Sabtu, 03 Maret 2012

Evolusi gajah

Moeritherium ('hewan dari Danau Moeris') adalah genus yang terdiri dari beberapa spesies. Mamalia prasejarah ini berkerabat dengan gajah dan, lebih jauh lagi, sapi laut. Mereka hidup di masa Eocene.

Spesies Moeritherium adalah hewan mirip babi yang hidup sekitar 37-35 juta tahun lalu. Bentuk Moeritherium menyerupai tapir modern atau kuda nil pigmi. Ukuran mereka lebih kecil dari gajah modern, tingginya hanya 70 sentimeter pada pundaknya dan panjangnya sekitar 3 m (9,8 kaki). Mereka dipercaya senang berkubang di rawa dan sungai, seperti yang sekarang dilakukan oleh kuda nil. Bentuk giginya membuktikan bahwa mereka memakan tumbuhan air lunak.
Wujud tengkoraknya menjelaskan bahwa Moeritherium tidak punya belalai seperti gajah, walaupun ada kemungkinan mereka memiliki bibir atas yang fleksibel dan kuat untuk mencabut tumbuhan air. Gigi taring mereka membentuk gading kecil, yang terlihat lebih mirip gigi kuda nil ketimbang gajah modern.


 Paleomastodon:

Paleomastodon


Palaeomastodon adalah genus Proboscidea yang telah punah. Fosil Palaeomastodon telah ditemukan di Afrika, Hidup sekitar 36-35 juta tahun lalu. Mereka dipercaya sebagai nenek moyang dari gajah ataupun mastodon. Genus ini berkerabat dengan Moeritherium.
Palaeomastodon memiliki gading, baik atas maupun bawah. Mereka memiliki belalai. Tingginya mencapai 1 sampai 2 meter dan beratnya mencapai 2 ton. Gading bawahnya berbentuk pipih ketimbang berujung kerucut, dan kemungkinan digunakan untuk menyekop tumbuhan dari perairan berawa.
     Deinotherium:

Deinotherium


Deinotherium ("Hewan buas Mengerikan"), atau disebut Gading Pencangkul, adalah kerabat raksasa dari gajah modern yang muncul di Pertengahan Miosen dan berlanjut hingga Awal Pleistocene. Saat itu ia hanya berubah sedikit. Dalam kehidupannya Deinotherium sama seperti gajah modern, kecuali belalainya yang lebih pendek, dan ia memiliki gading melengkung yang melekat di rahang bawahnya. Deinotherium adalah mamalia darat terbesar ketiga didunia, hanya Indricotherium dan Mammoth Sungai Songhua (Mamuthus Sungari) yang menandinginya (walaupun Mammuthus imperator bisa hamppir sebesar Mammuthus Sungari). Deinotherium jantan dapat tumbuh setinggi 3,5 hingga 4,2 meter pada pundaknya, walaupun beberapa spesimen besar bisa mencapai 5 meter. Beratnya diperkirakan mencapai 5 sampai 10 ton, dengan jantan besarnya yang dapat mencapai 14 ton.
Seorang cryptozoolog Bernard Heuvelmans menyebutkan dalam bukunya "On the Track of Unknown Animals" bahwa Deinotherium masih hidup di Afrika Tengah dan sumber pembunuhan kuda nil secara aneh dilaporkan dari Afrika di awal abad ke-20.


Spoiler for Gomphotherium:

Gomphotherium


Gomphotherium (pengucapan: gom-fo-THEER-i-um) ("Welded Beast") adalah genus proboscidea punah yang berevolusi di Amerika Utara pada awal Miosen dari 13.650—3.6 juta tahun lalu, dan bertahan hidup selama 10 juta tahun.

Mereka kemudian menyebar ke benua Asia, Eropa dan Afrika setelah menurunnya ketinggian air laut yang memungkinkan mereka untuk menyeberang.Mereka bertahan di masa Pliosen, dan sisa-sisanya telah ditemukan di Perancis, Jerman, Austria, Kansas, Pakistan dan Kenya.
Kerangka Gomphotherium angustidens.

Gomphotherium, juga dikenal dengan nama Trilophodon, Tetrabelodon, atau Serridentinus, berdiri setinggi 3 m (9,8 kaki), dan memiliki banyak kemiripan dengan gajah modern. Namun, mereka punya empat taring; dua di rahang atas dan dua lagi terdapat di rahang bawahnya yang panjang. Gading bawahnya paralel dan berbentuk seperti sekop dan digunakan dengan cara yang sama. Tidak seperti gajah modern, taring atasnya ditutupi lapisan enamel. Jika dibandingkan dengan gajah, tengkoraknya lebih memanjang dan rendah. Hewan ini kemungkinan hidup di rawa atau tepi danau, menggunakan gading mereka untuk menggali atau mencabut tumbuhan air. Jika dibandingkan dengan proboscidea sebelumnya, Gomphotherium memiliki gigi geraham yang jumlahnya jauh lebih sedikit; salah satunya memiliki tepian yang tinggi untuk memperluas bidang gilas makanan.

Kerangka sempurna dari Gomphotherium telah ditemukan di Mühldorf, Jerman, tahun 1971.


Mastodon:

Mastodon


Mastadon atau mastodont (bahasa Yunani: μαστός, "puting" dan οδούς, "gigi") adalah spesies mamalia bergading besar dari genus Mammut yang ditemukan di Asia, Afrika, Eropa, Amerika Utara dan Amerika Tengah.Mastodon Amerika adalah spesies yang terkini dan paling terkenal dari kelompok ini. Yang membingungkan, beberapa genera proboscid dari famili gomphothere memiliki nama yang agak mirip (contohnya Stegomastodon) namun mereka sebenarnya lebih berkerabat dekat dengan gajah dibanding para mastodon.
Sementara mastodon memiliki ukuran dan penampilan yang mirip dengan gajah dan mamut, mereka tidak benar-benar berkerabat dekat. Gigi mereka berbeda jauh dibandingkan dengan gigi para keluarga gajah; mereka memiliki ujung lancip berbentuk kerucut pada mahkota gigi gerahamnya,yang lebih cocok untuk mengunyah dedaunan ketimbang gigi bermahkota tinggi milik mamut yang berguna untuk memakan rumput; nama mastodon (atau mastodont) berarti "gigi puting" dan nama ini juga digunakan pada genus mereka. Tengkorak mereka lebih besar dan datar dibanding kebanyakan mamut, dan kerangkanya lebih kekar.


Stegodon:

Stegodon


Stegodon adalah genus dari subfamili Stegodontinae yang telah punah dari ordo Proboscidea. Stegodon hidup di benua Asia selama era Pliosen dan Pleistosen. Beberapa spesies Stegodon merupakan yang terbesar dari antara semua Proboscidea, dengan Stegodon dewasa memiliki tinggi 13 kaki.


Primelephas:

Primelephas


Primelephas, adalah genus dari Elephantidae yang ada selama zaman Miosen dan Pliosen. 'Gajah pertama' Nama genus menunjukkan. Elephantids primitif ini dihipotesiskan menjadi nenek moyang Mammuthus, para mammoth, dan yang serumpun genus Elephas dan Loxodonta, gajah Afrika dan Eurasia, divergen sebanyak empat hingga enam juta tahun yang lalu, yang tidak biasa untuk seekor gajah., Itu empat taring. Tipe spesies, Primelephas gomphotheroides, digambarkan oleh Vincent Maglio pada tahun 1970, julukan spesifik menunjukkan spesimen fosil itu gomphothere-suka. korotorensis Primelephas adalah spesies lain hanya untuk ditugaskan ke genus.


Mammoth:

Mammoth


Mamut adalah genus gajah purba yang telah punah. Gadingnya melingkar membentuk kurva ke arah dalam dan, dalam spesies utara, dengan rambut panjang. Mereka hidup dalam masa Pleistosen sejak 1,6 juta tahun lalu sampai sekitar 10.000 tahun lalu. Kata mamut berasal dari bahasa Rusia (мамонт).

