“Kau boleh mencatatku dalam sejarah, dengan kebohongan palsu yang penuh benci. Kau boleh menginjakku dalam tanah. Namun, bagai debu, tetap ku ‘kan bangkit lagi.”
Begitu bunyi penggalan puisi penuh emosi karya Dr. Maya Angelou yang ditampilkan dalam Google Doodle hari ini. Bentuknya berupa voice over dan teks yang mengiringi video slideshow berisi sejumlah ilustrasi.
Doodle yang ditampilkan di laman Google pada Selasa, 4 April 2018 memang ditujukan untuk memperingati hari ulang tahun Dr. Maya Angelou ke-40, seorang aktivis asal Amerika Serikat yang getol memperjuangkan kesetaraan gender dan kebudayaan orang kulit hitam keturunan Afrika-Amerika.
Puisinya yang diperdengarkan di Doodle Google berjudul Still I Rise dan dialamatkan untuk penguasa berkulit putih yang menindas kaum kulit hitam.
Terlahir sebagai Marguerite Annie Johnson pada 1928, kisah Dr. Maya Angelou bermula dengan tragedi saat ia mengalami pelecehan seksual ketika masih berumur 8 tahun.
Karena kejadian ini, Dr. Maya Angelou sempat membisu selama lima tahun, tak mau mengucapkan sepatah kata pun, dan lebih memilih menyibukkan diri dengan membaca buku-buku dan puisi.
(sumber gambar : Amazon.com)
Perjalanan hidup membawa Dr. Maya Angelou melakukan berbagai macam hal. Dia menjadi konduktor trem listrik pertama di San Francisco yang berkulit hitam, lalu berkeliling duina sebagai anggota opera Porgy and Bess, sambil belajar menguasai beberapa bahasa.
Sebagaimana dirangkum KompasTekno dari laman Google Doodle, pernah pula Maya Angelou menjadi wartawan di Afrika. Dia kemudian dikenal sebagai salah satu aktivis hak asasi manusia paling menonjol di generasinya.
Tahun 1969 Maya Angelou menerbitkan buku pertamanya, I Know Why the Caged Bird Sings, lalu semenjak itu juga terkenal sebagai penulis. Dia lalu menulis aneka buku lain, mulai dari autobiografi, kumpulan puisi, buku literatur anak-anak, bahkan juga buku masak.
Dr. Maya Angelou tutup usia pada 28 Mei 2014. Melalui karya-karyanya sepanjang hidup, dia memberikan suara pada jutaan orang yang tidak memiliki suara.
Itu pula sebabnya pusi Still I Rise di doodle Google dibacakan oleh sejumlah tokoh terkenal yang terinspirasi oleh Dr. Maya Angelou. Mereka adalah Alicia Keys, America Ferrera, Martina McBride, Guy Johnson, Laverne Cox, dan Oprah Winfrey.
Seperti yang dikatakan oleh Dr. Maya Angelou, orang-orang akan melupakan ucapan dan perbuatan kita, tapi tidak akan pernah melupakan perasaan yang kita munculkan di hati mereka.
Penulis : Oik Yusuf
Editor : Reska K. Nistanto
Sumber : tekno.kompas.com
“Kau boleh mencatatku
dalam sejarah, dengan kebohongan palsu yang penuh benci. Kau boleh
menginjakku dalam tanah. Namun, bagai debu, tetap ku ‘kan bangkit lagi.”
Begitu bunyi penggalan puisi penuh emosi karya Dr. Maya Angelou yang
ditampilkan dalam Google Doodle hari ini. Bentuknya berupa voice over
dan teks yang mengiringi video slideshow berisi sejumlah ilustrasi.
Doodle yang ditampilkan di laman Google pada Selasa, 4 April 2018 memang
ditujukan untuk memperingati hari ulang tahun Dr. Maya Angelou ke-40,
seorang aktivis asal Amerika Serikat yang getol memperjuangkan
kesetaraan gender dan kebudayaan orang kulit hitam keturunan
Afrika-Amerika.
Puisinya yang diperdengarkan di Doodle Google berjudul Still I Rise dan
dialamatkan untuk penguasa berkulit putih yang menindas kaum kulit
hitam.
Terlahir sebagai Marguerite Annie Johnson pada 1928, kisah Dr. Maya
Angelou bermula dengan tragedi saat ia mengalami pelecehan seksual
ketika masih berumur 8 tahun.
Karena kejadian ini, Dr. Maya Angelou sempat membisu selama lima tahun,
tak mau mengucapkan sepatah kata pun, dan lebih memilih menyibukkan diri
dengan membaca buku-buku dan puisi.
Perjalanan hidup membawa Dr. Maya Angelou melakukan berbagai macam hal.
Dia menjadi konduktor trem listrik pertama di San Francisco yang
berkulit hitam, lalu berkeliling duina sebagai anggota opera Porgy and
Bess, sambil belajar menguasai beberapa bahasa.
Puisi yang mengiringi video di Google Doodle Dr. Maya Angelou berjudul
Still I Rise dan ditujukan bagi opresor berkulit putih yang menindas
kaum kulit hitam.
Puisi yang mengiringi video di Google Doodle Dr. Maya Angelou berjudul
Still I Rise dan ditujukan bagi opresor berkulit putih yang menindas
kaum kulit hitam. (Google)
Sebagaimana dirangkum KompasTekno dari laman Google Doodle, pernah pula
Maya Angelou menjadi wartawan di Afrika. Dia kemudian dikenal sebagai
salah satu aktivis hak asasi manusia paling menonjol di generasinya.
Tahun 1969 Maya Angelou menerbitkan buku pertamanya, I Know Why the
Caged Bird Sings, lalu semenjak itu juga terkenal sebagai penulis. Dia
lalu menulis aneka buku lain, mulai dari autobiografi, kumpulan puisi,
buku literatur anak-anak, bahkan juga buku masak.
Dr. Maya Angelou tutup usia pada 28 Mei 2014. Melalui karya-karyanya
sepanjang hidup, dia memberikan suara pada jutaan orang yang tidak
memiliki suara.
Itu pula sebabnya pusi Still I Rise di doodle Google dibacakan oleh
sejumlah tokoh terkenal yang terinspirasi oleh Dr. Maya Angelou. Mereka
adalah Alicia Keys, America Ferrera, Martina McBride, Guy Johnson,
Laverne Cox, dan Oprah Winfrey.
Seperti yang dikatakan oleh Dr. Maya Angelou, orang-orang akan melupakan
ucapan dan perbuatan kita, tapi tidak akan pernah melupakan perasaan
yang kita munculkan di hati mereka.
PenulisOik Yusuf
EditorReska K. Nistanto
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Siapa Maya Angelou yang Ulang Tahunnya Jadi Google Doodle Hari Ini?", https://tekno.kompas.com/read/2018/04/04/06574997/siapa-maya-angelou-yang-ulang-tahunnya-jadi-google-doodle-hari-ini.
Penulis : Oik Yusuf
Editor : Reska K. Nistanto
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Siapa Maya Angelou yang Ulang Tahunnya Jadi Google Doodle Hari Ini?", https://tekno.kompas.com/read/2018/04/04/06574997/siapa-maya-angelou-yang-ulang-tahunnya-jadi-google-doodle-hari-ini.
Penulis : Oik Yusuf
Editor : Reska K. Nistanto