Hari ultah Suyadi atau yang lebih dikenal dengan julukan Pak Raden dirayakan di Google Doodle hari ini Senin, 28 November 2016. Drs. Suyadi yang lahir 84 tahun lalu, adalah ikon penting bagi dunia anak Indonesia. Betapa tidak, dari tangan beliau, lahirlah serial Si Unyil, tayangan edukasi anak yang legendaris. Setahun setelah Drs. Suyadi meninggal, Google hari ini mempersembahkan halaman utama khusus untuk beliau.
Jika kita melakukan pencarian di google, mata akan tertumbuk pada doodle unik berupa boneka mainan yang diletakkan sejajar di sebuah bangku. Boneka-boneka tersebut menggantikan huruf GOOGLE, dan mengapit sebuah bingkai foto dengan wajah seseorang yang tersenyum ramah. Dialah Drs. Suyadi, pria kelahiran Puger, Jember pada 28 November 1932 yang begitu dikagumi oleh siapa pun di tanah air, dengan peran beliau sebagai Pak Raden.
Sempat menimba ilmu di Prancis untuk belajar animasi selama dua tahun, pada 1961 hingga 1963, Suyadi pulang ke Indonesia untuk mendapatkan pekerjaan besar. Ia menggarap serial boneka Si Unyil, yang tayang pertama kali di TVRI pada 5 April 1981. Si Unyil bukan pertunjukan boneka biasa. Pasalnya, serial ini penuh dengan edukasi untuk anak. Sejak kemunculan tersebut, Unyil menjadi teman dekat bagi anak-anak Indonesia era tersebut.
Hebatnya, Si Unyil mampu bertahan di TVRI pada 1981 hingga 1993. Kemudian, serial ini sempat muncul pula di RCTI dan TPI. Yang menjadi istimewa dari Si Unyil bukan cuma pesan-pesan pendidikan di dalamnya. Tetapi juga karakter unik dalam serial itu. Tokoh utamanya Unyil, punya kawan karib Usro dan Ucrit.
Ada juga karakter Pak Ogah, seorang tuna karya yang malas, dan hobi meminta bayaran dulu dengan ucapan ikonik, “cepek dulu dong”. Selain itu tentunya ada tokoh Pak Raden, yang memiliki kumis tebal melintang, berdandan Jawa dengan beskap lengkap bersama blangkon. Doodle hari ini menampung karakter-karakter unik ini.
Drs. Suyadi sendiri sudah berpulang pada 30 Oktober 2015. Namun hingga kini, persembahan beliau, serial Si Unyil, adalah hal tak tergantikan dalam dunia anak Indonesia.
Sumber : Sidomi