Ada kesalahpahaman bahwa mamut lebih besar dari gajah. Spesies terbesar mamut yang diketahui, Mammoth Sungai Songhua, memiliki tinggi sekurangnya 5 meter pada pundaknya. Mamut umumnya memiliki berat 6-8 ton, namun mamut jantan yang besar beratnya dapat mencapai 12 ton. Gading mamut sepanjang 3,3 meter ditemukan di utara Lincoln, Illinois tahun 2005. Sebagian besar spesies mamut memiliki ukuran sebesar Gajah Asia modern.



Dwarf Elephant:

Gajah Kerdil/Dwarf Elephant

Gajah kerdil adalah anggota ordo Proboscidea prasejarah. Tingginya hanya sekitar 50 kaki dan berat 500 pound. Sisa gajah kerdil dapat ditemui di pulau-pulau Laut Tengah, seperti Siprus, Malta (di Ghar Dalam), Kreta, Sisilia, Sardinia, Cyclades dan Dodecanese. Gajah ini juga dapat ditemui di pulau lain, seperti Sulawesi, Flores, Timor dan kepulauan Sunda Kecil lainnya. Kepunahan dari gajah mini ini mungkin ada hubungannya dengan pemukiman manusia di sekitar Mediterania. Namun, ada teori aneh mengenai kepunahan binatang ini, bangsa yunani menyangka gajah kerdil adalah monster bermata satu Cyclopses (Monster bermata satu dalam legenda Yunani), sehingga mereka membunuhnya untuk membuang kesialan


Platybelodon:


Platybelodon


Platybelodon ("taring senjata datar") adalah genus mamalia herbivora besar yang berkerabat dengan gajah (ordo Proboscidea). Mereka hidup di masa Miosen, sekitar 15-4 juta tahun lalu, dan hidup di Afrika, Eropa, Asia dan Amerika Utara. Walaupun mereka bertahan hidup pada masanya, mereka tidak bertahan hidup setelah masa Miosen.
Platybelodon sempat dipercaya bahwa mereka mencari makan dalam daerah berrawa di padang sabana yang berumput, menggunakan giginya untuk mencabut tumbuh-tumbuhan air dan tumbuhan semi akuatik. Namun, bentuk giginya justru membuktikan bahwa mereka menggunakan gading bawahnya untuk merobek kulit pohon, dan mungkin menggunakan ujung rahang bawahnya yang berbentuk sekop seperti sabit zaman sekarang, menggenggam dahan pohon dengan belalainya dan menggosoknya dengan gigi bawahnya untuk memotongnya dari pohon. Mereka biasa disebut sebagai "taring sekop."


Cuvieronius:


Cuvieronius


Cuvieronius adalah salah satu gajah prasejarah yang terkenal (setelah mastodon dan mammoth). hidup disekitar Amerika Selatan, mengambil keuntungan dari "Great American Interchange" yang menghubungkan Amerika Utara dan Selatan beberapa juta tahun yang lalu. Gajah ini relatif pendek namun mempunyai tubuh yang panjang ( panjang tubuhnya bisa mencapai belasan kaki ), gading spiral, seperti fosil yang ditemukan di narwhal. Tampaknya hal ini disesuaikan secara khusus untuk hidup di dataran tinggi dan daerah pegunungan. Kemungkinan gajah ini punah karena diburu oleh pemangsa dan manusia.
    Anancus:


Anancus


Anancus mempunyai gading lurus dan kaki yang relatif pendek. Anancus tampak lebih seperti gajah modern daripada gajah prasejarah. Gading ini mamalia Pleistocene ini mempunyai panjang 13 kaki (hampir sepanjang tubuh), mungkin digunakan untuk mencabut akar tanaman dan juga menakuti predator. Anancus kaki yang pendek dan telapak kaki datar untuk menyesuaikan dengan kehidupan di habitat hutan, di mana sentuhan mantap diperlukan untuk menavigasi semak tebal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar