Film-film berikut ini mungkin menghibur dan tidak 
buruk-buruk amat. Tapi apa boleh buat, di bioskop sedikit yang 
menontonnya. Maka inilah daftar 10 film yang mengalami kerugian material
 paling besar selama 2012.
1. The Watch  
Perkiraan kerugian: $40 juta (sekitar Rp390 miliar)  
Bagaimana bisa sebuah film komedi menelan biaya $68 juta (sekitar Rp650 
miliar) sementara syuting spesial efek yang paling mahal menghasilkan 
sesuatu yang biasa-biasa saja. “The Watch” cuma berhasil mengumpulkan 
$35 juta di Amerika Serikat. Ini mungkin tanda popularitas Ben Stiller 
mulai pudar.
2. Dredd  
Perkiraan kerugian: $45 juta (sekitar Rp430 miliar)  
Film yang dibintangi Karl Urban sebagai penegak keadilan, “Dredd”, gagal
 di Amerika Serikat. Meskipun 10 kali lebih baik dari pendahulunya, film
 ini mendapatkan $85 juta (sekitar Rp820 miliar) lebih sedikit dari 
versi 1995 yang dibintangi Sylvester Stallone. “Dredd” seharusnya 
berhasil karena adaptasi dari buku komiknya yang bagus dan karena akting
 Karl Urban. Sayangnya, kegagalan “Dredd” mengakhiri cerita karakter itu
 di layar lebar, mengecewakan penggemar setia yang ingin melihatnya. 
3. That’s My Boy 
Perkiraan kerugian: $50 juta (sekitar Rp480 miliar) 
Film komedi keluarga yang tidak memiliki biaya spesial efek mahal, 
lokasi syuting murah, aktor dengan gaji yang tak mahal, kami bingung 
bagaimana film ini bisa memiliki anggaran awal $70 juta (sekitar Rp680 
miliar). Kami beramsumsi Adam Sandler perlu banyak makan saat syuting. 
Komedian tersebut biasanya memberikan jaminan kesuksesan dalam setiap 
film yang dia bintangi tapi penggemar setianya meninggalkannya kali ini.
 Terus terang, kami menyalahkan Vanilla Ice. 
4. Total Recall 
Perkiraan kerugian: $55 juta (sekitar Rp530 miliar) 
Pembuatan ulang film laga klasik Paul Verhoeven ini tidak terlalu buruk,
 hanya saja tidak lebih baik dibandingkan dengan versi aslinya yang 
dibintangi Arnold Schwarzenegger. Penonton tentu saja berpikir sama, 
karena mereka tidak terlalu menyukainya. Dengan Arnold mencuri perhatian
 dan mengisi bioskop dengan “The Expendables 2”, film ini bergantung 
kepada Collin Farrel untuk menarik penonton, tapi sayangnya “Total 
Recall” tidak memiliki keunikan layaknya film aslinya. Film ini hanya 
meraih penghasilan kotor di seluruh dunia hampir $200 juta (sekitar 
Rp1,9 triliun). Pendapatan itu 60 juta dolar (sekitar Rp580 miliar) 
lebih sedikit dari versi Arnold, belum disesuaikan dengan inflasi. 
5. Dark Shadow 
Perkiraan kerugian: $60 juta (sekitar Rp580 miliar) 
“Dark Shadow” meraih pendapatan kotor $240 juta (sekitar Rp2,3 triliun) 
dari seluruh dunia, tapi ketika menghitung dana yang dikeluarkan Warner 
Bros untuk promosinya, komedi vampir garapan Tim Burton ini gagal 
memberikan keuntungan. Mungkinkah para penonton bosan dengan kombinasi 
Burton dan Depp setelah disuguhi dengan film-film seperti “Edward 
Scissorhands”, “Ed Wood”, “Sleepy Hollow”, “Charlie And The Chocolate 
Factory”, “Corpse Bride”, “Sweeney Todd: The Demon Barber Of Fleet 
Street” dan “Alice In Wonderland”? 
6. The Oogieloves In The Big Balloon Adventure 
Perkiraan kerugian: $60 juta (sekitar Rp580 miliar) 
Film dengan kegagalan terbesar yang pernah diputar di lebih dari 2000 
bioskop. Hal terburuk tentang “The Oogieloves In The Big Balloon 
Adventure” adalah tidak ada yang pernah mendengar tentang film ini. 
Sebuah film anak yang mendorong anak-anak untuk bernyanyi dan menari di 
atas panggung, dibintangi boneka-boneka yang aneh. 
“The Oogieloves” mengalami kerugian besar, dengan menorehkan rekor 
terburuk pada pekan pembuka yang hanya meraup $47 (sekitar Rp450 ribu) 
per pemutaran. Tuna wisma di luar bioskop mungkin menghasilkan uang 
lebih banyak dari film ini. Jangan berharap pemutaran perdana mewah di 
Leicester Square untuk Goobie, Zoozie, dan Toofie. 
7. Rock Of Ages 
Perkiraan kerugian: 95 juta dolar Amerika (sekitar Rp917 miliar) 
Secara teori, “Rock Of Ages” tampak mudah dijual: berdasarkan drama 
musikal yang sukses, dengan bintang besar dunia menyanyikan lagu rock 
paling klasik yang pernah ada, tidak mungkin film ini akan meraih 
kegagalan. Sayangnya, Tom Cruise yang menyanyikan “Pour Some Sugar On 
Me” dengan pakaian kulit tidak bisa mengangkat film tersebut. Para 
kritikus juga tidak menyukai film ini. 
8. Battleship 
Perkiraan kerugian: $100 juta (sekitar Rp965 miliar) 
Untuk film yang dibuat berdasarkan permainan papan plastik, kami bilang 
sih semuanya berjalan persis seperti yang diperkirakan. Hasil yang cukup
 menyedihkan bagi Taylor Kitsch, yang juga membintangi “John Carter” 
yang gagal di pasaran. Film “Battleship” lumayan sukses di luar negeri, 
namun khalayak Amerika Serikat tampaknya sudah muak melihat Kitsch 
melawan alien.
9. Cloud Atlas 
Perkiraan kerugian: $160 juta (sekitar Rp1,5 triliun) 
Meski belum diputar secara global, cukup adil untuk mengatakan “Cloud 
Atlas” mengalami kerugian di pasar Amerika Serikat. Dengan perkiraan 
kerugian sebesar $100 juta (sekitar Rp965 miliar), “Cloud Atlas” bisa 
meraih kesuksesan di Asia, karena banyak mengambil lokasi syuting di 
benua tersebut, tapi ini akan menjadi noda hitam lain bagi Wachowskis 
setelah “Speed Racer” juga mengalami kegagalan pada 2008. 
10. John Carter 
Perkiraan kerugian $200 juta (sekitar Rp1,9 triliun) 
Tampaknya ditakdirkan gagal dari awal, dengan anggaran membengkak selama
 syuting, “John Carter” adalah bencana yang sempurna. Awalnya berjudul 
“John Carter Of Mars”, Disney merasakan bahwa penonton mungkin tertukar 
dengan film mereka juga mengalami kegagalan tahun lalu, “Mars Needs 
Moms”. Perubahan nama ini tidak menghasilkan apa-apa. Sebuah anggaran 
iklan besar-besaran — yang dibandingkan dengan film “Avatar” dan “Star 
Wars” — hanya membuat kegagalannya semakin buruk. 
“John Carter” sangat buruk, Disney terpaksa merilis sebuah pernyataan 
yang mengatakan "kami memperkirakan film ini menghasilkan kerugian 
operasional sekitar 200 juta dolar Amerika (sekitar Rp1,9 triliun)." 
Jangan merasa terlalu sedih — kerugian itu tertutupi oleh pemutaran “The
 Avengers”. 
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar