupakan istri yang setia, dia banyak berselingkuh, dan yang paling terkenal adalah perselingkuhannya dengan Ares dewa perang.
Ketika Hefaistos tak ada di rumah, Ares sering mendatangi Afrodit dan bercinta dengan sang dewi cinta di kasur Afrodit. Dari hubungan itu lahirlah Eros (Cupid), Anteros, Fobos, Deimos, dan Harmonia.
Mengetahui perbuatan istrinya dan Ares, Hefaistos marah dan berencana membalas mereka. Dia lalu membuat sebuah jaring yang kuat dan tak terlihat, kemudian memasangnya di atas ranjangnya. Setelah memasangnya, Hefaistos memberitahu istrinya bahwa dia mau pergi ke bengkelnya di Pulau Lemnos. Afrodit melihat ini sebagai sebuah kesempatan untuk kembali bercinta dengan Ares
Setelah Hefaistos meninggalkan rumahnya, Ares langsung mengendap-endap ke dalam rumah Hefaistos. Ares lalu langsung memeluk Afrodit dan membawanya ke ranjang untuk langsung dinikmati tanpa menyadari bahwa ranjang itu telah diberi perangkap. Di tengah kenikmatan mereka, tiba-tiba sebuah jaring jatuh dan mengurung mereka. Saking kuatnya jaring itu, Afrodit dan Ares tak mampu melepaskan diri.
Hefaistos lalu kembali ke rumahnya sambil membawa serombongan dewa sementara para dewi tak mau datang karena tidak mau melihat hal memalukan itu. Afrodit dan Ares merasa sangat malu berada dalam keadaan seperti itu sambil dilihat oleh para dewa. Atas perselingkuhan ini, Hefaistos menuntut para dewa untuk mengganti hadiah perkawinan yang dulu dia berikan pada Zeus dan Hera.
Dua dewa muda, Apollo dan Hermes, tertawa melihat kejadian ini. Hermes bahkan berkata bahwa dia tidak akan keberatan berada dalam posisi Ares asalkan bisa bersama Afrodit. Poseidon lalu meminta Hefaistos melapaskan mereka dan berjanji bahwa dia akan membayar ganti rugi pada Hefaistos. Setelah mendapat jaminan dari Poseidon, Hefaistos pun melepaskan Afrodit dan Ares. Setelah bebas, Ares langsung kabur ke Trakia sedangkan Afrodit pergi ke Siprus,
Sementara Alektrion yang lalai dalam tugasnya, oleh Ares dihukum menjadi ayam jantan yang tak pernah lupa memberitahu datangnya matahari.
Afrodit sendiri berniat menghukum Helios yang telah membeberkan perselingkuhannya. Helios mencintai seroang nimfa bernama Klitia. Afrodit membuat Helios mencintai gadis lain yang bernama Leukothea.
Klitia jadi cemburu pada Leukothea sehingga dia menyebarkan gosip bahwa Leukothea disetubuhi oleh manusia biasa. Orkhamos, ayah Leukothea, teperdaya gosip ini dan mengubur Leukothea hidup-hidup.
Akibat perbuatannya, Klitia pun ditinggalkan oleh Helios. Klitia, yang sangat mencintai Helios, hanya bisa berbaring di tanah dan memandangi kereta Helios mengarungi langit siang. Selama sembilan hari Klitia memandangi Helios sebelum akhirnya mati. Tubuh Klitia kemudian diubah menjadi tanaman Heliotrope, yang bunganya selalu menghadap arah matahari.
Poseidon-Afrodit-Hermes
Sebenarnya Poseidon memberi ganti rugi pada Hefaistos dengan didasari motif khusus. Ketika Poseidon melihat tubuh telanjang Afrodit yang terperangkap jaring, Poseidon langsung bernafsu pada sang dewi. Dengan membantu membebaskan Afrodit, maka Afrodit menjadi berhutang pada Poseidon, dan Afrodit tahu bayaran apa yang paling diinginkan oleh sang dewa laut. Afrodit pun mendatangi Poseidon dan bersetubuh dengannya. Dari hubungan itu terlahir Erix, seorang Argonaut.
Selain Poseidon, Hermes juga ingin menikmati tubuh indah Afrodit. Hermes lalu meminta bantuan pada ayahnya, Zeus. Zeus mengirimkan elangnya untuk mencuri sandal Afrodit. Ketika Afrodit mencari sandalnya yang hilang, Hermes datang dan memberitahunya bahwa dia akan mengembalikan sandal Afrodit asalkan Afrodit mau tidur dengannya. Demi sandalnya, Afrodit pun merelakan tubuhnya dinikmati oleh Hermes. Dari hubungan Hermes dan Afrodit, terlahirlah Hermafroditos
Afrodit dan Adonis
Kiniras, raja Siprus, memiliki seorang putri bernama Mirrha. Ibu Mirrha menyombongkan bahwa anaknya lebih cantik dari Afrodit sehingga Afrodit menghukumnya dengan menjadikan Mirrha jatuh cinta pada ayahnya sendiri, Kiniras.
Kiniras tentu menolak cinta putrinya tetapi Mirrha tidak kehabisan akal. Mirrha menyamar menjadi seorang pramusyahwat dan bersetubuh dengan ayahnya sampai akhirnya Mirrha hamil. Ketika Kiniras tahu perbuatan putrinya, dia berusaha membunuh Mirrha. Mirrha berdoa meminta pertolongan pada para dewa dan kemudian diubah menjadi pohon dupa. Kiniras sendiri akhirnya bunuh diri.
Mirrha, yang telah berwujud pohon, melahirkan bayinya, yaitu seorang manusia bernama Adonis. Afrodit merasa kasihan dan mengambil bayi itu lalu memberikannya pada Persefon di dunia bawah untuk diasuh. Adonis tumbuh menjadi pemuda yang sangat tampan. Suatu hari Afrodit datang untuk mengambil kembali Adonis tetapi Persefon telah menyukai Adonis dan tak mau melepaskannya. Afrodit dan Persefon pun bertengkar sampai akhirnya Zeus turun tangan. Zeus memutuskan bahwa selama sepertiga tahun Adonis akan bersama Afrodit, sepertiga tahun berikutnya bersama Persefon, dan sepertiga tahun berikutnya terserah pada Adonis sendiri. Adonis tentu saja lebih memilih bersama Afrodit.
Adonis dan Afrodit sering pergi berburu bersama. Suatu hari Afrodit harus meninggalkan Adonis berburu sendirian. Sebelum pergi, Afrodit berpesan pada Adonis untuk tidak mengganggu binatang buas. Setelah Afrodit pergi, Adonis melihat seekor babi hutan yang sangat besar. Adonis melupakan pesan Afrodit dan mengejar babi tersebut. Babi itu sangat kuat dan bukan tandingan Adonis. Babi itu menyerang Adonis sampai akhirnya Adonis mati karena kehabisan darah. Afrodit kembali dan sangat berduka ketika melihat kekasihnya mati. Untuk mengenang Adonis, Afrodit mengubah tubuh Adonis menjadi bunga anemone dan menyelenggarakan festival Adonia.
Afrodit dan Zeus
Suatu ketika Zeus juga bernafsu pada Afrodit dan berkeinginan untuk memperkosa sang dewi. Afrodit mencoba kabur dari ayahnya yang sudah penuh hasrat itu. Zeus terus mengejar namun Afrodit terbang secepat angin. Zeus terus berusaha namun Afrodit ternyata terlalu cepat baginya. Saking bernafsunya, air mani Zeus berceceran di Pulau Siprus. Air mani itu membuahi Gaia dan dari dalam tanah terlahirlah makhluk aneh bertanduk, yang disebut Kentaur dari Siprus. Karena tak kunjung berhasil, akhirnya Zeus menyerah dan menghentikan usahanya.
Di kemudian hari, Afrodit dengan sukarela berrsedia bersetubuh dengan Zeus. Dari hubungan itu, Afrodit hamil. Namun Hera marah dan meletakkan tangannya di perut Afrodit sambil mengutuk bayi yang dikandung Afrodit. Akibat kutukan itu Afrodit melahirkan bayi buruk rupa yang diberi nama Priapos. Afrodit lalu melemparkannya ke gunung. Di sana dia dibesarkan oleh seorang gembala. Priapos terkenal karena alat kelaminnya yang besar.
Apollo dan Dafne
Apollo dalah dewa musik dan matahari sementara Dafne adalah putri dari dewa sungai Peneus. Suatu hari Apollo mengejek Eros (Cupid). Menurut Apollo, Eros hanyalah seorang anak kecil yang bermain-main dengan senjata orang dewasa (panah). Eros tersinggung atas kesombongan Apollo sehingga Eros berniat membalas Apollo.
Eros mengambil 2 anak panah yang berbeda, anak panah emas yang tajam (anak panah rasa cinta) ditembakkan tepat di jantung Apollo, sedangkan anak panah lainnya yaitu anak panah timah yang tumpul (anak panah kebencian) ditembakkan pada Dafne. Akibatnya Apollo menjadi mencintai Dafne sedangkan Dafne jadi sangat membenci Apollo, dan dimulailah kejar-mengejar antara Apollo dan Dafne.
Dafne lari sampai ke ujung dunia dan Apollo pun mengejar Dafne sampai ke ujung dunia. Sampai akhirnya Dafne menyerah karena kehabisan tenaga dan meminta pada ayahnya sang dewa sungai Peneus untuk mengubah dirinya menjadi pohon. Peneus pun mengabulkan permintaan anaknya dan diubahnyalah Dafne menjadi pohon salam. Pada saat mengetahui kejadian itu Apollo merasa sedih karena tak bisa memperistri Dafne. Karena itu Apollo menyatakan bahwa mulai saat itu pohon salam keramat baginya. Daun salam juga digunakan sebagai mahkota oleh Apollo dan sebagai penghargaan dalam Pesta Olahraga Pithia, yang diselenggarakan untuk memuja Apollo.
Apollo dan Hiakinthos
Apollo memiliki seorang kekasih lelaki bernama Hiakinthos, yang merupakan pangeran Sparta dan pemuda yang sangat tampan. Apollo dan Hiakinthos sering berburu dan berolahraga bersama. Zefiros (dewa angin barat) juga sebenarnya menyukai Hikainthos tetapi Hiakinthos lebih memilih Apollo.
Suatu hari Apollo dan Hiakinthos melakukan lempar cakram. Apollo yang melempar cakramnya dan Hiakinthos yang memungutnya. Tiba-tiba cakram yang dilempar Apollo menghantam kepala Hiakinthos. Darah mengalir dari kepala Hiakinthos sampai akhirnya pemuda itu pun mati. Cakram itu bisa mengenai Hiakinthos akibat ditiup oleh Zefiros yang cemburu pada hubungan mereka.
Apollo terkejut dan bergegas mendekati Hiakinthos. Apollo memeluk tubuh Hiakinthos tetapi semuanya sudah terlambat, Hiakinthos telah mati.
Apollo sangat bersedih atas kematian kekasihnya. Untuk mengenang Hiakinthos, Apollo menciptakan bunga Hyacinth dari darah Hiakinthos dan menggelar festival Hiakinthia setiap musim panas.
Apollo dan Kiparissos
Suatu hari secara tak sengaja Kiparissos membunuh rusa kesayangannya dengan tombak. Kiparissos merasa sangat bersalah, menyesal, dan sedih. Apollo berusaha menenangkan Kiparissos namun tak berhasil.
Saking menyesalnya, Kiparissos bahkan meminta supaya dia bisa menangis selamanya. Apollo mengabulkan keinginan Kiparissos dengan mengubahnya menjadi tanaman cypress yang getahnya mengalir seperti air mata.
Zeus dan Europe
Europe adalah putri raja Agenor di Sidon. Benua Eropa dinamai dari namanya.
Suatu hari Europe bersama teman-teman wanitanya berkumpul dan memetik bunga bersama. Zeus melihat kumpulan wanita ini dan langsung jatuh cinta pada Europe karena Europe adalah perempuan tercantik di antara mereka. Zeus lalu menyamar sebagai banteng putih yang indah dan menghampiri mereka. Banteng samaran Zeus sangat indah dan bahkan beraroma bunga sehingga Europe dan teman-temannya langsung mendekatinya, mereka mengelus-elusnya.
Tiba-tiba banteng itu berbaring di hadapan Europe. Europe menunggangi punggung banteng itu dan banteng itu pun langsung membawa pergi Europe. Banteng itu pergi ka pantai dan berenang menyeberangi lautan sambil memabwa Europe di punggungnya. Mereka bahkan diikuti oleh Poseidon, Triton dengan terompetnya, dan para Nereid yang menunggangi lumba-lumba. Rombongan itu membawa Europe semakin lama semakin jauh dari tempat asalnya. Europe menyadari bahwa banteng itu pastilah dewa dan dia pun mulai ketakutan. Europe lalu memohon kemurahan hati sang dewa. Zeus lalu berbicara Europe bahwa dia mencintainya. Zeus juga meminta Europe untuk tidak merasa takut.
Zeus membawa Europe ke Kreta. Di sana, Europe oleh Zeus dijadikan sebagai ratu Kreta. Europe berhubungan dengan Zeus dan melahirkan Minos, Rhadamanthis, dan Sarpedon.
Sementara Zeus mencitrakan ulang banteng samarannya di angkasa sehingga jadilah rasi bintang Taurus.
Zeus dan Io
Io adalah seorang pendeta Hera di Argos. Zeus jatuh cinta pada Io dan menidurinya. Untuk mencegah Hera mengetahui apa yang terjadi, Zeus menutupi dunia dengan awan hitam tebal. Namun Hera malah menjadi curiga, dia lalu turun dari Gunung Olimpus dan menghilangkan awan tersebut. Zeus berpikir cepat dan mengubah wujud Io yang asalnya seorang gadis cantik. Ketika awannya sudah hilang, Hera melihat Zeus berdiri di samping seekor sapi putih. Zeus kemudian bersumpah bahwa ia belum pernah melihat sapi itu sebelumnya, dan bahwa sapi itu keluar begitu saja dari dalam bumi. Mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, Hera meminta sapi itu sebagai hadiah. Dan Zeus pun memberikan sapi itu pada Hera.
Hera kemudian menyuruh Argus Panoptes, raksasa bermata seratus, untuk menjaga sapi itu. Zeus mengutus Hermes untuk mengambil Io. Hermes menyamar sebagai seorang gembala dan membuat Argus tertidur dengan musik dan ceritanya. Setelah Argus tertidur, Hermes pun membunuhnya. Sebagai kenang-kenangan, Hera mengambil semua mata Argus dan memasangnya pada ekor burung kesayangannya, merak.
Hera kemudian memaksa Io mengembara di bumi tanpa istirahat. Io melintasi jalan antara Propontis dan Laut Hitam, yang kemudian dinamai Bosporus (lintasan sapi), di sana ia bertemu Prometheus. Prometheus dirantai di Gunung Kaukasus oleh Zeus karena mengajar manusia cara membuat api dan menipu Zeus. Setiap hari, seekor elang raksasa datang dan memakan hati Prometheus. Meskipun sedang menderita, Prometheus menghibur Io dengan memberitahu bahwa Io akan kembali menjadi manusia dan keturunannya akan menjadi pahlawan terhebat, Herakles. Io kemudian menyeberangi Laut Ionia. Di Mesir, Dia diubah kembali menjadi manusia oleh Zeus. Di sana juga, ia melahirkan putra Zeus, Epafos, dan seorang anak perempuan, Kiroessa. Dia kemudian menikah dengan Telegonus, raja Mesir. Cucu mereka, Danaos, nantinya akan kembali ke Yunani
Zeus dan Semele
Semele adalah seorang putri di kerajaan Thebes dan merupakan anak dari Kdmos dan Harmonia. Dia juga adalah pendeta wanita di kuil Zeus.
Dalam satu kesempatan, Zeus mengamati Semele ketika Semele sedang menyembelih seekor banteng di altar Zeus dan kemudian berenang di sungai Asopus untuk membersihkan tubuhnya dari darah. Zeus jatuh cinta padanya dan berulang kali meniduri Semele. Zeus selalu mengunjungi Semele di malam hari dan dalam wujud yang tak terlihat. Semele merasa senang menjadi kekasih dari seorang dewa, walaupun dia tidak tahu dewa yang mana.
Istri Zeus, Hera, mengetahui perselingkuhan suaminya ketika Semele sedang hamil. Hera kemudian menyamar sebagai perempuan tua dan mengunjungi Semele, Hera meyakinkan Semele untuk melihat wujud asli kekasihnya agar Semele tahu siapa sebenarnya kekasihnya. Ketika Zeus datang lagi padanya, Semele memaksanya bersumpah untuk memberikannya satu permintaan. Maka Zeus pun pergi ke sungai Stix dan bersumpah akan mengabulkan apapun permintaan Semele. Semele kemudian memintanya untuk menunjukkan wujudnya yang sebenarnya. Zeus tidak senang mendengarnya karena Zeus tahu apa yang akan terjadi, Manusia takkan bertahan hidup ketika melihat wujud asli Zeus. Namun Zeus telah bersumpah dan tak punya pilihan. Zeus menampakkan wujud aslinya dan Semele pun terbakar sampai mati. Namun Zeus masih sempat menyelamatkan anak yang dikandung oleh Semele (Dionisos) dan memasukkannya ke dalam pahanya sampai ia siap untuk dilahirkan. Beberapa bulan kemudian, Dionisos lahir. Kelahirannya dari Zeus menjadikannya seorang dewa.
Setelah dewasa, Dionisos pergi ke dunia bawah dan membawa kembali ibunya dari kematian. Semele menjadi dewi di Gunung Olimpus dengan nama baru, Thione
Zeus dan Ganimede
Selain dengan perempuan, Zeus juga memiliki kekasih lelaki bernama Ganimede.
Ganimede adalah pangeran Troya dan merupakan anak dari Tros dan Kallirrhoe. Ganimede memiliki penampilan yang menarik sehingga Zeus jatuh cinta padanya.
Suatu hari Ganimede sedang menggembalakan ternak di Gunung Ida. Zeus berubah menjadi seekor elang dan membawa Ganimede ke Gunung Olimpus. Di Olimpus, Ganimede dijadikan abadi, selain itu dia juga menjadi kekasih Zeus dan pembawa minum bagi para dewa menggantikan Hebe.
Tros sangat sangat sedih setelah kehilangan Ganimede, oleh karena itu Zeus memberinya dua ekor kuda abadi dan tanaman anggur emas sebagai kompensasinya. Zeus mengirimnya melalui Hermes yang memberitahu Tros bahwa Ganimede telah menjadi abadi dan menjabat posisi yang sangat istimewa sebagai pembawa minum di Olimpus.
Zeus juga mencitrakan Ganimede di angkasa sebagai rasi bintang Aquarius.
Salah satu bulan Jupiter yang ditemukan oleh Galileo Galilei dinamai Ganymede.
Zeus dan Kallisto
Kallisto adalah putri raja Likaon di Arkadia. Dia merupakan salah satu teman Artemis dalam berburu. Sebagai teman Artemis, Kallisto telah terikat sumpah kesucian bahwa dia harus tetap menjadi perawan.
Zeus bernafsu pada Kallistos. Zeus pun mendekati Kallisto dengan menyamar sebaagi Artemis. Setelah Kallisto dekat dengannya, Zeus memperkosanya.
Ketika tahu bahwa Kallisto tak lagi perawan, Artemis marah dan mengusir Kallisto keluar dari rombongannya. Beberapa bulan kemudian Kallisto melahirkan seorang putra bernama Arkas. Hera yang marah karena perselingkuhan suaminya kemudian mengubah Kallisto menjadi seekor beruang sementara Arkas diambil dan dibesarkan oleh Maia.
Enam belas tahun kemudian Arkas bertemu seekor beruang yang sebenarnya adalah ibunya. Arkas berniat membunuh beruang itu namun berhasil dihentikan oleh Zeus. Zeus yang merasa kasihan akhirnya menempatkan Kallisto dan Arkas di angkasa sebagai rasi bintang Ursa Mayor (Beruang Besar) dan Ursa Minor (Beruang Kecil).
Namun Hera masih marah pada Kallisto. Hera menyuruh Tethis and Okeanos utnuk tidak mengizinkan Kallisto memasuki wilayah mereka sehingga sampai saat ini Kallisto harus memutari langit utara dan tak pernah terbenam di cakrawala.
Salah satu bulan planet Jupiter juga dinamai Callisto.
Zeus dan Leto
Leto adalah putri dari Titan Koios dan Foibe. Dia adalah salah satu kekasih pertama dan favorit Zeus. Ketika Zeus meikahi Hera, Leto sedang hamil dari hubungannya dengan Zeus. Meskipun Leto dihamili sebelum pernikahan Hera, tetap saja Hera marah pada Leto. Hera pun terus-menerus memberi kesulitan bagi Leto. Pertama-tama Hera mengusir Leto dari Olimpus. Hera lalu melarang bumi menerima persalinan Leto sehingga Leto kesulitan mencari tempat untuk melahirkan.
Akhirnya pulau Delos mau menerima Leto untuk melahirkan di sana. Tetapi Hera menahan Eileithyia, dewi kelahiran, dari Leto. Untungnya Iris mengambil kembali Eileithyia hingga Leto bisa melahirkan Artemis. Artemis lalu membantu ibunya melahirkan Apollo.
Hera yang masih marah kemudian mengirim naga Pithon untuk membunuh Leto. Apollo yang baru lahir berhasil membunuh Pithon dan melindungi ibunya. Tidak berhenti sampai di situ, Hera mengirim raksasa Titios untuk memperkosa Leto. Titios akhirnya dibinasakan oleh Apollo dan Artemis.
Zeus dan Aigina
Aigina adalah anak perempuan dari dewa sungai Asopus. Aigina adalah seorang perempuan yang cantik sampai Zeus pun jatuh cinta padanya. Zeus berubah menjadi elang dan membawa Aigina ke pulau Oinoni. Di sana, Zeus memperkosa Aginia. Dari hubungan itu lahirlah Aiakos. Asopus mencoba mengejar putrinya ke pulau Oinoni namun Zeus mengusirnya dengan petir.
Aegina dan putranya lalu tinggal di pulau itu. Setelah dewasa, Aiakos menajdi raja di sana dan mengganti nama pulau itu menjadi pulau Aigina, sesuai nama ibunya
Hera, yang marah atas perselingkuhan itu, akhirnya memutuskan utnuk menghukum mereka. Hera mengirim wabah ke pulau Aigina sehingga semua penduduknya, termasuk hewan-hewan, mati. Sementara Aiakos dan ibunya selamat karena dilindungi oleh Zeus.
Aiakos dan ibunya tentu tak bisa hidup berdua saja di sana. Mereka melihat semut-semut tidak terkena dampak wabah, maka mereka pun berdoa pada Zeus, dan Zeus mengubah semut-semut di sana menjadi para Mirmidon.
wah sayangnya artikel ini ngga mencantumkan sumbernya ._.
BalasHapusid.wikibooks.org/wiki/Mitologi_Yunani/Kisah_Cinta