Kekuasaan absolut yang dimiliki sejumlah pemimpin
negara membuat mereka berperilaku aneh dan tak masuk di akal. Misalnya,
Kim Jong-il yang menculik sutradara terkenal Korsel, memaksanya membuat
film untuknya. Atau Moammar Khadafi, diktator Libya yang memilih para
perawan untuk jadi bodyguard-nya. Berikut tingkah nyeleneh 8 diktator seperti Liputan6.com kutip sebagian dari situs Oddee.com:
1. Kim Jong-il, Culik dan Paksa Sutradara Buat Film Godzilla
Pada tahun 1978, sutradara paling terkenal di Korea Selatan Shin
Sang-ok dan istrinya Choe Eun-hui diculik oleh agen-agen Korea Utara
yang dikirim Kim Jong-il yang pegila film -- jauh sebelum ia mewarisi
kekuasaan dari sang ayah Kim Il Sung.
Sang istri yang duluan yang diculik di Hong Kong. "Aku sangat
ketakutan, rasanya benar-benar mengerikan," kata Choe Eun-hui kepada
BBC, tahun 2003 lalu.
Shin
Sang-ok yang mengkhawatirkan nasib pasangannya langsung terbang ke Hong
Kong. Giliran dia yang jadi korban penculikan. Agen Korut mendorongnya
ke mobil yang telah menunggu, melempar tas ke kepalanya, dan membawanya,
dalam kondisi terbungkus plastik, ke Pyongyang. "Seseorang tiba-tiba
memasukkan kepalaku dalam karung. Aku tak bisa melihat sama sekali,
bahkan bernafas pun sulit," kata Shin.
Pasangan tersebut berrtemu Kim Jong-il yang mengaku, alasan menculik mereka karena ia ingin Shin membuat film untuknya.
Selama 2 tahun, sang sutradara membuat 20 film, kebanyakan isinya
propaganda. Salah satunya 'Pulgasari', film tentang Godzilla, lengkap
dengan pesan propaganda. Sementara istrinya dikurung dalam kamar besar
di rumah musim panas 'Dear Leader'.
Namun, Shin sempat ditahan
di penjara pria, selama 5 tahun, dipaksa makan rumput nasi dan garam
sebagai hukuman karena mencoba kabur.
Akhirnya pada tahun 1986,
pasangan tersebut diizinkan ke luar negeri untuk menghadiri festival
film di Wina. Kesempatan itu dimanfaatkan untuk kabur. Shin dan istrinya
meminta suaka ke Kedubes AS di Austria.
2. Ferdinand dan Imelda Marcos Nyaris Membunuh Beatles
Diktator
Filipina Ferdinand Marcos dan istrinya Imelda adalah fans grup musik
asal Inggris, the Beatles. Mereka pun mengundang Fab Four ke negaranya
dalam rangkaian tur dunia 1966.
Undangan itu diterima. Namun,
saat tiba di sebuah hotel di Filipina, personel Beatles disambut
personel militer. Mereka diperintahkan menghadap penguasa di Istana
Kepresidenan Malacanang untuk makan siang.
Karena lelah baru terbang dari Tokyo dan butuh istirahat,
mengumpulkan energi untuk penampilan 2 hari mendatang, pihak Beatles
menolaknya. Mereka tak sadar, penolakan itu memicu perkara serius sehari
kemudian.
Ternyata, sang ibu negara tak terima. Imelda Marcos yang marah
menyebarkan isu bahwa grup musik tenar itu telah melecehkan presiden dan
istrinya.
Kekacauan pun tak terelakkan. Beatles yang biasanya
dikerumuni gadis-gadis muda yang tergila-gila pada mereka, kini diancam
mati oleh sekompi tentara.
Mereka akhirnya menyelinap kembali ke bandara, berlari di landasan, untuk mencapai pesawat yang membawa mereka pulang.
Salah
satu personelnya, George Harrison saat itu mengaku tak ingin kembali ke
Manila. Pun dengan John Lennon. "Kami pernah mendengar itu adalah
tempat yang mengerikan. Dan ketika kami ada di sana... itu semua
terbukti," kata George, saat diwawancara pasca-insiden, seperti
Liputan6.com kutip dari
beatlesinterviews.org.
3. Mobutu Sese Seko Jadi Tuan Rumah Muhammad Ali Vs George Foreman
Pada
tahun 1974, promotor tinju Don King ingin mengadu Muhammad Ali dan
George Foreman untuk memperebutkan gelar tinju kelas berat. Namun ia
masih butuh uang US$ 5 juta dan tempat untuk menggelar pertandingan
spektakuler itu.
Lalu, Mobutu Sese Seko, mantan diktator narsis
asal Zaire -- kini Republik Demokratik Kongo -- yang selalu butuh
publisitas menawarkan diri jadi tuan rumah. Pertandingan pun digelar di
Kinshasa pada 30 Oktober 1974.
Hasilnya pertandingan 'Rumble in the Jungle', Ali merebut
kembali gelar juara kelas berat WBC dan WBA setelah menumbangkan George
Foreman pada ronde ke-8. Pertandingan tersebut hingga kini masih
dianggap sebagai gala olahraga terbesar sepanjang masa.
4. Idi Amin Memaksa Pria Kulit Putih Menandunya
Idi
Amin, Presiden Uganda dari tahun 1971-1979 dikenal sebagai diktator
kejam karena perilakunya yang tak menentu. Saat mengangkat dirinya
sebagai 'Presiden Seumur Hidup', ia merayakannya dengan ditandu di
sepanjang jalan dalam sebuah pesta yang dihadiri para diplomat pada Juli
1975 di Kampala. Pengusungnya adalah 4 pria berkulit putih, para
pebisnis Inggris.
Idi Amin lantas melempar candaan, dengan mengumpamakan kejadian itu
sebagai "The White Man's Burden" -- beban yang ditanggung para pria
kulit putih. "Kami, bangsa Afrika selalu memanggul orang Eropa, kini
orang Eropa yang mengangkat kami. Kini kami adalah tuannya," kata dia.
5. Francois Duvalier dan Mitos Angka 22
Mantan diktator Haiti, Francois "Papa Doc" Duvalier dikenal sangat percaya mitos, ia juga seorang praktisi vodoo.
Ia meyakini bahwa 22 adalah nomor yang mengandung kekuatan, apalagi ia berhasil merebut kekuasaan pada 22 Oktober 1957.
Papa Doc -- yang mengangkat diri sebagai presiden seumur hidup --
juga mengklaim berhasil mengutuk Presiden Amerika John F Kennedy, yang
tewas ditembak pada 22 November 1963.
Dalam beberapa tahun kemudian, ia meyakini bahwa tanggal 22
tiap bulannya adalah satu-satunya hari di mana ia dipastikan selamat
untuk keluar Istana. Seperti dikutip Liputan6.com dari
BBC, ia selamat dari setidaknya 6 percobaan pembunuhan.
Ia yakin, pada tanggal 22 ia dilindungi kekuatan vodoo. Sejumlah acara kenegaraan penting dijadwalkan di hari itu.
Duvalier
meninggal pada 21 April 1971 akibat sakit berkepanjangan: kanker
prostat, masalah jantung, dan diabetes. Namun wasiat terakhirnya
meminta, kematiannya harus diumumkan tanggal 22.
6. Hitler Perintahkan Pembuatan Boneka Seks
Konon
Adolf Hitler pun memerintahkan pembuatan boneka seks. Bos Nazi itu
memberi titah pada seorang komandan SS untuk mendesain benda itu untuk
dipakai tentara Jerman dalam Perang Dunia II -- untuk mencegah mereka
melampiaskan nafsu pada perempuan non-Arya.
Boneka seks tersebut adalah bagian dari
"the Borghild Project",
misi rahasia pada tahun 1940-an yang adalah buah pikiran dari pemimpin
SS Heinrich Himmler -- yang menjadi orang pertama yang memperingatkan
Hitler soal bahaya sifilis.
"Bahaya terbesar di Paris adalah kehadiran PSK yang meluas
dan terkontrol," kata Himmler dikabarkan melapor dalam laporannya,
seperti
Liputan6.com kutip dari
Daily Mail.
Sebanyak 50 boneka dipesan untuk tentara Himmler. Namun, 2 tahun kemudian, proyek tersebut
mandeg. Gara-garanya, para tentara menolak membawanya. Malu bukan main kalau sampai tertangkap musuh.
Boneka seks tersebut tak lagi diproduksi setelah pabriknya ikut hancur dalam pemboman di Dresden pada 1942.
7. Moammar Khadafi dan 15 Bodyguard Perawan
Mantan
diktator Libya, Moammar Khadafi adalah pecinta wanita. Salah satunya,
ia diketahui memiliki pasukan pengawal pribadi yang semuanya perempuan.
Khadafi sendiri yang memilih para pengawalnya itu.
Barisan
pengawal wanita yang dinamakan "Pasukan Amazon" ini dipilih lewat
proses yang ketat. Salah satu syaratnya: harus perawan--meski tak jelas
apa hubungan keperawanan dengan tugas sebagai pengawal.
Meski tampil macho dengan setelan militer, jago bela diri,
dan mumpuni memakai senjata, para pengawal Khadafi selalu tampil molek.
Mereka rajin mewarnai kuku, mengenakan lipstik, parfum, serta merawat
rambut dan kulit mereka.
Khadafi dikabarkan menggunakan perempuan
sebagai perlindungan. Menurutnya, pembunuh akan berhadapan dengan
masalah emosional jika harus berhadapan dengan kaum hawa.
8. Saparmurat Niyazov Mengubah Namanya dan Apapun Jadi Turkmenbashi
Saat
Uni Soviet runtuh pada 1991, mantan pemimpin Turkmenistan, Saparmurat
Niyazov berusaha mengisi 'kekosongan' itu. Ia mengubah namanya menjadi
Turkmenbashi, memerintahkan pendirian patungnya dari emas di pusat
ibukota. Arca itu bisa berputar sehingga selalu menghadap ke Matahari.
Julukan resminya, "Serdar Turkmenbashi" -- pemimpin agung bangsa Turkmen.
Tak hanya itu, wajah dan namanya terlihat di manapun: uang, sudut
jalan, botol vodka, bahkan mengganti nama bulan 'Januari' menjadi
Turkmenbashi'. Poster atau patung dirinya di hampir setiap ruang publik
di negara kaya gas alam itu.
"Aku sebenarnya menentang wajah dan
patungku ada di sepanjang jalan, namun apa daya, itu yang diinginkan
rakyat," kata dia, seperti dikutip dari
CBS News. "Jika aku
seorang pekerja dan presidenku memberiku apapun yang dibutuhkan, aku tak
hanya akan menggambar wajahnya, tapi memasangnya di bahu dan bajuku."
Sumber : Yahoo & Liputan6.com