Senin, 16 Oktober 2017

Ulamg Tahun ke-272 Olaudah Equiano di Logo Google

https://www.google.co.id/logos/doodles/2017/olaudah-equianos-272nd-birthday-5190660549246976-l.png

Google merayakan ulang tahun Olaudah Equiano yang ke-272 dengan Doodle hari ini tanggal 16 Oktober 2017. Pria yang dikenal dengan nama Gustavus Vassa selama hampir seumur hidupnya ini merupakan seorang pria asal Afrika yang cukup ternama di London.

Dia terlahir di provinsi Eboe, area yang kini dikenal sebagai Nigeria. Autobiografi dari Equiano memiliki peran penting dalam menghilangkan perdagangan budak di Inggris. Seperti yang disebutkan oleh Mirror, awal hidup Equiano tidak diketahui dengan jelas karena tidak ada catatan tentang itu.

Namun, dia diculik bersama saudara perempuannya ketika dia berumur 11 tahun. Dia dijual oleh pedagang budak lokal dan dibawa ke Barbados kemudian ke Virginia.

http://www.english-online.at/history/slavery/olaudah-equiano.jpg
(sumber gambar:www.english-online.at)
Di Virginia, Equiano dijual ke Michael Pascal, seorang letnan di angkatan laut. Pascal kemudian memberikan nama baru unuk Equiano yaitu Gustavus Vassa, sama seperti raja Swedia pada abad 16. Ketika itu, nama Equiano telah diganti dua kali. Ketika dia berada di kapal budak yang membawanya ke Amerika Serikat, dia dipanggil Michael. Kemudian, dia dipanggil Jacob oleh pemilik pertamanya.

Equiano mengarungi lautan dengan Pascal selama 8 tahun. Dalam perjalanannya, dia kemudian belajar tentang agama Kristen dan memilih untuk memeluknya. Selama itu, dia juga belajar tentang cara membaca dan menulis.

Pascal lalu menjual Equiano ke seorang kapten kapal di London, yang kemudian membawanya ke Montserrat. Di sini, dia dijual ke seorang pedagang ternama, Robert King. King menyuruh Equiano untuk membuat rute pengiriman barang dan juga bekerja di tokonya.

Dia juga bekerja sebagai kelasi, pelayan dan juga pemotong rambut. Dia mengumpulkan uang dengan berdagang sebagai pekerjaan sambilan. Pada 1765, ketika Equiano berumur 20 tahun, King berjanji dia bisa membeli kebebasannya seharga GBP40, sekarang bernilai GBP6,000 (Rp107,5 juta).

Dalam waktu kurang dari 3 tahun, dia berhasil mendapatkan cukup banyak uang untuk membeli kebebasannya. Dia dibebaskan pada 1767. Selama 20 tahun ke depan, Equiano banyak menghabiskan hidupnya dengan berpetualang, termasuk ke Turki dan Arktik.

Tahun 1786, dia menjadi bagian dari gerakan yang bertujuan menghilangkan perbudakan di London. Dia merupakan anggota ternama dari "Sons of Africa", grup yang terdiri dari 12 pria berkulit hitam yang ingin perbudakan dihapuskan.

Equiano menjadi teman dan mendukung orang-orang yang ingin menghapuskan perbudakan tersebut. Banyak dari mereka yang kemudian mendorong Equiano untuk menulis dan menerbitkan cerita hidupnya. Pada 1789, dia merilis autobiografinya.

Pengalaman pribadinya tentang perbudakan, perjalanannya untuk memajukan dirinya dan pengalamannya sebagai imigran berkulit hitam memunculkan sensasi. Buku ini membuat gerakan anti-perbudakan menyebar di Inggris, Eropa dan Amerika Serikat.

Penjelasan Equiano mengejutkan banyak orang. Sebagian pembaca merasa malu atas penderitaan yang dia hadapi. Autobiografinya, yang dirilis pada 1789, membantu terciptanya Hukum Dagang Budak 1807, yang menghentikan jual beli budak untuk Inggris Raya dan koloninya.

Pada 1792, Equiano menikahi seorang wanita asal Inggris, Susanna Cullen. Mereka memiliki 2 anak perempuan. Equiano meninggal pada 31 Maret 1791.


Sumber : http://teknologi.metrotvnews.com

4 komentar: